Senin, Maret 10, 2025
29.1 C
Jakarta

Uskup Baru Timika akan Diumumkan Hari ini

JAYAPURA, Vatikan akan umumkan nama Uskup Timika pengganti mendiang Mgr. Jhon Saklil besok, 8 Maret 2025 dalam Misa di Gereja Gembala Baik Abepura Jayapura pukul 18.30 WIT. Pengumuman ini akan disampaikan oleh Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You yang mendapat tugas ini dari Nunsius Apostolik untuk Indonesia, Mgr. Piero Pippo.

Selain akan diumumkan di Jayapura, Pengumuman Uskup Baru Timika juga akan diumumkan dalam Doa Bersama di Katedral Tiga Raja Timika pada jam yang sama.

Seperti kebiasaan selama ini, seorang uskup baru akan diumumkan di Roma pada pukul 12.00 waktu Roma. Pada saat bersamaan, nama uskup ini diumumkan di keuskupan di mana ia akan memimpin pada waktu bersamaan. Dengan demikian, pengumuman Uskup Timika yang baru, kira-kira akan diumumkan tepat pukul 20.00 WIT, di akhir Misa yang akan dipimpin Mgr. Yanuarius besok.

Sampai saat ini, nama uskup yang akan diumumkan masih menjadi rahasia. Namun, kabar ini menjadi kabar sukacita untuk umat Katolik di Keuskupan Timika. Keuskupan ini telah menanti sangat lama, lebih dari lima tahun setelah meninggalnya mendiang Mgr. Philipus Sakli, Vatikan baru mengumumkan penggantinya saat ini.

“Sampai detik ini saya sendiri tidak tahu nama pastor siapa yang diangkat. Masih rahasia Vatikan. Orangnya siapa saya tidak tahu. Kita tunggu saja sampai besok atau beberapa menit sebelum diumumkan baru diketahui,” kata Mgr. Yanuarius.

Mgr. Yanuarius menyampaikan, nama yang akan diumumkan, baru akan diberitahukan dari Vatikan, berapa menit, sebelum diumumkan. Meski demikian, Mgr. Yanuarius memastikan, bahwa pengumuman Uskup Timika yang baru saya akan diumumkan besok.

Mgr. Yanuarius mengungkapkan kehadiran seorang gembala baru mengisi kekosongan tahkta Keuskupan Timika yang sudah menjadi kerinduan umat yang cukup lama. Dengan adanya uskup baru, ia mengharapkan umat Katolik di Mimika harus mengucap syukur atas rahmat ini.

Pembela Papua

Keuskupan Timika menanti cukup lama sebelum Vatikan mengumumkan pengganti gembala utama mereka. Mgr. Philip Saklil wafat pada 3 Agustus 2019. Ia dikenal sebagai peletak dasar Keuskupan Timika. Ia juga dikenal karena dedikasinya yang membela rakyat Papua dalam perjuangan mereka melawan ketidakadilan, terutama karena pelbagai tekanan.

Uskup John Saklil Pr lahir di Kampung Kokonao, Distrik Mimika Barat, Mimika, Papua, 20 Maret 1960. Ia ditahbiskan sebagai imam pada 23 Oktober 1988 dan menjadi Uskup Timika pada 18 April 2004. Mgr. Philip Saklil selalu berada di garis terdepan untuk membela hak masyarakat yang termarginalkan baik secara ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan.

Keuskupan di Tengah Papua

Keuskupan Timika adalah keuskupan sufragan dari Provinsi Gerejawi Merauke. Selain Keuskupan Timika, provinsi gerejawi ini juga mencakup Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Agats, Keuskupan Jayapura, dan Keuskupan Manokwari–Sorong. Keuskupan ini mencakup seluruh wilayah Provinsi Papua Tengah serta sebagian wilayah Provinsi Papua, yaitu Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, dan sebagian Kabupaten Mamberamo Raya (kecuali Distrik Mamberamo Hulu, Mamberamo Tengah, dan Mamberamo Hilir). Luas wilayah pastoral Keuskupan Timika sebesar 81,811 km².

Kekatolikan di wilayah ini pertama kali dimulai saat kontak pertama para imam dengan sejumlah warga di Keuskupan Timika pada Mei 1896. Mula-mula, Romo Cornelius Johannes Franciscus Le Cocq d’Armandville, SJ mendatangi wilayah ini bersama dengan dua siswa dari Daerah Kapaur, Fakfak. Ia berkunjung ke Kipia, Mimika, selama 10 hari dan kemudian berencana kembali ke Daerah Kapaur pada 27 Mei. Namun, kapal yang ditumpanginya menghadapi cuaca buruk dan tenggelam. Peristiwa ini merenggut Romo Le Cocq d’Armandville.

Peristiwa pembaptisan pertama dilakukan oleh Romo Kowatzky, MSC pada 11 Agustus 1928 di Paroki Kokonao. Selanjutnya, perluasan wilayah keuskupan dilakukan oleh Romo Herman Tillemans MSC pada 27 Desember 1929 manakala ia mengunjungi Kokonao sebagai persiapan dalam mengunjungi sejumlah daerah di Danau Wisselmeren, Paniai. Sesudah dari Paniai, misi Romo Tillemans kemudian berlanjut ke Kamu, Mapia, Moni, dan Dogiyai. Perjalanan Romo Tillemans ini dibantu oleh Auki Tekege. Melalui Auki, Romo Tillmans beserta pada imam Fransiskan bergaul akrab dengan tokoh-tokoh adat dari Kamu, Mapia, Moni/Migani, maupun Dogiyai. Pertemuan ini dimulai di Modio pada tanggal 26 Desember 1936.

Mgr. Tillemans kemudian diangkat menjadi Vikaris Apostolik Merauke 25 Juni 1950 yang juga menandai pemisahan wilayah gerejawi ini dengan Vikariat Apostolik Amboina.  

Hingga 1989, Keuskupan Timika merupakan bagian dari Keuskupan Jayapura. Setelah 1 Januari 1989, Mgr. Herman Ferdinandus Maria Münninghoff, O.F.M. membentuk suatu vikar episkopal baru di sebelah barat Keuskupan Jayapura.

Pada 15 Januari 2001, peserta sidang Konferensi Waligereja Indonesia mengusulkan satu kevikepan di sebelah barat dari Keuskupan Jayapura dipisah dari keuskupan. Pada 15 November 2003, Paus Yohanes Paulus II meresmikan pembentukan Keuskupan Timika dan menetapkan Katedral Tiga Raja sebagai pusat keuskupan. Pendirian Keuskupan Timika secara resmi terjadi pada tanggal 19 Desember 2003, sebagai pemekaran dari Keuskupan Jayapura.

Mgr. Philip Saklil ditahbiskan menjadi uskup pada 19 Desember 2003 dan menjadi uskup pertama di Keuskupan Timika. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini