Selasa, Mei 13, 2025

Bacaan dan Renungan Sabtu, 19 April 2025, SABTU SUCI, Sabtu Suci Vigli Paskah/ Malam Paskah (Putih)

Bacaan I: Kej. 1:1-2:2 (Teks dan Lagu)

Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu. Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong.Gelap gulita meliputi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Allah berfirman, “Jadilah terang!” Maka jadilah terang. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nya terang itu dari gelap. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Maka jadilah petang dan pagi: hari pertama.

Lalu Allah berfirman, “Jadilah cakrawala di tengah segala air, untuk memisahkan air dari air.”Maka Allah menjadikan cakrawala, dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya.

Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit. Maka jadilah petang dan pagi: hari kedua. Lalu Allah berfirman, “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.”

Dan jadilah demikian. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu laut. Allah melihat bahwa semua itu baik.

Lalu Allah berfirman, “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.”

Dan jadilah demikian. Tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari ketiga. Lalu Allah berfirman, “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.

Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, menunjukkan hari dan tahun;dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian.

Maka Allah menjadikan kedua benda penerangan yang besar,yakni yang lebih besar untuk menguasai siang, dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.

Semuanya itu ditaruh Allah di cakrawala untuk menerangi bumi,dan untuk menguasai siang serta malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keempat.

Lalu Allah berfirman, “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.”

Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya, “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” Maka jadilah petang dan pagi: hari kelima.

Lalu Allah berfirman, “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.”

Dan jadilah demikian.Allah menjadikan segala jenis binatang liar, segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Lalu Allah berfirman, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara, atas ternak dan atas seluruh bumi, serta atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya; menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka, “Beranak-cucu dan bertambah banyaklah; penuhilah bumi dan taklukkanlah,berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Lalu Allah berfirman, “Lihatlah Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji.

Itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan kepada burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.

Maka jadilah petang dan pagi: itulah hari keenam. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.Pada hari ketujuh Allah telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu. Maka berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

Mazmur Tanggapan: Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c

Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi.

  • Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
  • Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
  • Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
  • Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
  • Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Bacaan II: Kej. 22:1-18

Kurban Abraham leluhur kita.

SETELAH Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, “Abraham.” Abraham menyahut, “Ya Tuhan.” Sabda Tuhan, “Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham.

Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, “Abraham, Abraham!” Sahut Abraham, “Ya Tuhan.”

Lalu Tuhan bersabda, “Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”

Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya.

Untuk kedua kali berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri demikianlah firman Tuhan.

Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.

Mazmur Tanggapan II: Mzm. 16:5,8,9-10,11

Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.

  • Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
  • Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
  • Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bacaan III: Kel. 14:15-15:1

Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering.

DALAM perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku?

Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering.

Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.

Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.”

Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang mereka.

Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi bagi orang Mesir untuk mendekati orang-orang Israel.

Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu.

Maka terbelahlah air laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan tentara Mesir.

Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!”

Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka, dan pasukan berkuda mereka.”

Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.

Jadi berbaliklah segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat.

Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir.

Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.

Mazmur Tanggapan III: Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18

Bersyukurlah Kepada Tuhan

Bersyukurlah kepada Tuhan,

U: kar’na kekal kasih Allah.

pada Allah segala dewata,

U: kar’na kekal kasih Allah.

pada Tuhan segala penguasa,

U: kar’na kekal kasih Allah.

Hanya Dia mengerjakan karya agung,

U: kar’na kekal kasih Allah.

dengan arif menciptakan langit,

U: kar’na kekal kasih Allah.

membentangkan bumi di atas laut,

U: kar’na kekal kasih Allah.

Penerang yang besar dibuat-Nya,

U: kar’na kekal kasih Allah.

surya yang menguasai siang,

U: kar’na kekal kasih Allah.

bulan, bintang, cahaya malam,

U: kar’na kekal kasih Allah.

Yang membunuh anak sulung Mesir,

U: kar’na kekal kasih Allah.

dan membebaskan umat Israel,

U: kar’na kekal kasih Allah.

dengan tangan kuat dan lengan perkasa,

U: kar’na kekal kasih Allah.

Dia yang membelah Laut merah,

U: kar’na kekal kasih Allah.

yang menyeberangkan umat Israel,

U: kar’na kekal kasih Allah.

dan menumpas Firaun dan laskarnya,

U: kar’na kekal kasih Allah.

Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,

U: kar’na kekal kasih Allah.

kerajaan besar ditaklukkan-Nya,

U: kar’na kekal kasih Allah.

raja-raja masyhur dibunuh-Nya,

U: kar’na kekal kasih Allah.

Diberikan-Nya tanah mereka,

U: kar’na kekal kasih Allah.

kepada Israel hamba-Nya,

U: kar’na kekal kasih Allah.

kemalangan kita diindahkan-Nya,

U: kar’na kekal kasih Allah.

Bersyukurlah kepada Tuhan,

U: kar’na kekal kasih Allah.

pembebas kita dari penindas,

U: kar’na kekal kasih Allah.

dan segala makhluk diberi-Nya makan,

U: kar’na kekal kasih Allah.

Bacaan IV: Yes. 54:5-14

Datanglah kepada-Ku, maka kamu akan hidup. Aku akan mengikat perjanjian kekal denganmu.

Tuhan bersabda kepada Nabi Yesaya, jika yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati Tuhan memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.

Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu.

Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.

Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan, yang mengasihani engkau.

Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam.

Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata.

Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.

Mazmur Tanggapan IV: Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b

Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.

  • Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
  • Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
  • Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan V: Yes. 55:1-11

Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki.

BEGINILAH firman Tuhan, “Hai kamu semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar!

Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?

Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepadaku, dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud.

Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena Tuhan, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.

Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan.

“Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku; Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

Mazmur Tanggapan V: Yes. 12:2-3.4bcd.5-6

Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup

  • Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.
  • Pada waktu itu kamu akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukan karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”
  • Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulia karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab yang mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!

Bacaan VI: Bar. 3:9-15,32-4:4

Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera.”

DENGARKANLAH, hai Israel, segala perintah kehidupan, condongkanlah telinga untuk mengenal kearifan.

Apa sebabnya, hai Israel, apa sebabnya maka engkau berada di negeri musuhmu serta menjadi tua di negeri yang asing dan menajiskan dirimu dengan yang mati dan terbilang di antara mereka yang turun ke dunia orang mati?

Engkau telah meninggalkan sumber kebijaksanaan! Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera.

Belajarlah di mana ada kearifan, di mana kekuatan dan di mana pengertian, supaya sekaligus kauketahui tempat umur panjang dan kehidupan, tempat cahaya mata dan damai sejahtera. Siapakah telah menemukan tempat kebijaksanaan, siapakah telah masuk ke dalam perbendaharaannya?

Mazmur Tanggapan VI: Mzm. 19:8,9,10,11

Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.

  • Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
  • Hikmat Tuhan baik, tetap selama-lamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada manu lebah.

Bacaan VII: Yeh. 36:16-17a,18-28

Kamu akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu.

“HAI anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanahnya sendiri, mereka menajiskan tanah itu dengan tingkah laku mereka. Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka, karena darah yang mereka curahkan di atas tanah itu; mereka menajiskan tanah itu dengan berhala-berhala mereka.

Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di dalam negeri; Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya. Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, sehingga semua orang menyindir mereka dengan berkata: Katanya mereka umat Tuhan, tetapi mereka harus keluar dari tanahnya! Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang.

Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah Firman Tuhan Allah: bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus, yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.

Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, demikianlah Firman Tuhan Allah, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.

Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri; Aku akan membawa kamu kembali ke tanahmu.

Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dan segala kenajisanmu dan dari semua berhalamu aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru akan Kutaruh di dalam batinmu.

Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan kepadamu Kuberi hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu, dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku; aku akan membuat kamu tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”

Mazmur Tanggapan VII: Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4

Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah.

  • Jiwaku haus akan Allah akan Allah yang hidup! Bilakah tiba saatnya aku boleh datang melihat Allah.
  • Ku terkenang, ketika berkenan maju di tengah kepadatan manusia, melangkah menuju ke rumah Allah di tengah sorak-sorai dan nyanyian syukur.
  • Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu supaya menuntun langkahku dan membawaku ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
  • Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, suka citaku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, sumber kegembiraanku.

Epistola: Rm. 6:3-11

Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi.

SAUDARA-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya.

Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia!

Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya; kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Bait Pengantar Injil: Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23

Keterangan: Dinyanyikan tiga kali; setiap kali ganti nada dasar. Sesudah ulangan ketiga baru dinyanyikan ayat-ayat Mazmur. (3x 1= F, G, A)

Ref. Alleluya

  • Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya.
  • Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya.
  • Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.
  • Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di antara kita.

Bacaan Injil Matius 28:1-10

“Ia telah bangkit, dan mendahului kamu ke Galilea.”

Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.

Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: “Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.

Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.”

Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.

Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

***

Santo Leo IX, Paus

Bruno Egesheim, nama asli Paus Leo IX (1049-1054), lahir pada tahun 1002 di sebuah kota kecil di perbatasan Jerman dan Prancis. Keluarganya tergolong keluarga bangsawan yang kaya raya dan berpengaruh di Jerman. Semenjak kecil, Bruno bercita-cita menjadi imam, terdorong oleh cara hidup keluarganya yang saleh.

Ketika berumur 5 tahun, ayahnya memasukkan dia ke sebuah sekolah yang didirikan oleh Uskup Bertold di Toul, Prancis. Ketika saudara sepupunya menjadi Kaisar Jerman dengan nama Conrad II, Bruno menjadi pembantu uskup Harriman di Toul. Sepeninggal Uskup Harriman, Bruno diangkat menjadi Uskup Toul pada tahun 1027. Selama 22 tahun ia bekerja keras membina iman umatnya dan membaharui keuskupannya.

Sepeninggal Sri Paus Damasus II pada tahun 1048, Bruno diajukan sebagai Paus oleh Kaisar Henry III, yang menggantikan Conrad II, saudara sepupu Bruno. Walaupun Bruno sendiri merasa berat untuk menerima jabatan mulia itu, namun ia bersedia juga berangkat ke Roma. Bersama peziarah lainnya, Bruno memasuki kota suci Roma tanpa memakai alas kaki. Rahib Hildebrand, yang nanti bertugas sebagai penasehat Bruno dan kemudian menjadi Paus Gregorius VII (1073-1085), menerima Bruno di Roma. Dalam hati kecilnya, Bruno berpikir bahwa orang-orang Roma akan menolaknya karena berkebangsaan Jerman. Tetapi ternyata orang-orang Roma datang dan berkumpul di Basilika Santo Petrus untuk menyambut dia. Imam-imam Roma dengan suara bulat menerima dan memilih dia menjadi Paus. Akhirnya ia menjadi Paus dengan nama Leo IX.

Semenjak awal kepemimpinannya, Leo IX melancarkan aksi pembaharuan di seluruh gereja. Terlebih dahulu ia memperbaharui cara hidup para imam, sambil berusaha keras menentang kembalinya Benedikstus IX ke atas tahta kePausan dan menyehatkan kembali keadaan keuangan kePausan yang porak poranda. Hildebrand diangkatnya menjadi pengawas keuangan kePausan. Selanjutnya beliau mengadakan sinode untuk membicarakan kejahatan besar praktek simonia (membeli jabatan gerejani dengan uang) dan cara hidup para imam yang tidak mengindahkan keluhuran hidup selibat. Semua tabhisan yang telah dibeli dengan uang dibatalkan meskipun ada perlawan keras dari kaum awam dan imam-imam. Ia melarang imam-imam untuk menikah dan menjual barang-barang gereja. Campur tangan kaum awam dalam pencalonan dan pentabhisan imam-imam tidak di perkenankan.

Untuk mencapai keberhasilan dalam usaha-usahanya itu, ia sendiri mengadakan perjalanan ke seluruh Eropa untuk menjelaskan keabsahan dan ketulusan rencana-rencananya. Ia mengadakan serangkaian konsili di Pavia, Italia, Reims, Perancis dan Mainz-Jerman untuk membicarakan masalah kehidupan rohani para imam dan memecat imam-imam yang tidak hidup menurut cita-citanya. Dari tahun 1050 sampai 1053, Leo beberapa kali mengadakan perjalanan keliling Italia Selatan, Jerman dan Perancis untuk memberi konferensi-konferensi di Langres, Traves, Pressburg, Ratisbon, Augsburg dan Mantua.

Pada tahun 1050, Leo mengadakan lagi sebuah konsili di Roma untuk membicarakan masalah Berengarius dari Tours dan pengikut-pengikutnya yang tetap menyangkal kebenaran ajaran iman perihal kehadiaran riil Yesus Kristus dalam Ekaristi dan transubstansi (perubahan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus). Dalam konsili ini, Berengarius dijatuhi hukuman ekskomunikasi.

Dalam masa kepemimpinannya yang singkat itu. Leo dikenal sebagai Paus yang menuntut otoritas atas gereja timur. Ia dikenal sebagai pembaharu Gereja, pendobrak praktek simonia dalam gereja dan praktek hidup imam yang bertentangan dengan cita-cita imamat. Ia juga dengan gigih membela orang-orang Italia selatan yang dikuasai oleh bangsa Normandia.

Santa Tarbula, Perawan dan Martir

Sekitar tahun 340 Sapor II, Raja Persia, Iran melancarkan penganiayaan yang kejam terhadap umat Kristen. Simeon, Uskup kota Seleukea, dibunuh dalam aksi penyaniayaan ngeri itu. Selang beberapa waktu kemudian permaisuri raja diserang penyakit yang sangat membahayakan. Tarbula, seorang biarawati dan adik Uskup Simeon, dituduh sebagai biang keladi penyakit naas tersebut. Karenanya ia pun ditangkap. Terhadap tuduhan yang diarahkan kepadanya, Tarbula dengan tegas menyatakan bahwa ia lebih taat kepada perintah Kristus yang melarang membunuh orang. Tetapi Mereptes, hakim yang mengadilinya, tetap mempertahankan tuduhannya. Katanya: “Sesungguhnya perkara ini sudah jelas dan dapat dimengerti. Engkau bermaksud membalas kematian kakakmu dengan menimpakan penyakit berbahaya itu kepada sri ratu.” Dengan tenang Turbula menjawab: “Kakakku yang telah kamu bunuh kini hidup dalam kemuliaan suragawi bersama Kristus Tuhan kami; siksaanmu terhadap dirinya sama sekali tidak mendatangkan malapetaka apa pun atas dirinya.”

Turbula seorang gadis muda yang berparas cantik. Melihat kecantikannya itu, sang hakim secara diam-diam jatuh cinta padanya dan bertekad menikahinya. Secara rahasia ia mengabarkan kepada Turbula bahwa ia akan selamat, asal saja ia mau menjadi isterinya. Mendengar hal itu Turbula dengan tegas mengatakan bahwa: “Janganlah berencana jahat terhadap aku. Aku telah menjadi mempelai Kristus, Tuhanku. Tak akan pernah aku menerima cintamu itu; bagaimanakah mungkin aku memilih kematian yang kekal hanya untuk menyelamatkan nyawaku dan hidupku yang sementara ini?” Keteguhan serta ketegasannya yang sama ini ditunjukkan pula kepada Sapor II, tatkala sang raja sendiri mengajaknya mempersembahkan kurban kepada dewa matahari.

Karena semua daya upaya mereka untuk menyesatkan dia sia-sia saja, maka Turbula bersama-sama dengan dua wanita lainnya dibawa ke panggung penyiksaan, di luar kota. Disanalah mereka dibunuh oleh kaki tangan raja.

Santo Elfege OSB, Uskup

Elfege hidup diantar tahun 954-1012. Ia menolak dibebaskan dari penjara oleh seorang tentara Denmark dengan uang tebusan karena ia tidak mau membeli kebebasannya dengan uang yang telah disisihkan untuk kepentingan kaum miskin.

Santo Werner, Martir

Sewaktu masih bocah, ia melarikan diri karena terus dipukuli oleh ayah tirinya. Lalu ia menjadi pembantu seorang petani anggur yang jahat. Suatu hari majikannya menyuruh dia membawa pulang hosti dari gereja. Tetapi anak itu menjawab: “Tak pernah saya berbuat dosa ini!” Pada hari Kamis Putih ia diseret ke kebun anggur, diikat pada tiang selama tiga hari supaya menurut. Namun Werner tak mundur setapak pun. Maka para penyiksa memotong pembuluh darah Werner, sehingga ia mati lemas. Mayatnya diceburkan ke sungai dekat Bacherach, Jerman. Ia meninggal pada tahun 1287.

***

Sabtu Suci

Hari ini adalah Sabtu Suci, hari yang hening, hari penuh penantian. Setelah derita dan wafat Yesus di kayu salib pada Jumat Agung, kini Gereja memasuki masa keheningan yang mendalam. Tubuh Yesus terbaring di dalam kubur. Semua seakan diam, sunyi, dan gelap. Namun dalam kesunyian ini, harapan tetap hidup.

Sabtu Suci mengajak kita untuk berhenti sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan, kita diajak untuk hening bersama Maria, para murid, dan para pengikut Yesus yang masih dalam duka. Mereka belum tahu tentang kebangkitan—mereka hanya punya iman dan cinta yang belum padam.

Hening Sabtu Suci bukanlah keputusasaan, melainkan saat untuk memperdalam iman. Kita belajar menantikan dengan setia, bahkan ketika harapan tampak samar. Ini adalah hari iman murni: saat kita percaya tanpa melihat, berharap tanpa jaminan, dan mengasihi meski dalam duka.

Gereja tidak merayakan Misa pada hari ini, karena kita sedang ikut dalam keheningan makam Kristus. Namun kita diajak untuk berjaga dalam doa, menanti fajar kebangkitan. Lilin Paskah belum dinyalakan, tetapi kita tahu, cahaya akan datang.

Sabtu Suci juga mengajarkan bahwa kadang kita harus melewati kegelapan dan keheningan untuk sampai pada sukacita sejati. Seperti benih yang harus ditanam dalam tanah sebelum tumbuh, demikian pula kehidupan rohani kita—dibentuk dalam hening dan pengharapan.

Mari kita gunakan hari ini untuk bersatu dalam doa, mempersiapkan hati menyambut kebangkitan Kristus. Bersama Maria, Bunda yang setia, kita belajar menanti dengan penuh iman. Sabtu Suci adalah undangan untuk mempercayai janji Tuhan, bahkan dalam sunyi.

Esok, fajar Paskah akan menyingsing, dan cahaya kebangkitan akan mengusir segala gelap. Tetapi hari ini, kita diam bersama Kristus dalam kubur—bukan dalam keputusasaan, melainkan dalam keyakinan bahwa kasih Allah tidak pernah gagal.

Doa Penutup Renungan Sabtu Suci

Allah yang Maharahim,
di hari Sabtu Suci ini kami hening di hadapan-Mu, mengenang saat ketika Putra-Mu, Yesus Kristus, terbaring di dalam kubur. Dalam keheningan ini, kami belajar percaya, berharap, dan menanti dengan setia akan janji kebangkitan.

Tuhan, ajarilah kami untuk tidak takut akan sunyi dan gelapnya hidup, sebab kami tahu bahwa Engkau setia. Dalam diam, Engkau bekerja. Dalam gelap, Engkau menumbuhkan harapan. Kami mohon, kuatkanlah iman kami agar tetap teguh, meski jawab-Mu belum tampak.

Bersama Maria, Bunda yang setia di tengah duka, kami ingin menanti dengan hati yang percaya. Persiapkanlah kami, ya Tuhan, agar besok, ketika fajar Paskah menyingsing, hati kami telah siap menyambut cahaya kebangkitan-Mu.

Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, kami berdoa.
Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini