VATIKAN, Pena Katolik – Paus Leo XIV khawatir pasca serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir di Iran. Ia memohon kepada masyarakat internasional untuk menghentikan tragedi perang, sebelum menjadi jurang yang tidak dapat diperbaiki. Miggu Sore, Paus merayakan Misa untuk Perayaan Corpus Christi, di Basilika St. Yohanes Lateran, yang diikuti dengan prosesi Ekaristi melalui jalan-jalan di Roma.
“Hari ini lebih dari sebelumnya, umat manusia berseru dan memohon perdamaian,” kata Paus dalam renungan Doa Angelus, 22 Juni 2025.
Presiden AS, Donald Trump mengumumkan, bahwa AS telah “melenyapkan” situs nuklir utama Iran dengan bom penghancur bunker, Sabtu 21 Juni 2025. Iran menanggapi dengan meluncurkan serangkaian rudal ke Israel. Sejumlah warga sipil terluka dalam serangan rudal di Tel Aviv.
Paus Leo XIV berbicara kepada para peziarah di Lapangan Santo Petrus, dari jendela di Apartemen Apostolik. Ia khawatir akan serangan tersebut, yang telah meningkatkan konflik antara Israel dan Iran.
“Perang tidak menyelesaikan masalah, sebaliknya, perang memperbesar masalah dan menimbulkan luka yang dalam pada sejarah bangsa-bangsa,” ujarnya.
Paus Leo XIV memperbarui seruannya untuk diplomasi dan komitmen terhadap perdamaian.
“Biarkan diplomasi membungkam senjata; biarkan bangsa-bangsa membentuk masa depan mereka melalui karya-karya perdamaian, bukan melalui kekerasan dan konflik berdarah.”
Sementara dalam homilinya untuk Misa Corpus Christi, Paus Leo XIV mengenang tentang orang banyak yang berkumpul di sekitar Yesus. Yesus mengajar mereka dan menyembuhkan orang sakit, menunjukkan belas kasihan Tuhan atas penderitaan dan refleksi tentang “kedekatan kasih Allah.
Yesus datang ke dunia kita untuk menyelamatkan manusia, di mana Ia berkuasa, membebaskan manusia dari segala kejahatan. Paus XIV mengingatkan bahwa Yesus tetap hadir di tengah-tengah dunia. (AES)
