Sabtu, Mei 3, 2025

Bagaimana Paus Memilih Nama Baru Mereka?

VATIKAN, Pena Katolik – Seorang yang dipilih menjadi Paus, ia akan memilih nama baru, yang akan digunakan untuk menyebut namanya selama masa kepusannya.

Apakah ada peraturan resmi yang memandu proses tersebut?

Setelah seorang Paus terpilih, Dekan Kolegium Kardinal atau Kardinal Protodikon, yaitu kardinal yang paling senior, atas nama seluruh Dewan Kardinl kan meminta persetujuan dari orng yang terpilih. “Apakah Anda menerima pemilihan kanonik Anda sebagai Paus Tertinggi?

Segera setelah ia menerima persetujuan, Dekan Kolegium Kardinal atau Kardinal Protodikon melnjutkn bertanya kepadanya: “Dengan nama apa Anda ingin dipanggil?” Setelah Paus terpilih menyebutkan nama yang akan dia pakai, Master Perayaan Liturgi Kepausan, yang bertindak sebagai notaris dan dibntu dua saksi, menyusun dokumen yang menyatakan penerimaan oleh Paus baru dan nama yang diambil olehnya.

Saat ini Dekan Kolegium Kardinal adalah Kardinal Giovanni Battista Re dari Italia. Namun karena usianya sudah di atas 80 tahun, ia tidak ikut dalam konklaf. Dengan demikian, tugas menanyakan kesediaan dan nama yang akan digunakan oleh Paus baru nanti akan dilakukan oleh Kardinal Protodikon yakni, Kardinal Dominique Mamberti yang saat ini menjabat sebagai Prefek Pengadilan Gereja.

Selanjutnya, Kardinal Mamberti akan mengumumkan dan mengenalkan Paus yang baru kepda umat di Lapangan St. Petrus, “Habemus Papam,” bahasa Latin untuk ‘kita memiliki seorang Paus’.

Rumusan pengumuman seorng Paus adalah sebagai berikut:

Annuntio vobis gaudium magnum, habemus Papam

Eminentissimum ac reverendissimum dominum,

Dominum [nama awal orang yang terpilih],

Sanctæ Romanæ Ecclesiæ Cardinalem [nama akhir],

qui sibi nomen imposuit [nama Paus yang dipilih].

Terjemahan Bahasa Indonesia:

“Kami umumkan kepada Anda sekalian sebuah kegembiraan besar: kita memiliki Paus!

Beliau adalah tuan yang paling mulia dan terhormat, tuan [nama awal],

Kardinal Gereja Roma Suci [nama akhir],

yang menamai dirinya sebagai [nama Paus].”

Latar Belakang Sejarah

Hingga abad ke-6, para paus baru hanya akan menggunakan nama baptis mereka sebagai nama “paus”. Kemudian dimulailah tradisi “informal” dalam memilih nama baru. Akan tetapi, hal ini tidak konsisten selama berabad-abad dan tidak menjadi tradisi yang lebih konsisten sampai Paus Paulus IV pada tahun 1555.

Namun, tidak ada aturan teknis yang memandu proses pengambilan keputusan paus baru bahkan hingga saat ini. Para uskup Roma yang baru terpilih bebas memilih nama apa pun. Merek juga dapat memilih menggunakan nama baptis mereka jika mereka menginginkannya.

Di atas segalanya, nama yang mereka pilih dan bukan sesuatu yang diberikan kepada mereka oleh orang lain, namun mereka sendiri yang memilihnya. Pada abad yang lalu, beberapa paus memilih nama mereka untuk menghormati salah satu pendahulu mereka.

Paus Yohanes Paulus I memilih nama gandanya untuk menghormati Paulus VI dan Yohanes XXIII. Kemudian Yohanes Paulus II memilih namanya untuk menghormati Yohanes Paulus I.

Gambaran Berjalannya Masa Kepausan

Nama seorang Paus umumnya dipilih dengan alasan tertentu, misalnya untuk menjadi penghormatan bagi sosok tertentu, misalnya orang kudus yang dikenang dalam Gereja.

Paus Benediktus XVI memilih namanya untuk menghormati Paus Benediktus XV dan St. Benediktus dari Nursia. Arti yang lebih simbolis dari nama tersebut mewakili nada kepausannya, seperti yang ia sampaikan dalam audiensi umum.

“Pertama-tama, saya mengenang Paus Benediktus XV, ‘nabi perdamaian yang pemberani’, yang menuntun Gereja melalui masa perang yang penuh gejolak. Mengikuti jejaknya aku menempatkan pelayananku dalam pelayanan rekonsiliasi dan keharmonisan antar manusia.”

“Selain itu, saya mengenang Santo Benediktus dari Nursia, salah seorang pelindung Eropa, yang hidupnya mengingatkan kita pada akar-akar Kristen di Eropa. Saya memohon kepadanya agar menolong kita semua untuk memegang teguh kedudukan utama Kristus dalam kehidupan Kristiani kita: Semoga Kristus senantiasa menempati tempat pertama dalam pikiran dan tindakan kita,” kata Paus Benediktus XVI dalam satu kesempatan.

Paus Fransiskus memilih nama baru yang belum pernah digunakan oleh seorang paus sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya hal ini terjadi sejak abad ke-10.

Namun, ada satu nama yang hanya digunakan satu kali dan kemudian tidak digunakan lagi yaitu nama “Petrus/Peter”. Hal ini terutama dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Santo Petrus, Paus pertama.

Dalam memilih nama, diyakini bahwa Roh Kudus membantu Paus memutuskan, karena nama memiliki peranan dalam menentukan corak bagi seluruh kepausan. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini