BANGKOK, Pena Katolik – Penegak hukum Thailand-Filipina mengatakan para pedagang manusia menyamar sebagai suster misionaris untuk menjebak korban. Para pedagang manusia mulai menyamar sebagai misionaris atau peziarah Kristen agar dapat melewati pemeriksaan bandara. Polisi Filipina dan Thailand melaporkan setelah penyelidikan baru-baru ini, menurut laporan dari Agenzia Fides, Rabu 9 April 2025.
Penegak hukum baru-baru ini menghentikan dua wanita muda, berusia 23 dan 25 tahun, dari perdagangan manusia ke Thailand. Pealakunya adalah seorang wanita tua yang mengaku sebagai Suster Misionaris. Setelah menemukan kejanggalan dalam dokumen mereka, petugas bandara menahan para wanita tersebut. Pelaku mengaku sebagai sukarelawan Gereja Katolik untuk misi di Thailand.
Setelah diselidiki, mereka mendapati wanita tua itu sebagai seorang organisator jaringan perdagangan manusia yang menyelundupkan wanita ke Thailand. Para perempuan muda yang mendampinginya diduga “tergoda” oleh prospek pekerjaan sebagai guru. Korban sebenarnya dijebak dalam kejahatan prostitusi kriminal di negara itu.