VATIKAN, Pena Katolik – Kardinal Giovanni Batista memimpin Mis Requiem untuk mendiang Paus Fransiskus di Basilika St. Petrus Vatikan, 26 April 2025. Dekan
Misa pemakaman diikuti ratusan ribua pelayat yang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Paus ke-266 tersebut. Prosesi Misa diawali dengan perarakan peti jenazah dari basilika tak lama setelah pukul 10 pagi waktu Roma. Keheningan yang khidmat berganti dengan tepuk tangan saat jenazah Paus Fransiskus sampai di Lapangan St. Petrus sebuah isyarat penghormatan dan penghormatan terakhir.
Kantor Pers Tahta Suci mengonfirmasi sekitar 200.000 orang hadir di Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus dan sekitarnya. Pengumuman tersebut datang dari pejabat Vatikan sementara Kardinal Giovanni Battista Re terus memimpin liturgi pemakaman yang khidmat.
Lebih banyak lagi dari 1,4 miliar umat Katolik di dunia yang menonton pemakaman paus pertama Amerika Latin di TV.
Saat sinar matahari bersinar dari pilar-pilar travertine besar di Lapangan Santo Petrus pada Sabtu pagi, Misa pemakaman dibuka dengan nyanyian dalam bahasa Latin: “Berikanlah kepadanya kedamaian abadi, ya Tuhan, dan biarkanlah ia selalu bersinar dalam terang.”
Dalam homilinya, Kardinal Giovanni Battista Re, dekan Dewan Kardinal, menggambarkan Fransiskus sebagai seorang Paus di antara umat, dengan hati terbuka terhadap semua orang.

“Tindakan dan seruannya untuk para pengungsi dan orang-orang terlantar tidak terhitung banyaknya. Kegigihannya untuk bekerja bagi kaum miskin terus-menerus,” ujar Kardinal Batista Re.
Ia melanjutkan, bahwa, selama masa jabatannya sebagai kepala Gereja, Paus Fransiskus telah menghadapi perang yang berkobar-kobar, dengan kengerian yang tidak manusiawi dan tanpa henti menyerukan perdamaian dan menyerukan akal sehat serta mengajak perundingan yang jujur untuk menemukan solusi yang memungkinkan.
Kemudian Re menyampaikan “Doa Umat Beriman” yang juga disebut Doa Universal. Para kardinal juga menyampaikan doa singkat dalam berbagai bahasa lain, termasuk Prancis, Arab, Portugis, Polandia, Jerman dan, untuk pertama kalinya, bahasa Mandarin, yang cocok untuk seorang Paus yang ingin menjangkau para pengikutnya di seluruh belahan dunia.
Beberapa elemen Misa Pemakaman telah dikurangi, karena Fransiskus telah berupaya untuk “menyederhanakan dan menyesuaikan” prosedur, sehingga pemakaman Paus adalah “pemakaman seorang pendeta dan murid Kristus, dan bukan pemakaman seseorang yang berkuasa di dunia ini,” menurut pejabat Vatikan.
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun setelah menderita stroke pada Senin Paskah, hanya sehari setelah ia muncul di alun-alun yang sama untuk memberikan berkat kepada umat beriman pada momen puncak kalender Kristen.
Pada hari-hari berikutnya, sekitar 250.000 pelayat datang untuk memberikan penghormatan terakhir saat jenazahnya disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus. Peti jenazahnya secara resmi disegel pada Jumat malam dalam upacara liturgi yang dipimpin oleh Kardinal Camerlengo Kevin Farrell, penjabat kepala gereja.

Perarakan ke Basilika St. Maria Mayor
Setelah Misa usai, jenazah Paus Fransiskus kemudian diarak menggunakan sebuah mobil bak terbuka menuju Basilika St. Maria Maggiore. Umat menunggi di pinggil-pinggi jalan untuk melihat iringan jenazah Paus sambil beberapa melambaikan tangan.
Misa Requiem Agung untuk Paus Fransiskus menarik perhatian seluruh dunia, mengingatkan kenangan akan momen agung serupa dua puluh tahun yang lalu dengan Misa pemakaman Paus Yohanes Paulus II, pada 8 April 2005.
Pada saat yang sama, pemakaman ini akan menandai momen unik bagi media saat ini, karena ini menandai pertama kalinya pemindahan jenazah seorang Paus dari Vatikan ke lokasi lain untuk dimakamkan disiarkan langsung secara global.
Untuk siaran langsung ini, Vatikan menyediakan komentar radio dan televisi langsung dalam 15 bahasa: Inggris, Italia, Spanyol, Prancis, Portugis Brasil, Portugis, Jerman, Polandia, Vietnam, Mandarin, dan Arab, beserta empat bahasa isyarat: Bahasa Isyarat Amerika (ASL), Italia, Spanyol, dan Prancis.
Liputan televisi, yang disediakan oleh Pusat Televisi Vatikan – Vatican Media, mencakup video udara dan darat dari Lapangan Santo Petrus dan seluruh rute menuju Basilika Santa Maria Maggiore.
Liputan multimedia (cetak, radio, televisi, dan media sosial, termasuk komentar dan analisis mendalam) akan ditawarkan dalam 56 bahasa—bahasa yang sama digunakan di seluruh platform Vatican News, Vatican Radio, dan L’Osservatore Romano. (AES)