Kamis, Juni 5, 2025

Bacaan dan Renungan Rabu, 4 Juni 2025, Hari Biasa Pekan Paskah VII (Putih)

Bacaan I – Kis 20:28-38

Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.

Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.

Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.

Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur Kepada Allah

Mzm 68:29-30.33-35a.35b-36c

  • Demi bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu. Hardiklah binatang-binatang di teberau, kawanan orang-orang kuat, penguasa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang mengejar perak; serakkanlah bangsa-bangsa yang suka berperang!
  • bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara-Nya, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan.
  • Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah! Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah!

Bacaan Injil – Yoh 17:11b-19

Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.

Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus

***

Doa Yesus bagi Kita

Dalam bacaan hari ini, kita mendengar bagian dari doa Yesus kepada Bapa-Nya. Ini adalah momen yang sangat pribadi dan mendalam, di mana Yesus, menjelang penderitaan-Nya, tidak berdoa untuk diri-Nya sendiri, melainkan bagi murid-murid-Nya. Dia memohon agar mereka dipelihara, dijaga dari yang jahat, dan dikuduskan dalam kebenaran.

Yesus tahu bahwa dunia ini penuh tantangan. Ia tidak meminta agar murid-murid-Nya diambil dari dunia, tetapi agar mereka dikuatkan di dalamnya. Ini juga menjadi pesan bagi kita hari ini: kita dipanggil bukan untuk lari dari dunia, tetapi untuk menjadi terang di dalamnya. Kita hidup dalam dunia yang kadang penuh dengan ketidakadilan, kebencian, dan kebingungan. Namun, melalui doa Yesus, kita diingatkan bahwa kita tidak sendiri—Allah memelihara kita.

Yesus juga berdoa agar para murid menjadi satu. Persatuan adalah tanda kehadiran kasih Allah. Dalam keluarga, komunitas, dan Gereja, kita dipanggil untuk menjaga kesatuan, bukan hanya secara fisik tetapi dalam semangat kasih dan kebenaran. Dunia akan mengenal Kristus melalui kesatuan dan kasih di antara para pengikut-Nya.

Akhirnya, Yesus memohon agar kita dikuduskan dalam kebenaran. Firman Allah adalah kebenaran itu. Maka, penting bagi kita untuk terus merenungkan Sabda-Nya, agar hidup kita semakin serupa dengan Kristus dan menjadi kesaksian hidup bagi sesama.

Doa Penutup

Allah Bapa yang Mahakudus, kami bersyukur atas cinta-Mu yang nyata dalam doa Putra-Mu bagi kami. Terima kasih karena Engkau tidak membiarkan kami berjalan sendiri di tengah dunia ini. Teguhkan kami dalam kebenaran-Mu, lindungilah kami dari kejahatan, dan peliharalah kami dalam kasih dan kesatuan sebagai saudara seiman.

Tolong kami agar hidup kami menjadi cermin kasih-Mu, sehingga banyak orang mengenal Engkau melalui sikap dan tindakan kami setiap hari. Dalam nama Yesus Kristus, Putra-Mu yang terkasih, kami panjatkan doa ini. Amin.

***

Santo Kuirinus, Martir

Kuirinus adalah Uskup Siscia (kini: Sisak, Yugoslavia). Ia ditangkap dan dianiaya kerena menolak membawakan kurban kepada dewa-dewa kafir. Meskipun ia dibujuk dengan berbagai janji muluk, ia tidak sudi mengorbankan imannya. Kemudian, sebuah batu besar diikatkan pada tubuhnya dan ia ditenggelamkan di sungai Sabaria (kini: Szombathely, Hungaria). Peristiwa ini terjadi pada masa penganiayaan umat Kristen di bawah pemerintahan kaisar Diokletianus.

Pada abad kelima, relikiunya dipindahkan ke Roma dan dimakamkan di katakombe Santo Sebastianus. Pada tahun 1140, relikiunya itu dipindahkan lagi ke Gereja santa Maria di Trastevere, Roma.

Santo Fransiskus Caracciolo, Abbas

Fransiskus Caracciolo lahir di Villa Santa Maria, Italia Tengah, pada tanggal 13 Oktober 1563. Ia dibaptis dengan nama Ascanius. Nama Fransiskus dipilihnya ketika ia ditabhiskan menjadi imam. Ia meninggal di Agnose, Italia pada tanggal 4 Juni 1608. Kehidupan masa mudanya sebagai seorang putera bangsawan sungguh jauh berbeda dengan kehidupannya di kemudian hari sebagai seorang imam. Ketika berumur 20 tahun, ia jatuh sakit.

Tetapi penyakit ini justru merupakan awal kehidupannya yang baru di dalam Allah. Dalam penderitaannya, ia terus berdoa memohon kesembuhan dari Tuhan. Ia berjanji akan membaktikan dirinya kepada Tuhan setelah sembuh nanti. Tuhan mendengarkan permohonannya dengan menyembuhkan dia secara ajaib.

Untuk mewujudkan janjinya, ia pergi ke Napoli, Italia untuk menjalani pendidikan imamat. Tangan Tuhan terus membimbingnya hingga ia ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1557. Ia memilih nama Fransiskus sebagai penghormatan kepada Santo Fransiskus Asisi. Kemudian ia menjadi anggota tarekat imam-imam “Bianchi Della Guistizia” (Tarekat Imam-imam Jubah Putih Keadilan). Imam-imam dari tarekat ini biasanya mengunjungi dan meneguhkan hati dari para tahanan di penjara agar tabah menghadapi ajalnya.

Pada tahun 1588, Fransiskus bertemu dengan Yohanes Agustinus Adorno, seorang imam Genoese. Bersama Adorno, ia mendirikan ordo baru, yang menggabungkan kehidupan aktif dan komtemplatif. Kongregasi ini dikenal dengan nama “Kongregasi Pelayan Dina Reguler”. Dalam waktu singkat, kongregasi baru ini berhasil mendapatkan banyak anggota. Sebagian besar anggotanya melaksanakan kegiatan komtemplatif seperti berdoa dan bermeditasi.

Untuk memperluas jangkauan kerjanya, Fransiskus mendirikan lagi beberapa rumah di Roma dan Spanyol. Salah satu kaul yang mereka ikrarkan ialah tidak berambisi untuk mendapatkan jabatan, baik di dalam ordo maupun di dalam Gereja. Fransiskus sendiri menaati kaul ini dengan konsekuen. Ketika Sri Paus menawarkan jabatan uskup kepadanya, dengan tegas ia menolaknya. Tetapi kemudian ketika Adorno, sebagai pemimpin ordo meninggal dunia, ia terpaksa menerima jabatan itu karena di desak oleh anggota-anggotanya.

Fransiskus di kenal luas karena kesederhanaannya dan perhatiannya yang besar kepada orang-orang miskin. Ia sering memberi makan mereka makanannya sendiri, bahkan sering mengemis untuk kepentingan orang-orang malang itu. Tuhan menganugerahkan kepadanya kemampuan menyembuhkan orang-orang sakit. Ia digelari ‘kudus’ pada tanggal 24 Mei 1807 oleh Sri Paus Pius VII (1939-1958) dan dihormati sebagai pelindung Napoli.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini