TIMIKA, Pena Katolik – Suasana penuh syukur dan sukacita mewarnai perayaan tahbisan Uskup baru Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, yang berlangsung khidmat di Gereja Katedral Tiga Raja Timika pada Rabu, 14 Mei 2025.
Tahbisan suci ini dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, dan didampingi oleh Uskup Keuskupan Agung Merauke – Mgr Petrus Kanisius Mandangi, MSC dan Uskup Manokwari Sorong – Mgr Hilarion Datus Lega, menjadi peristiwa penting dalam perjalanan Gereja Katolik di wilayah Papua. Mgr. Bernardus kini tercatat sebagai imam asli Papua kedua yang ditahbiskan menjadi uskup, menyusul Mgr. Yanuarius Matopai You, Uskup Keuskupan Jayapura yang ditahbiskan pada Februari 2023.
Rangkaian upacara diawali dengan simbolis penyerahan Mgr. Bernardus dari pihak keluarga kepada Gereja, yang diterima langsung oleh perwakilan Tahta Suci, sebagai wujud penyerahan tanggung jawab dan kepercayaan untuk menggembalakan umat di Keuskupan Timika.
Dalam homilinya, Mgr. Yanuarius Matopai You menyampaikan refleksi mendalam tentang panggilan luhur seorang uskup sebagai pelayan kasih yang setia. Ia menekankan pentingnya kebijaksanaan dan dedikasi dalam menjalani tugas kepemimpinan rohani, serta mengajak seluruh umat untuk bersinergi menghadapi berbagai tantangan sosial yang ada.
Misa tahbisan dihadiri oleh 33 uskup dari seluruh Indonesia, 200 imam dari seluruh Indonesia, serta empat imam utusan dari Pimpinan Jenderal Tarekat Ordo Santo Agustinus (OSA) Roma, Pater Antoni Banks OSA.
Sekitar 10.000 umat Katolik yang memadati katedral dan sekitarnya. Salah satu momen paling sakral dalam liturgi adalah pembacaan Mandat Apostolik dan pengucapan janji kesetiaan oleh Uskup terpilih. Dalam prosesi ini, Pastor Bernardus menjawab sembilan pertanyaan dari Mgr. Pioppo dengan tegas: “Saya bersedia.”
Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan Litani Para Kudus, penumpangan tangan, dan doa tahbisan. Puncak perayaan ditandai dengan pengurapan kepala Uskup terpilih, penyerahan Kitab Injil, serta lambang-lambang kegembalaan sebagai tanda resmi penahbisannya.
Momen bersejarah ini tak hanya disaksikan oleh tokoh-tokoh Gereja dan umat Katolik setempat, tetapi juga oleh masyarakat luas yang turut merayakan kehadiran pemimpin baru mereka. Dengan semangat pelayanan, kehadiran Mgr. Bernardus diharapkan membawa angin segar bagi perkembangan iman dan kehidupan sosial di Keuskupan Timika.
Tahbisan ini menjadi tonggak awal bagi perjalanan pelayanan Mgr. Bernardus dalam menggembalakan umat, sekaligus menumbuhkan harapan akan hadirnya perubahan positif di Tanah Papua melalui semangat kasih, persatuan, dan pelayanan yang setia. (Alo Welaf dan Jimmy)
