BALIKPAPAN, Pena Katolik – Gereja Katolik St. Petrus dan Paulus bersama Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) menggelar buka puasa bersama di Aula Kapel Katolik Regina Pacis, Sumber Rejo, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Kamis 13 Maret 2025.
Kegiatan ini bukan pertama kalinya Gereja St. Petrus dan Paulus mengadakan buka puasa Ramadhan lintas agama, namun tahun ini terasa lebih istimewa karena turut mengundang penyandang disabilitas. Di depan aula, berbagai produk hasil karya mereka dipamerkan, mulai dari eco print, batik, manik-manik, hingga kerajinan tangan lainnya.
Menjelang waktu berbuka puasa Ramadhan, acara diisi dengan ceramah. Setelah azan Magrib berkumandang, para tamu menikmati takjil dan minuman yang telah disediakan.
Ketua panitia, Prayitno, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rencana kerja yang telah disusun tahun lalu oleh pastoral paroki. Tujuan kegiatan ini untuk menguatkan rasa belas kasih dan menjalin hubungan antarumat beragama di Balikpapan.
“Kita ada raker tahun lalu oleh dewan pastoral paroki untuk bela rasa, dengan bela rasa ini kita berkolaborasi antar hubungan keyakinan,” ujarnya.
Dari Salatiga, Jawa Tengah, Orang Mura Katolik Paroki St. Paulus Miki bersama organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) cabang Salatiga membagikan takjil kepada masyarakat. Koordinator lapangan Noviana Dian Hastuti mengatakan, bagi takjil ini adalah bentuk toleransi dan aksi nyata berbagi kasih dengan sesama. Di Gereja Katolik St. Paulus Miki kegiatan bagi takjil akan dilakukan setiap Sabtu, Minggu dan Senin pada bulan Ramadan.
Puluhan jemaat gereja, aktifis WKRI dan juga BKGS bergabung bersama membagikan didepan gereja. Warga yang melintas diberikan takjil saat memasuki waktu berbuka puasa Ramadhan hari pertama.
