Jumat, Agustus 1, 2025

Ziarah Porta Sancta Umat Paroki Santo Yoseph Palembang ke Via Crucis

PALEMBANG, Pena Katolik – Ratusan umat Paroki Santo Yoseph Palembang mengadakan Ziarah Porta Sancta (Pintu Suci) Via Crucis di Sukamoro Banyuasin Sumatera Selatan berjarak sekitar 18 km dari Palembang dan mengadakan bakti sosial ke panti Jompo Sumarah, Sabtu, 26 Juli 2025. Acara ini merupakan bagian dari perayaan Tahun Yubileum 2025 dan diselenggarakan oleh Seksi Persekutuan Doa dan Devosi, Bidang Persekutuan DPP Santo Yoseph Palembang.

Umat berkumpul di Gereja Santo Yoseph Palembang sejak pukul 05.30 WIB untuk berangkat bersama menuju Via Crucis Sukamoro menggunakan empat bus, sementara sebagian lainnya menggunakan kendaraan pribadi. Setibanya di lokasi, mereka mengikuti ibadat Jalan Salib yang dipimpin oleh RD. Yohanes Agung Apriyanto, dilanjutkan dengan doa Rosario dan Perayaan Ekaristi. Misa Ekaristi dimulai pukul 09.30 WIB dan dipimpin oleh RD. Hyginus Gono Pratowo, didampingi oleh RD. Dionisius Anton Liberto, RD. Laurentius Rakidi, dan RD. Yohanes Agung Apriyanto.

Dalam homilinya, Romo Gono menekankan pentingnya menggunakan mata, telinga, dan hati untuk melihat, mendengar, dan berbicara dengan Tuhan. Ia juga mengingatkan bahwa sebagai orang beriman, tidak cukup hanya tunduk pada aturan Gereja, tetapi juga harus hidup penuh belas kasih. Tahun Yubileum 2025, yang juga dikenal sebagai Tahun Kerahiman, merupakan undangan untuk menyadari kemurahan, kerahiman, pengampunan, dan belas kasih Allah.

Romo Gono juga menegaskan kewajiban umat Katolik untuk mengikuti aturan Tuhan dan Gereja, serta setia kepada Allah Sang Pencipta. Ia mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, lemah, berdosa, dan membutuhkan belas kasih. Oleh karena itu, dosa-dosa tidak cukup hanya dibersihkan melalui doa pribadi atau devosi, melainkan sangat penting untuk menerima Sakramen Rekonsiliasi (Tobat) dalam Perayaan Ekaristi. Sakramen Tobat ini menyatukan kembali umat dengan Tuhan dan memberikan pengampunan penuh, bahkan membuka kesempatan untuk memperoleh Pengampunan Indulgensi atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Bersyukurlah kepada Allah yang Maha Pengasih dan memahami kebutuhan kita. Karena itu, rayakanlah Sakramen Ekaristi dan jangan tinggalkan Sakramen Tobat. Banyak umat Katolik rajin merayakan Ekaristi, Rosario, atau Ziarah, tetapi sering lalai dalam Sakramen Tobat/Rekonsiliasi. Padahal, Gereja mewajibkan minimal dua kali setahun (Natal dan Paskah), bahkan dianjurkan lebih sering jika memungkinkan. Allah senantiasa menawarkan pengampunan-Nya, yang bisa kita terima setiap hari melalui Ekaristi dan sakramen lainnya.

Iman Katolik tidak hanya cukup dirayakan dalam ritus, tetapi harus diwujudkan dalam hati yang penuh belas kasih dan tindakan nyata kepada sesama yang berkekurangan. Seperti contoh kegiatan ziarah Porta Sancta yang disertai dengan berbagi kasih dan bantuan sembako kepada oma-opa, itulah wujud iman yang hidup. Iman yang sejati tidak hanya diyakini dalam batin, melainkan harus ditunjukkan melalui perbuatan nyata dan hati yang berbelas kasih.

Orang yang telah mengalami pengampunan akan memiliki itikad baik dan hidup yang mau diperbarui. Individu dengan itikad baik adalah orang yang bijaksana, seperti Yohakim dan Anna, orang tua Bunda Maria. Mereka adalah teladan yang bijaksana dalam mengajarkan iman kepada putrinya, sehingga Bunda Maria tumbuh menjadi sosok dengan iman yang kuat, tangguh, dan teguh.

Sebagai keluarga Kristiani, kita dipanggil untuk mengamalkan itikad baik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam peran kita sebagai orang tua. Ini berarti menjadi pribadi yang bijaksana, sabar, teguh dalam iman, adil, dan pemaaf. Meskipun tidak ada keluarga yang sempurna, kita tetap diundang untuk terus berjuang mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, di tengah keterbatasan dan kekurangan masing-masing anggota keluarga, nilai-nilai baik ini harus selalu dihayati dan diperjuangkan.

Untuk memiliki itikad yang baik, kita perlu mendengarkan dan melihat hal-hal yang baik, serta meresapkannya ke dalam hati. Kita semua diajak untuk menjadi pribadi yang bijaksana, meneladani Yoakim dan Santa Anna. Kita bisa memulainya dari hal-hal kecil, seperti setia pada iman, melakukan tindakan belas kasih, dan hidup dalam terang iman. Berbahagialah mereka yang bisa melihat dan mendengar kebaikan.

Billy Jaya, Ketua DPP Santo Yoseph Palembang, menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan Ziarah Porta Santa. Ia menjelaskan bahwa ziarah seperti ini jarang terjadi, sekitar 10 hingga 20 tahun sekali, sehingga umat patut bersyukur bisa mengikutinya tahun ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan acara padat ini, termasuk Jalan Salib, Rosario, dan Perayaan Ekaristi.

Billy Jaya juga berterima kasih kepada sekitar tiga ratusan umat yang hadir, meskipun jumlah umat Paroki Santo Yoseph Palembang keseluruhan mencapai enam ribu. Ia berharap akan ada gelombang ziarah kedua tahun ini untuk memberikan kesempatan kepada umat lain yang belum bisa berpartisipasi. Ia menekankan bahwa Pintu Suci ini biasanya dibuka dua puluh lima tahun sekali, namun kali ini dipercepat karena adanya masa luar biasa. Ia berharap agar umat mendoakan adanya ziarah kedua dan semoga Tuhan Yesus memberkati semua yang hadir.

RD. Laurentius Rakidi, Direktur Yayasan Sosial Pansos Bodronoyo, menyambut kedatangan para peziarah dengan gembira. Ia menekankan bahwa Ziarah Porta Sancta ini adalah kesempatan untuk mendapatkan rahmat dari Tuhan, terutama rahmat pengampunan dan belas kasih di Tahun Yubileum ini. Ia mengakui bahwa jumlah umat yang hadir belum sebanding dengan total umat Paroki Santo Yoseph Palembang, namun ia melihat bahwa banyak umat dari berbagai wilayah atau lingkungan paroki sudah datang berziarah ke tempat ini. Romo Rakidi berharap Tahun Yubileum ini sungguh menjadi tahun yang penuh belas kasih bagi semua, dan yang terpenting, menumbuhkan semangat pertobatan dalam diri masing-masing.

Belas kasih Tuhan erat kaitannya dengan pertobatan kita. Jika kita sungguh ingin menerima belas kasih-Nya, kita harus terus-menerus membangun sikap tobat. Ini berarti setiap hari harus lebih baik dari hari kemarin, mengingat bahwa sebagai manusia, kita ini rapuh, lemah, terbatas, sering jatuh dalam dosa, dan sangat membutuhkan pengampunan Tuhan.

Setelah Ziarah Porta Sancta ini, akan diadakan bakti sosial ke Panti Jompo Sumarah yang berlokasi di komplek Via Crucis. Panti jompo ini dikelola oleh Yayasan Sosial Pansos Bodronoyo, milik Keuskupan Agung Palembang, dan merupakan karya kita bersama.

Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan kepada Panti Jompo Sumarah. Semoga bantuan ini membantu panti untuk terus berkembang. Saat ini, panti sedang dalam proses rehabilitasi bangunan, terutama untuk atap dan bagian lainnya yang membutuhkan dana. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para lansia yang membutuhkan pertolongan. Bakti sosial ini juga menjadi perwujudan kasih dalam rangkaian Ziarah Porta Sancta. (DARIS/ Pelambang)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini