Kamis, Maret 6, 2025
32.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Kamis, 13 Maret 2025, Hari Biasa Pekan Prapaskah I (Ungu)

Bacaan I – Ester 4:10a, 10c-12, 17-19

Maka Ester menyuruh mengatakan kepada Mordekhai: 10c “Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang ada di Susa, dan berpuasalah untuk aku, jangan makan dan jangan minum tiga hari tiga malam lamanya. Aku juga dan para pelayan-ku akan berpuasa seperti itu. Sesudah itu aku akan masuk menghadap raja, meskipun itu melanggar hukum. Jika aku harus mati, biarlah aku mati.”

Mordekhai pun pergi dan melakukan segala yang diperintahkan Ester. Maka Mordekhai pergi dan melakukan segala yang diperintahkan Ester kepadanya. Ester menyuruh mengatakan kepada Mordekhai:
“Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang ada di Susa, dan berpuasalah untuk aku, jangan makan dan jangan minum tiga hari tiga malam lamanya. Aku juga dan para pelayan-ku akan berpuasa seperti itu. Sesudah itu aku akan masuk menghadap raja, meskipun itu melanggar hukum. Jika aku harus mati, biarlah aku mati.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah

Mazmur Tanggapan: Mazmur 138:1-2a, 2bc-3, 7c-8

Refren: Tuhan, Engkau menanggapi aku ketika aku berseru.

1. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para dewa aku akan menyanyikan pujian bagi-Mu. Aku akan sujud kepada bait-Mu yang kudus, dan memuji nama-Mu oleh karena kasih setia-Mu dan karena setia janji-Mu.

Refren: Tuhan, Engkau menanggapi aku ketika aku berseru.

2. Karena Engkau telah meninggikan janji-Mu lebih dari segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, Engkau memberi kekuatan kepada jiwaku.

Refren: Tuhan, Engkau menanggapi aku ketika aku berseru.

3. Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan permohonanku, Tuhan, Engkau menanggapi aku ketika aku berseru. Tuhan, Engkau menanggapi aku dengan penuh kasih setia, Engkau menyelamatkan aku dari kesusahan yang besar.

Refren: Tuhan, Engkau menanggapi aku ketika aku berseru.

Bacaan Injil: Matius 7:7-12

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta, menerima; dan setiap orang yang mencari, mendapat; dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang di antara kamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti? Atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

Jika kamu yang jahat tahu memberi yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga, yang akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka, itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus

Santa Eufrasia / Eupraxia, Pengaku Iman

Eufrasia hidup antara tahun 382-412. Di lingkungan masyarakat Konstantinopel, keluarganya tergolong kaya raya. Ia dikenal sebagai puteri bangsawan yang murah hati kepada kaum fakir miskin dengan menyumbangkan harta bendanya. Karena bercita-cita menjadi seorang pertapa, ia memutuskan hubungan pertunangannya dengan anak seorang senator, lalu menjalani pertapaan di padang gurun Mesir.

Ia mengalami banyak godaan di biara itu untuk kembali ke dunia ramai. Namun berkat ketekunannya dalam doa dan matiraga dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kasar dan hina dalam biara, ia berhasil mengatasi godaan-godaan itu. Eufrasia kadangkala berpuasa satu minggu lamanya, sehingga menimbulkan iri hati di kalangan rekan-rekannya. Namun ia bisa menenangkan rekan-rekannya itu dengan sikap dan budi bahasanya yang halus dan sopan.

Doa dan Kepercayaan Kepada Tuhan

Bacaan hari ini mengingatkan kita tentang pentingnya doa dan kepercayaan kita kepada Tuhan. Dalam Injil, Yesus mengajarkan bahwa Tuhan akan mendengarkan dan mengabulkan doa-doa kita jika kita dengan tulus datang kepada-Nya. Doa bukan hanya sekadar permintaan, tetapi juga sebuah sikap percaya bahwa Tuhan selalu siap memberikan yang terbaik bagi kita.

Bacaan pertama tentang Ester juga menunjukkan keberanian dalam berdoa dan memohon pertolongan Tuhan. Ester yang dengan tekad bulat berpuasa dan berdoa untuk keselamatan bangsanya, menunjukkan bahwa doa yang disertai dengan ketekunan dan keberanian bisa menghasilkan mukjizat. Dalam waktu yang penuh tantangan, ia mengandalkan Tuhan dan bersedia melakukan apa yang perlu untuk menyelamatkan umatnya, meskipun itu berisiko besar.

Selain itu, Yesus juga mengajarkan prinsip emas dalam hidup bersama: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Ini adalah ajaran penting yang dapat menjadi pedoman dalam hubungan kita dengan sesama, baik dalam hal kasih, pengertian, maupun pengampunan.

Doa Penutup:

Ya Tuhan, kami mengucap syukur atas kasih-Mu yang tak terhingga. Bantu kami untuk selalu datang kepada-Mu dengan hati yang penuh percaya, serta memberikan yang terbaik kepada sesama, seperti yang Engkau kehendaki. Semoga kami dapat menjalani hidup ini dengan penuh kasih, kepercayaan, dan doa yang tulus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini