SEMARANG, Pena Katolik – Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (PP ISKA) dalam menjalankan amanat Rapimnas 2024 Palembang pada Minggu, (26/1/2025) mengawali kegiatan keberlanjutan lingkungan dengan aksi bakti sosial tebar benih ikan di waduk Jatibarang dan tanam mangrove di Pantai Tirang Semarang dan akan dilanjutkan secara nasional di berbagai daerah hingga akhir tahun 2025. Acara ini dibuka dan dipimpin langsung oleh Ketua Presidium PP ISKA Ir. Luky A Yusgiantoro MSc, MSpec, PhD. Hadir dari ISKA pusat : Sekjend PP ISKA Dr. Ch Arie Sulistiono, Departemen Sosmas Hankam : Stanley Dale dan Ekonomi Pariwisata: Gerry. Dari DPD ISKA Jateng Ir. Yoseph S dkk Serta Ketua DPC ISKA Semarang. Dkk
Seperti semboyan ISKA Pro Ecclesia et Patria, Pro Bono Publico yang artinya demi gereja dan tanah air, demi kepentingan orang banyak sehingga ISKA sebagai organisasi mengoptimalkan peran cendekiawan Katolik menjadikan kegiatan yang bertema kemanusiaan yang tujuannya agar kita selalu ingat tugas pokok dan fungsi manusia selama hidup adalah saling menjaga , termasuk menjaga lingkungan alam seperti di Pantai Tirang Semarang. Selain dalam beberapa waktu lalu PP ISKA juga telah melaksanakan bakti sosial berbagi kasih ke masyarakat Bantar Gadung Sukabumi dan membantu korban bencana alam dan gelar bakti sosial di Manado maupun membantu pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT.
Luky dalam kesempatan di Pantai Tirang Semarang, mengapresiasi masyarakat yang ikut menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk masa depan dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat kota Semarang yang ikut menjaga lingkungan hidup sehingga bisa menjamin kelestarian lingkungan kita di masa mendatang. Apalagi wilayah Semarang dikenal dengan wilayah yang sering terkena banjir.
“Jadi salah satu bentuk kepedulian dalam lingkungan hidup lebih memberikan manfaat kepada manusia. Tanaman mangrove, tanaman-tanaman keras yang bisa menahan tanah agar tidak longsor, tidak erosi, menahan sedimentasi, termasuk pohon-pohon yang bisa ditanam di tepi-tepi pantai sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi kita,” kata Luky.
Luky Yusgiantoro lebih lanjut mengatakan bahwa sebagai wujud Laudato Si’, ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada 2015, yang sangat menekankan hubungan antara manusia dan lingkungan alam. Dalam surat tersebut, Paus mengajak umat manusia untuk menyadari krisis ekologis yang sedang terjadi, seperti perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan polusi. Paus Fransiskus menekankan pentingnya peran kita sebagai penjaga bumi yang merupakan rumah bersama, dan bahwa merawat lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab moral kita terhadap sesama dan terhadap Tuhan.
Paus menghubungkan masalah lingkungan dengan aspek sosial, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan ketimpangan distribusi kekayaan, yang sering kali memperburuk kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, Laudato Si’ juga menyerukan perubahan gaya hidup, pengurangan konsumsi berlebihan, serta kebijakan yang mendukung keberlanjutan alam dan kesejahteraan seluruh umat manusia. Ini adalah panggilan untuk menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara manusia dan alam, yang lebih memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Stanley Dale tentang tebar benih ikan dan tanam mangrove menjelaskan bahwa tanaman mangrove memiliki banyak kegunaan dan manfaat penting bagi umat manusia, di antaranya: Melindungi garis pantai: Mangrove berfungsi sebagai penghalang alami yang melindungi pantai dari erosi, gelombang laut, dan badai. Akar-akar mangrove yang kuat dapat menahan tanah, mencegah abrasi, serta mengurangi dampak tsunami. Habitat untuk keanekaragaman hayati: Mangrove menyediakan habitat bagi banyak spesies hewan dan tumbuhan, termasuk ikan, burung, dan berbagai jenis moluska yang sangat penting bagi ekosistem laut dan juga ekonomi lokal, terutama bagi nelayan. Menyerap karbon: Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang sangat efektif dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer, membantu mitigasi perubahan iklim dengan menyerap emisi gas rumah kaca. Penyaring air: Akar mangrove yang kompleks berfungsi menyaring air laut dan mengurangi polusi yang ada, membantu menjaga kualitas air di sekitar pantai. Sumber bahan baku: Mangrove juga memberikan manfaat ekonomi langsung, seperti kayu yang dapat digunakan untuk bahan bangunan, bahan bakar, dan kerajinan tangan. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir: Mangrove mendukung kegiatan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir, terutama dalam sektor perikanan dan pariwisata ekologi. Secara keseluruhan, tanaman mangrove sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir serta mendukung kehidupan manusia secara langsung dan tidak langsung.(andreasdaris)