Selasa, Juli 22, 2025

Presiden Pelstina Menelpon Paus Leo XIV, Keduanya Menyerukan Damai di Gaza

PALESTINA, Pena Katolik – Paus Leo XIV berbicara melalui telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Keduanya berbicara terkait konflik di Gaza dan Tepi Barat, Senin 21 Juli 2025.

Menurut Vatikan, Bapa Suci mengulangi seruannya untuk melindungi “warga sipil dan tempat-tempat suci keagamaan”. Di wilayah yang diserang setidaknya ada beberapa tempat keagamaan dari tiga agama: Islam, Kristen, dan Yahudi.

Paus secara khusus menyerukan larangan penggunaan kekuatan tanpa pandang bulu. Ia juga menyerukan penyaluran bantuan kepada mereka yang paling rentan, demikian menurut Kantor Pers Takhta Suci.

Percakapan telepon antara Leo XIV dan Abbas terjadi satu hari setelah presiden Palestina menelpone beberapa pemimpin dunia dan organisasi internasional untuk menghentikan penghancuran Gaza. Ia mendesak para pemimpin ikut serta mendorong diakhirinya “kejahatan” ini.

Dalam pernyataannya yang dipublikasikan di akun X resmi Palestina. Abbas menyerukan diakhirinya “terorisme” dan “serangan” terhadap tempat-tempat suci keagamaan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem.

Ajakan ini disambut oleh para pemimpin agama dan pemimpin dari 20 negara yang mengecam tindakan kekerasan terhadap umat Kristen di Desa Taybeh, Tepi Barat.

Pekan lalu, operasi militer Israel menyebabkan tiga orang tewas dan banyak lainnya terluka di kompleks Gereja Keluarga Kudus di Gaza. Israel kehancuran gereja Katolik di Gaza itu “salah sasaran” dan menyesalkan “kerusakan yang tidak disengaja” terhadap paroki tersebut.

Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa dan Patriark Ortodoks Yunani Theophilos III dari Yerusalem memimpin delegasi Gereja-Gereja ke Taybeh pada 14 Juli dan Gaza pada 18 Juli sebagai tanda solidaritas dengan masyarakat setempat.

Menurut pemerintah Palestina, sekitar 59.000 orang telah tewas di Gaza, termasuk lebih dari 18.000 anak-anak dan 10.000 perempuan sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Ramallah, Tepi Barat, pada hari Senin, Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengatakan, Gaza telah berubah menjadi kuburan bagi anak-anak.

“Anak-anak kami menjadi sasaran, dibunuh, dilukai, kelaparan, dan dirampas hak-hak paling dasar: makanan, air bersih, tempat tinggal, keamanan, dan pendidikan. Israel terus menggunakan kelaparan sebagai senjata perang,” kata Mustafa.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini