Jumat, April 25, 2025

Setelah Wafatnya Paus Fransiskus: Vatikan Memulai Tahap Pertama Upacara Pemakaman Paus

VATIKAN, Pena Katolik – Setelah Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun pada hari Senin Paskah, 21 April 2025, Vatikan melaksanakan tahap pertama dalam upacara pemakaman kepausan. Tahap ini adalah pengumuman kematian Paus dan penempatan dalam peti mati.

Sang Camerlengo, Kardinal Kevin Farrell memimpin ritual di kapel kediaman Paus Fransiskus di Vatikan, Casa Santa Marta, hanya sekitar 12 jam setelah kematian Paus, pada pukul 8 malam, waktu Roma.

Menurut Vatikan, upacara tersebut memakan waktu kurang dari satu jam dan jenazah Paus akan bermalam di kapel Casa Santa Marta.

Kardinal Farrell bersama dengan Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin dan wakilnya Uskup Agung Edgar Peña Parra kemudian  menutup dan menyegel apartemen kepausan di Wisma Apostolik. Hal ini sebagaiman protocol apabila seorang Paus meninggal. Langkah ini dilakukan meskipun Paus Fransiskus memilih untuk tidak tinggal di apartemen itu selama 12 tahun masa kepausannya. Paus hanya menggunakan jendela apartemen ini ketika memimpin Doa Angelus setiap hari minggu.

Ritus pada Senin malam dihadiri oleh beberapa anggota keluarga Paus Fransiskus, direktur dan wakil direktur departemen kesehatan dan kebersihan Vatikan, dan Dekan Dewan Kardinal, Giovanni Battista Re.

Setelah Paus Fransiskus meninggal, direktur layanan kesehatan Vatikan, dr. Andrea Arcangeli, memeriksa jenazah Paus dan menyiapkan surat kematian, yang menyatakan bahwa mendiang Paus meninggal karena stroke, koma, dan kolaps kardiovaskular yang tidak dapat disembuhkan.

Arcangeli juga mengatur agar jenazah tersebut diawetkan dengan baik sehingga upaca public selanjutnya dapat dilakukan dengan kesopanan dan rasa hormat yang setinggi-tingginya.

Jenazah Paus Fransiskus yang telah meninggal kemudian dikenakan jubah putihnya dan dipindahkan ke kapel pribadi kepausan di Casa Martha.

Kardinal Farrell memimpin doa, menurut Ordo Exsequiarum Romani Pontificis, dan kemudian jenazah Paus dikenakan busana liturgi merah dengan mitra dan pallium dan ditempatkan dalam peti jenazah kayu sederhana dengan lapisan seng.

Lilin Paskah diletakkan di dekatnya dan dinyalakan untuk bagian ritual selanjutnya, termasuk memercikkan air suci ke tubuhnya. Peti jenazah Paus ditempatkan di kapel Casa Santa Marta untuk dikunjungi dan didoakan hingga dipindahkan untuk dilihat oleh umum di Basilika St. Petrus.

Kardinal Mauro Gambetti, imam agung Basilika Santo Petrus, memimpin rosario untuk Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus pada malam tanggal 21 April.

Menurut Kantor Pers Takhta Suci, jenazah Fransiskus mungkin akan dibawa ke Basilika Santo Petrus untuk memberi kesempatan kepada umat untuk melihat dan menyampaikan salam perpisahan untuk mendiang Paus. Jenazah Paus akan dipindahkan ke basilika pada pagi hari tanggal 23 April, namun tanggal dan waktu pastinya akan dikonfirmasi oleh Vatikan pada tanggal 22 April.

Hari ini, Dewan Kardinal akan bertemu mulai tanggal 22 April untuk membuat keputusan mengenai kepemimpinan di Vatikan selama sede vacante, masa di mana Gereja Katolik tidak memiliki Paus. Dewan Kardinal selanjutnya akan memutuskan tanggal dan waktu pemakaman dan penguburan Fransiskus.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini