Suatu hari, Pastor Vincentius Ferrer OP berjalan di dekat biara. Seperti kebiasaan sebelumnya, ia berkeliling kota untuk menjumpai umat dan orang-orang yang dengan senang hati mendengar khotbahnya. Sepanjang tahun, udara dingin menyelimuti daerah itu, apalagi pada musim dingin, setiap orang membutuhkan lebih dari satu baju untuk menghangatkan tubuh mereka.
Pada saat itulah, pada suatu hari, Pastor Vincentius dalam perjalanan berjumpa dengan seorang janda. Wanita itu sudah renta, sendirian dan kedinginan. Sontak, tergerak hati Pastor Vincentius untuk menolong wanita itu. Di sengatan udara dingin itu, tidak ada hal lain yang dapat ia lakukan selain membantu menghangatkan tubuh si janda miskin dan sakit itu. Maka, taka da pilihan, Pastor Vincentius menyerahkan mantel yang dikenakan, ia melepaskan dan memakaikan ke tubuh janda itu.
Apa yang terjadi, ternyata pakaiannya itu dapat menyembuhkan janda yang sakit itu bahkan memberikan kehidupan yang nyaman baginya. Begitulah, salah satu kisah mukjizat yang dapat terjadi dari seorang pribadi, St. Vincentius imam Dominikan yang dikenal sebagai pengkhotbah dan pembawa mukjizat.
Tanda di Sebuah Mimpi
St. Vincentius lahir di Spanyol tanggal 23 Januari 1350. Ia diberi nama Vincentius yang diambil dari kata “vincere” yang artinya ‘menaklukkan’. Ia adalah anak keempat dari keturunan bangsawan Anglo-Skotlandia. Ayahnya bernama William Stewart Ferrer, yang merupakan bangsawan keturunan Anglo-Skotlandia (bangsawan Inggris dari keluarga Ferrer dan bangsawan Skotlandia dari keluarga Stewart). Ibunda Vincentius bernama Constantia Miguel yang berasal dari Spanyol.
William pernah mengalami suatu mimpi yang mencengangkan, ketika istrinya sedang mengandung Vincentius. William bermimpi tentang seorang bruder Dominikan yang sedang berkhotbah di hadapan banyak orang. Anehnya, di tengah khotbah itu, sang bruder melihat William dan berkata kepadanya bahwa anak yang sedang dikandung oleh istrinya itu kelak akan menjadi orang yang terhormat, terpandang, dan dikenal di seluruh dunia. Dalam mimpi yang sama, Wiliam mendapati penglihatan bahwa istrinya, akan mengalami mukjizat, ia tidak akan merasa sakit sedikit pun saat melahirkan Vincentius.
Benar saja, Constantia tidak merasakan rasa sakit, ketika melahirkan Vincentius, ini berbeda ketika ia melahirkan tiga anaknya yang lain. Di sini, Wiliam menyadari, mimpinya bukan suatu tanda yang bisa dianggap remeh. Ia meyakini, anaknya kelak akan menjadi orang yang dikenal.
Vincentius kecil adalah anak yang tampan, cerdas, jujur dan berhasil baik dalam studi yang ditempuhnya. Ia tidak pernah merasa sombong akan kelebihannya itu. Saat Vincentius berusia 8 tahun, ia memulai studi klasik di Valencia, Spanyol. Di usia 14 tahun, ia mengambil studi teologi dan filsafat. Kemudian di usia 17 tahun, ia masuk ke dalam Ordo Dominikan.
Menjadi Dominikan
Ketika mendapati bahwa anaknya ingin menjadi biara dan bergabung dengan Ordo Dominikan, Wiliam tidak begitu terkejut. Ia meyakini, seberapapun besar cintanya, namun dalam mimpi, WIliam telah diberitahu, tanda bahwa sang anak akan bergabung ke dalam ordo yang didirikan St. Dominikus ini.
Namun, panggilan Vincentius tidak sepenuhnya indah seperti dalam mimpi Wiliam. Ketika memasuki masa novisiat, Vincentius mengalami godaan untuk mengundurkan diri. Namun, ia berdoa dan melakukan pengakuan dosa untuk mengatasi cobaan itu dan pada akhirnya ia berhasil mengalahkan godaan itu. Kedua orang tuanya selalu mendukung Vincentius untuk menempuh panggilannya dalam Ordo Dominikan. Ia pun ditahbiskan menjadi imam di Barcelona pada 1379 dan diutus menjadi misionaris. Selanjutnya, ia dikenal sebagai teolog dan pengkhotbah ulung.
Vincentius memulai karya dan pelayanannya di usianya yang masih muda. Setelah ia menjadi sarjana ulung, ia kemudian mengajar di berbagai perguruan tinggi sebagai teolog. Vincentius juga sering berkhotbah di Spanyol dan Perancis selama 20 tahun untuk mempertobatkan dan menyelamatkan jiwa orang-orang yang tersesat untuk kembali kepada Tuhan. Berkat khotbah dan teladan kekudusannya itu banyak orang memutuskan untuk bertobat, hidup saleh dan kembali serta taat pada Gereja Katolik. Hal ini menjadikan Vincentius semakin dikenal sebagai pengkhotbah ulung di seluruh Eropa. Ia pun juga pernah ikut serta dalam membantu mengatasi krisis politik yang terjadi di tanah airnya.
Selain itu, Vincentius juga dikenal sebagai sang pembuat mukjizat karena berdasarkan Acta Sanctorium (ensiklopedik abad XVII) tercatat sebanyak 892 mukjizat yang terjadi melalui perantaraannya. Mukjizat-mukjizat itu antara lain: mempertobatkan pejabat gereja yang tidak hidup dalam kekudusan, membebaskan 70 orang dari kerasukan setan, mengkonversi 200.000 orang Yahudi untuk memohon belas kasih Tuhan. Dalam sebuah kisah, para pendosa yang menolak bertobat dijadikan patung pualam oleh Tuhan karena menghina khotbah Vincentius di Kota Pampeluna.
Ia juga dikenang karena memberi makan 4000 pria dari tujuh roti dan beberapa ikan di Kota Colfans pada Agustus 1415. Ia membangkitkan 28 orang mati, mempertobatkan hati para pendosa hanya dengan menatap matanya.
Pada kesempatan lain, Pastor Vincentius memberikan salibnya kepada orang di Kota Grans, Spanyol, karena ia harus berangkat ke kota lain. Ternyata, salib itu dapat menyembuhkan banyak orang sakit, ketika diletakkan di atas tubuh mereka. Kain itu pun membawa mukjizat lainnya di kota Grans, Spanyol.
Akhir Pewartaan
St. Vincentius Ferrer dikenang karena selama hidupnya ia sangat mengandalkan Tuhan. Ia selalu berdoa sebelum berkhotbah dan tekun berpuasa (setiap Rabu dan Jumat), karena sangat tertarik pada penderitaan Yesus. Sepanjang hidupnya, ia tekun mengajak orang banyak untuk bermatiraga demi pertobatan orang lain. Ia jugatekun berdevosi kepada St. Perawan Maria.
Di akhir hidupnya, Vincentius menderita sakit akibat jadwal perjalanannya yang padat. Lagi, Skisma Barat yang pelik menyita banyak konsentrasi pelayanannya. Ia meninggal dunia di usia 69 tahun pada tanggal 5 April 1419 di Brittany, Perancis. Ia dimakamkan di Basilika Katedral de San Pedro di Vannes, Perancis. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Nikolas V dan dikanonisasikan oleh Paus Calixtus III pada 3 Juni 1455. Hari perayaannya kita rayakan setiap tanggal 5 April.
Untuk menghormati dan mengenang St. Vincentius Ferrer maka didirikanlah sebuah lembaga agama kepausan dengan menyandang namanya yaitu Fraternitas Santo Vincentius Ferrer. St. Vincentius adalah santo pelindung kota Valencia, para pembangun, para nelayan, rumah yatim piatu. Ia bahkan menyatakan dirinya sebagai Malaikat Penghakiman. Ia adalah santo dengan atribut sayap (malaikat penghakiman), obor lidah yang menyala-nyala (pengkhotbah termasyur), mimbar, terompet, alkitab dan tahanan (mempertobatkan banyak pendosa).
(Kelompok Studi 3 PDAI Chapter St. Katarina Siena: Anastasia Julijanti, OP, Atanasius Budira Jusuf, OP, Claudia Julia Chandrawati, OP, Krisantus Veni Calix, OP, Maria Dianta, OP, Johana Linda, OP, Vinsensius Soegiono Halim, OP, Stevanus Ronald Susanto, OP, Maria Fransisca Yanti Gunawan, OP)