SURABAYA, Pena Katolik – Lima imam Dominikan Indonesia yang baru ditahbiskan merayakan Misa Syukur di Paroki Redemptor Mundi, Surabaya, Indonesia, 25 Februari 2025. Perayaan Ekaristi ini dipimpin Romo Aloysius Luis Kung OP, yang ditahbiskan pada 22 Februari yang lalu di Tangerang, Banten.
Misa ini ingin mengungkapkan syukur kepada Tuhan, serta kepada umat Paroki Redemptor Mundi dan Dominikan Awam Surabaya yang dengan murah hati mendukung dalam pembinaan para formandi dalam Ordo Pewarta dari Indonesia.
Saat menyampaikan renungan, Romo Aris menyampaikan bahwa hidup Imamat adalah hidup untuk melayani. Ia mengingat, ketika ditanya apa motivasi awalnya ketika masuk seminari.
“Salah satu pertanyaan ialah, apa motivasi kamu masuk ke siminari dan biasanya jawaban yang ingin didengarkan oleh para penguji adalah ‘melayani Tuhan dan sesama’. Jawaban ini adalah jawaban yang manjur, kalau anda ingin masuk seminari.
Setiap dipanggil untuk melayani seperti Yesus, Ia datang untuk meyani dan bukan sebaliknya. Romo Aris mengatakan, menjadi imam tugas utamanya adalah untuk melayani.
“Apakah kita sudah mau melayani sesame kita?” ujar Romo Aris.
Menurut Romo Aris, inilah motivasi utamanya menjadi imam. Ia mengatakan, melayani adalah bentuk konkret dan bukti nyata terkuat dalam mencintai.
“Tuhan memanggil kita semua untuk mencintai. Cintailah Tuhan Allahmu, cintalah sesamamu. Tuhan telah menjadikan cinta sebagau hokum utama dan tertinggi.
Romo Aris mengatakan, untuk dapat mencintai, seseorang dengan sendirinya akan rela melayani, bahkan sampai titik pengorbanan, yang pernah ditunjukkan Yesus di salib.
Di akhir renungan, Romo Aris mewakili empat imam Dominikan baru yang lain menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh umat, kepada mereka hingga mereka dapat ditahbiskan menjadi imam.
Romo Aris berasal dari Paroki Santo Ignatius Waibalun, Keuskupan Larantuka. Misa Syukur ini juga dihadiri empat imam baru Dominikan yang ditahbiskan bersama Romo Aris yakni: Romo Samuel Sonny Gunawan OP (Paroki St. Helena Curug); Romo Johnny Luntungan OP (Paroki Raja Damai Manado); Romo Dominico Xaverio Budoyo Setiawan OP (Paroki Santa Theresia, Prapatan, Balikpapan); dan Romo Tommy Riezky Tiyanto OP (Paroki Kristus Raja Surabaya).
Kehadiran para Imam Dominikan di Indonesia adalah bagian dari misi Ordo Pewarta Provinsi Filipina yang memiliki karya di dua lokasi di Indonesia: Keuskupan Agung Pontianak dan Keuskupan Surabaya.
Kepala Paroki Redemptor Mundi, Romo Joseto Namoco Bernadas Jr. OP menyampaikan terima kasih kepada para imam baru yang merayakan Misa di parokinya. Romo Joseto menyampaikan, Paroki Redemptor Mundi menjadi bagian dari pembinaan para imam baru ini.
Untuk itu, Romo Joseto melihat bahwa kehadiran para imam baru ini, adalah saat di mana mereka kembali kepada “sumbernya”.
“Terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk terselenggaranya Misa ini, matur nuwun berkah dalem,” pungkasnya.
Mewakili para imam baru, Romo Elson menceritakan bahwa para imam baru mengawali panggilannya di Paroki Redemptor Mundi. Ia menyampaikan, mereka berasal dari sumber yang sama. Ia berterima kasih atas segala dukungan dan support, banyak pengalaman yang memembentuk juga Berkat doa dan dukungan.
“Begitu banyak pengalaman di tempat ini, maka syukur kepada Allah, untuk berbagi kebahagiaan bersama-sama,” ujarnya. Romo Elson menyampaikan terima kasih kepad apara formator baik di Surabaya, Jawa Timur dan Pontianak, Kalimantan Barat
Misa ini juga dihadiri pada imam dari Filipina, termasuk Provinsial Dominikan Filipina, Pastor Filemon I. dela Cruz Jr., OP serta Vikep Surabaya Barat, Romo Bruno Joko Santoso. Dengan Misa syukur ini, diharapkan lebih banyak panggilan dapat terilhami untuk bergabung dengan Ordo Pengkhotbah di Indonesia dan agar para imam yang baru ditahbiskan tetap menjadi pewarta Injil yang setia, mengikuti jejak St. Dominikus. (AES)