Pontianak, Pena Katolik | Jumat, 29 November 2024 – Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo kembali menggelar Yulitide Season ke-6, kali ini di Kampus II, Jl. Merdeka No. 55, Pontianak.
Mengusung tema “Bersama Menuju Cahaya Baru,” acara ini menciptakan suasana yang magis dan reflektif, menggabungkan nilai-nilai spiritualitas, budaya lokal, dan semangat inklusivitas.
Pastor Kehi, Sekretaris Jenderal universitas sekaligus penggagas utama dekorasi, berbagi tentang inspirasi dan makna di balik persiapan tahun ini. Dekorasi kampus yang bertema “Beauty Jungle of Borneo” mencerminkan keindahan hutan Kalimantan, sejalan dengan kampanye Laudato Si yang mendukung pelestarian lingkungan.
“Baseman dihias layaknya hutan dengan ribuan lampu yang bersinar. Cahaya ini melambangkan universitas sebagai sumber pendidikan baru di Kalimantan Barat,” ungkap Pastor Kehi (29/11).
Ia menambahkan, bintang yang diletakkan di puncak dekorasi memiliki makna yang dalam, menyerupai bintang yang memandu Tiga Raja menuju Yesus.
“Jangan hanya terpaku pada cahayanya, tetapi lihatlah bintang di atas lampu. Itu melambangkan Tuhan, panduan bagi kita menuju harapan baru,” tuturnya.
Dekorasi Perdana di Pontianak
Tahun ini menjadi momen istimewa karena untuk pertama kalinya dekorasi dilakukan di Pontianak, setelah sebelumnya selalu diadakan di Ngabang.
Persiapan dimulai sejak 11 November 2024 dengan melibatkan mahasiswa.
“Mahasiswa adalah jantung dari universitas ini. Dekorasi ini menjadi sakral karena melalui momen ini, mereka bisa sejenak melupakan tekanan akademis dan menikmati proses bersama,” kata Pastor Kehi.
Lampu-lampu yang menghiasi area kampus tidak hanya mempercantik suasana, tetapi juga mengundang orang untuk merenungkan makna Natal.
“Suasana tenang di bawah hujan lampu ini benar-benar untuk dinikmati. Lampu di depan kampus seperti Bintang Daud seolah ingin menarik orang untuk masuk dan merasakan Cahaya Baru,” ungkapnya.
Pesan Inklusivitas dan Keberlanjutan
Pastor Kehi juga menekankan pentingnya semangat inklusivitas dalam perayaan Natal. Ia mengutip pesan Menteri Agama yang menyerukan agar Natal dirayakan tanpa diskriminasi. “Natal itu untuk semua, karena kita menikmati matahari, oksigen, dan tanah yang sama,” ujarnya.
Selain itu, dekorasi ini dirancang dengan mempertimbangkan keberlanjutan. “Tidak semua bahan habis terpakai. Sebagian besar akan digunakan kembali tahun depan. Jadi, meskipun tampak boros listrik, ini bukan pemborosan yang tidak bertanggung jawab,” jelas Pastor Kehi.
Puncak Acara 11 Desember 2024
Puncak perayaan Yulitide Season ke-6 akan berlangsung pada Rabu, 11 Desember 2024. Wakil Gubernur terpilih dan berbagai tokoh masyarakat telah dijadwalkan untuk hadir.
Dengan tema “Come and See,” acara ini diharapkan menjadi momen refleksi yang mempererat persaudaraan dan menyebarkan semangat cahaya baru.
Masyarakat Pontianak dan sekitarnya diundang untuk merasakan keajaiban Natal di kampus ini.
“Datanglah dan nikmati suasana refleksi, keindahan lampu, dan makna mendalam yang kami hadirkan. Ini bukan sekadar dekorasi, tetapi pengalaman spiritual yang membawa kita lebih dekat kepada Tuhan,” tutup Pastor Kehi.
(*Sam)
