Kamis, Mei 8, 2025

Bagaimana Vatikan Menjaga Kerahasiaan Selama Konklaf?

VATIKAN, Pena Katolik – Konklf adalah pemilihan paling rahasia di dunia. Ketika 133 kardinal Katolik dikurung di Kapel Sistina pada hari Rabu, 7 Mei 2025 (bahkan dari Selasa sore) untuk memilih pengganti Paus Fransiskus. Masing-masing akan bersumpah di atas Injil untuk merahasiakan rincian konklaf seumur hidup mereka. Hanya Paus terpilih yang memiliki hak untuk ini, seperti yang pernah dilakukan oleh Paus Fransiskus.

Hal yang sama berlaku untuk setiap orang di dalam Vatikan selama konklaf: dari dua dokter yang siap sedia untuk keadaan darurat, hingga staf ruang makan yang memberi makan para kardinal. Semua bersumpah untuk mematuhi “kerahasiaan mutlak dan abadi”.

Untuk memastikan, kapel dan dua wisma tamu akan disisir untuk mencari mikrofon dan alat penyadap.

Saat ini bahkan ada pengacau elektronik, untuk memastikan bahwa sinyal telepon dan wi-fi tidak masuk atau keluar. Dengan cara ini, Vatikan menjadikan gagasan “isolasi” sesuatu yang sangat serius.

Setiap orang yang bekerja di balik tembok tinggi Vatikan selama konklaf telah diperiksa dengan saksama. Meski begitu, mereka dilarang berkomunikasi dengan para elektor. Ini berarti, para kardinal sama sekali tidak bisa berkomunikasi.

Bagaimana Jika Seseorang Melanggar Aturan? Di bawh sumpah yang diikrarkn ini, mereka yang melnggar akan diekskomunikasi, ‘tidak menaatinya berisiko ‘dikucilkan” secara langsung dari Gereja. Maka, tidak seorang pun berani melakukan ini.

Penguncian Total

Penguncian ini bukan hanya tentang menjaga kerahasiaan proses pemungutan suara itu sendiri, namun Vatikan percaya untuk menghentikan “kekuatan jahat” yang mencoba meretas proses ini untuk mendapatkan informasi atau mengacaukan keadaan. Langkah-langkah itu juga untuk memastikan para kardinal benar-benar terisolasi dari dunia sekuler dan pengaruhnya saat mereka bersiap untuk memberikan suara.

Umat Katolik percaya, proses pemilihan itu dipandu oleh Tuhan, bukan politik. Namun, hierarki tetap tidak mau mengambil risiko, itu sebabnya segala aturan ketat ini diberlakukan.

Saat memasuki ruang pertemuan, setiap orang diwajibkan untuk menyerahkan semua perangkat elektronik termasuk ponsel, tablet, dan jam tangan pintar. Vatikan memiliki polisi sendiri untuk menegakkan aturan.

Tidak ada televisi, surat kabar, atau radio di wisma tamu untuk konklaf tidak ada apa-apa. Setiap orang bahkan tidak dapat membuka jendela karena banyak kamar memiliki jendela ke dunia luar.

Perburuan kardinal

Hal yang berbeda terjadi menjelang konklaf. Secara resmi, para kardinal dilarang berkomentar bahkan sekarang. Namun sejak Paus Fransiskus dimakamkan, sebagian pers Italia dan banyak peziarah beralih menjadi “pemburu kardinal”. Setiap orang mencoba mencari tahu siapa calon pengganti Paus yang paling mungkin.

Mereka telah menjelajahi restoran-restoran yang dipenuhi turis dan kedai gelato di sekitar Vatikan, siap berspekulasi tentang penampakan dan kemungkinan aliansi.

“Wine and Rigatoni” menjadi tajuk utama di La Repubblica yang menggambarkan “para pangeran gereja” menikmati “makan siang lezat” sebelum “karantina” mulai Selasa sore. Para wartawan kemudian menginterogasi para pelayan di wisma kepausan tentang apa yang mungkin mereka dengar.

“Mereka selalu diam setiap kali kami mendekat.”

Tempat utama lainnya untuk melihat kardinal adalah di samping Basilika St. Petrus. Di samping lengkungan tiang-tiang yang mengelilingi alun-alun utama. Setiap pagi ada sekelompok kamera dan reporter yang mencari-cari pria berjubah renda dan merah tua.

Sekarang ada sekitar 250 kardinal di kota itu, yang dipanggildari seluruh dunia. Saat mereka menuju Vatikan mereka langsung dikerubuti dan dibombardir dengan pertanyaan tentang seputar konklaf. Mereka tidak banyak memberikan tanggapan selain “perlunya persatuan” atau jaminan bahwa konklaf akan berlangsung singkat.

Dunia luar

Semua hal ini dilakukan agar proses ini menjadi sebuah bagian dari kehidupan Kristiani, bukan keputusan politik. Roh Kudus membimbing percakapan dan pemungutan suara.

Tetapi Paus mengepalai lembaga yang besar dan kaya dengan otoritas moral yang signifikan dan pengaruh global. Orang yang dipilih – dan visi serta prioritasnya – jauh lebih penting daripada sekadar Vatikan.

Pada hari Rabu pagi, semua kardinal elektor harus berada di dalam Vatikan, tanpa telepon genggam dan terisolasi dari dunia luar. Diskusi para kardinal di antara mereka sendiri saat ini adalah kuncinya. Banyak yang baru pertama kali saling berbicara. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini