JAKARTA, Pena Katolik – Di jantung Masa Prapaskah, Gereja merayakan pesta untuk menghormati inkarnasi Yesus Kristus dalam rahim Perawan Maria.
Ini adalah perayaan yang menarik, karena perayaan ini menghentikan puasa dan penebusan dosa selama masa Prapaskah untuk merayakan kedatangan Yesus ke dunia.
Injil tidak menyebutkan tanggal pasti inkarnasi Yesus, maupun kelahirannya. Akibatnya, umat Kristen awal harus menetapkan hari-hari tertentu pada kalender untuk perayaan ini, dengan mempertimbangkan tradisi lisan dan tertulis.
Setelah pertimbangan yang matang dan banyak perdebatan, Gereja Perdana akhirnya menetapkan Hari Raya Kabar Sukacita pada tanggal 25 Maret.
Pemilihan tanggal ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-3 atau ke-4. Ensiklopedia Katolik menjelaskan alasan di balik perhitungan ini.
Seluruh agama Kristen kuno (melawan semua kemungkinan astronomi) mengakui tanggal 25 Maret sebagai hari sebenarnya kematian Tuhan kita. Pendapat bahwa Inkarnasi juga terjadi pada tanggal itu ditemukan dalam karya pseudo-Siprus De Pascha Computus.
Ia berpendapat bahwa kedatangan Tuhan kita dan wafatn-Nya pasti bertepatan dengan penciptaan dan kejatuhan Adam. Dan karena dunia diciptakan pada musim semi, Sang Juru Selamat juga dikandung dan wafat tak lama setelah musim semi.
Martirologi kuno menetapkan tanggal 25 Maret sebagai tanggal penciptaan Adam dan penyaliban Tuhan Yesus; Israel melewati Laut Merah, dan pengorbanan Ishak. Musim semi merupakan waktu yang tepat untuk merayakan peristiwa-peristiwa ini dalam kehidupan Kristus, karena alam mencerminkan gagasan kelahiran “kembali” dan “pembaruan”.
Beberapa umat Kristen kuno meyakini, bahwa seseorang meninggal pada hari yang sama saat ia dikandung.
Tampaknya tanggal Natal di Gereja Roma ditentukan setelah menetapkan tanggal inkarnasi Yesus. Akibatnya, Natal dirayakan sembilan bulan setelah 25 Maret, dengan memperhitungkan perkiraan waktu perkembangan seorang anak dalam rahim ibunya.
Tanggal 25 Maret adalah hari yang penuh simboli bagi umat Kristen awal dan tetap menjadi hari penting bagi umat Kristen di seluruh dunia. (AES)
