Senin, Desember 23, 2024
28.5 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Jumat, 27 Desember 2024, Pesta St. Yohanes, Rasul, Penulis Injil (Putih)

Bacaan I – 1Yoh. 1:1-4

Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup? Itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.

Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah

Mzm. 97:1-2,5-6,11-12

Refrain: Bersukacitalah karena Tuhan hai orang-orang benar

  • TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
  • Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
  • Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil: ALeluya, Aleluya, Aleluya

Ayat (oleh solis): Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Bacaan Injil – Yoh. 20:2-8.

Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”

Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.

Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.

Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Saksi Mata Kristus

Hari ini Gereja merayakan Pesta Santo Yohanes, seorang Rasul “yang dikasihi TUHAN YESUS” dan Penulis Injil. Ia mempunyai kedekatan yang sangat intim dengan Gurunya. Dan ia berusaha mengenal YESUS secara lebih dekat. Ia termasuk “tiga rasul inti dan kepercayaan” Gurunya; mereka itu Petrus, Yakobus dan Yohanes. Dan di antara ketiganya, Yohanes-lah yang paling dekat dan paling dikasihi YESUS.

Dalam Suratnya yang pertama, Yohanes sudah menegaskan bahwa ia telah menjadi saksi tentang Firman yang hidup. Dan itulah yang ditulis dalam Kitab Suci sekarang berupa Injil yang keempat, Tiga Surat dan Kitab Wahyu. Dengan bimbingan ROH KUDUS ia telah menulis apa “yang kami lihat dengan mata kami”, “apa yang kami saksikan” dan “apa yang kami raba dengan tangan”. Dia tidak menulis “apa kata orang” tentang YESUS, tetapi dia memberikan kesaksian yang senyatanya. Jadi tegasnya, “Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami” (1Yoh.1: 3).

Satu contoh dari perikop Injil hari ini, yaitu kejadian di kuburan YESUS pada pagi hari setelah Maria Magdalena dan perempuan lain pergi ke kubur dan mendapati kuburan sudah kosong. Yohanes ingin mempertegas bahwa di antara para murid yang pergi ke kuburan YESUS pada pagi hari itu, Yohanes-lah yang lari lebih cepat dan ia sampai ke kuburan-NYA lebih dulu. Ia hanya menjenguk ke dalam kuburan, tetapi tidak masuk. Ia sadar bahwa Petrus sebagai pimpinan para Rasul lebih berhak melihat dahulu.

Di sinilah tampak watak disiplin, taat pada pimpinan dan kerendahan hati Yohanes. Ketika Petrus sudah sampai dan kemudian masuk ke dalam kuburan dan didapati kuburan sudah kosong. Dengan kalimat singkat, Yohanes menulis: “Ia melihatnya dan percaya” (Yoh.20: 8). Kalimat ini mengandung makna yang mendalam. Yohanes mau menonjolkan sikap dan pernyataan imannya. Yohanes mampu melihat dengan “mata iman” bahwa TUHAN-nya telah benar-benar hidup dan bangkit.

Jadi bagi Yohanes, kuburan kosong itu tidak sekedar YESUS sudah tidak di situ lagi, tetapi dengan penuh kepercayaan ia yakin bahwa YESUS telah bangkit dan DIA memang hidup. Itulah sebabnya kesaksian Yohanes dalam tulisannya adalah kesaksian tentang Firman yang hidup. Kualitas iman Yohanes memang “berbobot” dan “mendalam”. Hal ini bisa dicapai karena ia selama tiga tahun bergaul dengan YESUS memanfaatkan benar tingkat kedekatannya itu untuk lebih mengenal YESUS secara lebih pribadi dan lebih mendalam.

“Ia melihatnya dan percaya”: Hal ini adalah sebuah proses yang luar biasa dalam pengenalan akan YESUS. Dengan tepat Yohanes mengenal YESUS yang diungkap dalam satu kata: Kasih. Bagi Yohanes, Kasih  itu nyata dalam Diri YESUS, dan Kasih itu benar-benar hidup, maka itulah yang diwartakan kepada semua bangsa.

Masih dalam suasana Natal saat ini, pesta Santo Yohanes Rasul mau mengajak kita sebagai pengikut KRISTUS, untuk melangkah lebih mendalam melampaui hal-hal yang kelihatan dan terjangkau oleh pikiran manusia, yaitu mengakui dalam iman KRISTUS yang lahir di dalam palungan di Betlehem, dan mati di kayu salib benar-benar telah bangkit dan hidup. Kita harus dapat bertumbuh iman kita sehingga mampu menjadi saksi yang setia akan KRISTUS yang benar-benar telah bangkit dan hidup.

Masalahnya adalah sejauh mana relasi kita kepada KRISTUS? Cukup dekat? Masih jauh? Atau malah belum begitu mengenal DIA?

Doa Penutup

Ya TUHAN, tumbuhkanlah imanku akan KRISTUS yang telah lahir ke dunia, mati di salib untuk menebus dosaku, benar-benar telah bangkit dan hidup. Kiranya ROH KUDUS berkenan menuntun hidupku lebih mendekat pada YESUS, TUHAN. Santo Yohanes doakanlah aku. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini