Rabu, Januari 8, 2025
30.8 C
Jakarta

Paus Fransiskus pada Misa Epifani: “Bintang Orang Majus Melambangkan Cinta Tuhan”

VATIKAN, Pena Katolik – Bintang yang diikuti orang Majus untuk menemukan Bayi Kristus merupakan simbol cinta Tuhan bagi semua orang. Bintang itu bukan tanda kekuatan dan ketenaran orang-orang yang menganggap diri mereka sebagai “bintang”. Demikian kata Paus Fransiskus pada Misa Epifani di Basilika St. Petrus 6 Januari 2025.

Paus mengatakan, orang Majus diarahkan oleh cahaya yang berbeda, yang dilambangkan oleh sebuah bintang yang menerangi dan menghangatkan orang lain dengan membiarkan dirinya bersinar terang dan dikonsumsi. “Bintang ini menunjukkan kepada semua orang jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan, yaitu cinta. Inilah satu-satunya cahaya yang dapat membuat kita bahagia.”

Kemeriahan Epifani menandai saat orang Majus, yang juga disebut Orang Bijak atau tiga raja, tiba di tempat kelahiran Yesus dengan membawa hadiah berupa emas, kemenyan, dan mur. Menurut Kitab Suci, ketika orang Majus, yang telah dituntun oleh bintang dari timur, menemukan bayi Yesus, mereka bersujud dan memberi penghormatan kepadanya.

Italia dan Vatikan merayakan Epifani pada tanggal tradisional 6 Januari, sementara di bebera negara lain ada yang menggesernya ke hari Minggu antara 2 Januari dan 8 Januari, demikian seperti diberitakan CNA.

Pengumuman Tanggal

Bagian dari Misa Epifani Kepausan ini mencakup, pengumuman oleh seorang diakon tentang tanggal-tanggal hari raya “yang dapat berubah” di Gereja Katolik pada tahun 2025. Dimulai dengan Minggu Paskah, yang akan jatuh pada tanggal 20 April.

Pengumuman ini mencakup: Rabu Abu (5 Maret), Kenaikan Tuhan (29 Mei), Pentakosta (8 Juni), dan Minggu pertama Adven (30 November). Ini adalah hari-hari raya yang dapat berubah tanggalnya karena perayaannya jatuh pada tanggal kalender yang berbeda di tahun yang berbeda.

Dalam refleksi pada Angelus sesudah Misa, Paus meminta umat Kristiani untuk merenungkan agar mereka seperti para gembala dan orang Majus, yang secara aktif mencari Yesus.

“Apakah kita lebih mirip dengan para gembala, yang pada malam [kelahiran Kristus] itu sendiri pergi tergesa-gesa ke gua, dan orang Majus dari timur, yang berangkat dengan percaya diri untuk mencari Putra Allah yang menjadi manusia; atau apakah kita lebih mirip dengan mereka yang, meskipun secara fisik sangat dekat dengan-Nya, tidak membuka pintu hati dan kehidupan mereka, tetap tertutup dan tidak peka terhadap kehadiran Yesus?” katanya.

Setelah memimpin doa Maria tradisional, yang dilakukannya sambil berdiri di jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, Fransiskus menyampaikan harapan hangatnya kepada umat Kristiani Timur yang akan merayakan Natal pada 7 Januari. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini