JAKARTA, Pena Katolik – Awal Prapaskah mungkin tampak aneh bagi sebagian orang, karena dimulai bukan pada hari Minggu, tetapi pada hari Rabu. Ini berbeda dengan Masa Adven yang selalu dimulai pada hari Minggu. Sedangkang untuk Paskah, yang secara teknis dimulai pada hari Minggu Paskah (Vigili Paskah pada malam sebelumnya merupakan bagian dari hari Minggu).
Di sisi lain, Prapaskah berbeda dan dimulai di tengah minggu. Mengapa demikian?
Perhitungan 40 hari Prapaskah
Dalam sejarahnya, Prapaskah dalam Ritus Romawi dimulai pada hari Rabu adalah perhitungan 40 hari Prapaskah.
Paskah adalah 46 hari setelah Rabu Abu. Enam hari Minggu dalam Prapaskah tidak dianggap sebagai bagian dari puasa Prapaskah resmi. Setiap hari Minggu merupakan peringatan khusus Kebangkitan Kristus. Dengan demikian, hari Minggu tidak termasuk dalam masa puasa dan pantang selama Prapaskah.
Awalnya, Masa Prapaskah tidak dimulai pada hari Rabu. Di Gereja mula-mula, Masa Prapaskah bahkan bukanlah masa yang panjang. Hal ini disebabkan karena umat Kristen dianiaya selama beberapa abad dan tidak memiliki waktu untuk menetapkan aturan-aturan liturgi.
St. Irenaeus, pada abad ke-2, menulis surat kepada Paus pada saat itu tentang berbagai macam puasa sebelum Paskah. Baru setelah Konsili Nicea pada tahun 325, Masa Prapaskah ditetapkan secara luas sebagai puasa selama 40 hari. (AES)