Minggu, Desember 29, 2024
32 C
Jakarta

Berlipat Ganda Buah Roh Itu, Simak Audiensi Paus Fransiskus!

27 November 2024 – Audiensi Paus Fransiskus di Vatikan.

Vatikan, Pena Katolik – Dalam katekese lanjutannya pada Audiensi Umum mingguan tentang Roh Kudus dalam kehidupan Gereja, Paus Fransiskus merenungkan anugerah sukacita rohani, salah satu buah Roh Kudus.

Laporan oleh Vatikan News, Thaddeus Jones dituliskan bahwa dalam katekese lanjutannya tentang Roh Kudus dalam kehidupan Gereja, Paus Fransiskus memfokuskan renungan Audiensi Umum minggu ini pada karunia sukacita rohani, salah satu buah Roh Kudus.

Paus mengamati bahwa berbeda dengan sukacita duniawi yang bersifat sementara.

“Roh Kudus menganugerahkan kepada kita sukacita yang mendalam dan abadi yang lahir dari kehadiran-Nya di hati kita, yang mengilhami kita untuk berbagi sukacita ini dengan orang lain,” kata Paus.

Paus Fransiskus (Audiensi 27 November 2024)

Rahmat dan kebebasan

Bapa Paus menjelaskan bagaimana buah-buah Roh merupakan hasil kerja sama manusia antara kasih karunia dan kebebasan, karena baginya buah-buah tersebut mengekspresikan kreativitas setiap orang di mana “iman bekerja melalui kasih” dalam cara-cara yang unik dan penuh sukacita.

Paus Fransiskus menegaskan meskipun manusia memiliki karunia khusus, dan mereka semua tanpa kecuali, harus selalu menjadi “pekerja perdamaian yang beramal, sabar, dan rendah hati.”

Sukacita yang merupakan buah Roh memberi manusia perasaan penuh dan terpenuhi, yang membuat seseorang berharap itu akan bertahan selamanya.

Ia teringat kata-kata Santo Agustinus kepada Tuhan: “Engkau telah menciptakan kami untuk Diri-Mu sendiri, dan hati kami gelisah sampai kami beristirahat di dalam-Mu”.

bapa Paus juga melanjutkan bahwa “Sukacita Injil, tidak seperti sukacita lainnya, dapat diperbarui setiap hari dan menular,” kata Paus.

Baginya berkat perjumpaan yang terus-menerus dengan kasih Allah ini, yang berkembang menjadi persahabatan yang memperkaya, terbebas dari kesempitan dan keegoisan manusia.

“Di sinilah kita menemukan “sumber dan inspirasi dari semua upaya kita dalam penginjilan,” karena sudah sewajarnya jika kita terinspirasi untuk berbagi sukacita ini dengan orang lain. Sukacita yang merupakan buah Roh tidak memudar dan “berlipat ganda ketika dibagikan kepada orang lain,” tegas Paus.

Sebagai penutup, Paus mengenang kesaksian Santo Philip Neri yang hidup di Roma lima abad lalu dan dikenal sebagai “santo sukacita.”

Paus mengenang bagaimana ia biasa berkata kepada anak-anak miskin dan terlantar di ruang doanya: “Anak-anakku, bergembiralah; aku tidak menghendaki keresahan atau kesedihan; cukuplah bagiku bahwa kamu tidak berbuat dosa”.

Paus mengamati bahwa kegembiraannya adalah buah Roh dan ia menjadi seorang penginjil sejati melalui kegembiraan.

Paus mengingatkan kata “Injil” berarti kabar baik, dan ia mendorong setiap orang untuk mencamkan nasihat Santo Paulus kepada umat beriman di Gereja Filipi, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Hendaknya kebaikanmu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat” (Flp 4:4-5). (S).

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini