Jumat, Juni 6, 2025

Biarawati PBHK “Putri Sulung” di Provinsi Papua Selatan

MERAUKE, Pena Katolik – Para Suster Putri Bunda Hati Kudus (PBHK) merayakan hari lahir pendiri PBHK. Syukur ini ditandai dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC di Biara PBHK MeraukeJaln Raya Mandala, Merauke, Jumat 30 Mei 2025.

Dalam homily yang lugas dan tegas, Mandagi mengajak Katolik khususnya para suster PBHK untuk tidak sekedar bangga denggan identitas sebagai anggota religious tetapi menunjukkan kesaksian hidup yang nyata.

“Lebih penting dari pada berkomentar bahwa MSC kelabu,” ujarnya. I

a lebih menyoroti rumah biara PBHK di Merauke bahwa perlu dibenahi lagi serta dan dirinya mengusulkan kepada pemerintah daerah bahwa halaman biara perlu ditata dan diperbaiki .

“Tata halaman biara PBHK perlu dipaving serta perlu ditanami bunga yang tertata rapi. “Rumah sederhana, tetapi penampilan serta kerapihan menunjukkan sebuah karakter yuang lebih indah.

Ia juga menyinggung perlu regerasi umat lokal di umat awam lokal papua perlu sekali khususnya perlu ada lagi suster yang berasal dari dari Propvinsi Papua Selatan.

Wakil Gubernur Provinsi Papua Selatan Paskalis Imadawa diantara para biarawati PBHK khusyuk mengikuti perayaan yang di Pimpian Uskup Agung Merauke. Foto. Humas Papsel Merauke.

Pelayanan Kasih untuk Papua

Misa ini dihadiri Paskalis Imadawa, Wakil Gubernur Provinsi Papua Selatan. Dalam sambutan, Paskalis mengucapkan proviciat kepada para Suster PBHK dan siap berjalan bersama lembaga keagamaan lain dalam rangka membangun peradapan kasih. Menurut, pelayanan kasih dan kesejateraan di Tanah Papua pada umumnya dan khusus di Provinsi Papua Selatan saat ini adalah kehadiran para biarawati PBHK merupakan suluh atau obor hingga sekarang. Dikatakan kehadiran para biarawati PBHKbukan hanya pelayanan iman tetapi pengabdian pada masyarakat.

“Agama katolik adalah yang sulung di Provinsi Papua Selatan sehingga lahirlah komunitas tersebut, maka dalam kebijakan apapun tetap menjadi sulung di Papua Selatan,” katanya.

Paskalis berharap karya para suster dapat menjangkau kampung-kampung di daerah Provini Papua Selatan ssupaya mendorong supaya kedepan akan lahir Suster PBHK dari kalangan Orang Asli Papua (OAP).

Tidak hanya menyoroti sisi iman, Paskalis juga menyinggung pentingnya komunikasi selalu dan kolabortif serta intens pemerintah daerah serta berbagai lembaga keagamaan lain juga. Ia langsung meminta berkat dari Mgr. Mandagi.

Bupati Kabupaten Merauke, Yoseph Bladib Gebze yang saat itu hadir bersama para suster yang tergabung dalam komunitas PBHK juga umat seluruhnya agar mempererat lagi komunikasi antar lembaga pemerintah serta lembaga keamaan di Merauke.

Yoseph menyampaikan bahwa pihaknya terbuka memberikan masukan kepada pemerinta daerah para suster dan diap me untuk tetap mendukung keberlanjutan pelayanan mereka.

Pihaknya berkomentara pemerintah bukan jabatan, tetapi persembahan dari para suster sebagai buah kasih kepada khususnya kepada dirinya sendiri. “Buah dari persembahan diri para suster,” kata Yoseph.

Dia melanjutkan bila ada kekeliuran komunikasi malahan sekarang saat ini menjadi moment penting untuk memperbaiki hubungan agar lebih intens lagi dan terbuka kedepan.

Dirinya mengatkan penting menjunjung tingginya nilai-nailai kasih , kerendahan hati dan kesetiaan yang dihidupi para suster harus menjadi inspirasi semua lapisan masyarakat, termasuk pelayan publik.

Panggilan Subur

Sr. Irene Banne PBHK mengucapkan terima kasih atas perhatian luar bisa yang para permerhati dan seluruh anggota tersebut karena telah memperhatikan para biarawati PBHK. , Pimpianan Tarekat PBHK ini menyampaikan, sudah banyak orang asli di Papua Selatan menjadi biarawati di Merauke, ada 14 orang yang berkarya di berbagai bidang masih ada satu yang sedang menjalani novisiat di tanah jawa. Sr. Irene mengatakan selama ini, pihaknya berjalan dari berbagi kampung di daerah Provinsi Papua Selatan untuk membuat asi panggilan sekaligus pelayanan menyentuh semua orang di berbagai kampung, tetapi tidak semudah membalikkan telapak tangan apa lagi panggilan menjadi biarawati tidak mudah. Ia mengungkapkan, di daerah selatan terdapat berberapa komunitas diantaranya Merauke Kota, Kelapa Lima, Asrama Urumb, Bupul Kampung, Tanah Merah, Bade Kampung Lama, Waprin Kilo Tiga Kepi, dan Eci.

Sr. Irene mengungakapkan pesta pelindung PBHK yaitu Pastor Jules Chevalier yaitu Para Pastor MSC dan para Bruder MSC yang dalam bahasa Indonesia disebut Tarekat Hati Kudus Yesus. Sedangkan Pelindung PBHK dirayakan 30 Mei 20025 kemarin.

Sr. Irene Banne mengatakan, tarekatnya telah berusia 151 tahun. Sebagai ungkapan syukur,  momen ini dirayakan setiap Sabtu ketiga dalam bulan Mei di seluruh dunia. Ia mengakui, setiap pangilan sama dalam komunitas sama dengan para imam MSC atau Bruder MSC sehingga satu spirit Jules Chevalier.

Penerimaan anggota Kongregasi PBHK memang sangat selektif dan ketat sesuai apa yang digariskan oleh pimpinan umum biarawati PBHK tidakmemang tidak mudah menjalaninya. Peraturan tersebut telah disetujui oleh pimpinan tarekat PBHK sedunia juga.

“Biarkan demikian, tetap digariskan pimpinan, ini yang sangat sulit.” ungkapnya. Menurut Sr Irene tetapi atas dasar kemauan calon dan kedua orang tua yang bersangkutan. (Agapitus Batbual/Merauke)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini