JAKARTA, Pena Katolik – Para Dominikan Awam Chapter St. Katarina Siena, Jakarta, untuk mengadakan acara tradere bersama di Taman Doa Our Lady of Akita, Pantai Indah Kapuk, 25 Oktober 2024. Acara ini dicanangkan oleh Dominikan Awam (DA) jenjang Profes 2 untuk mengadakan ramah-tamah dan berbela rasa bersama dengan sesama DA Jakarta yang telah Profes Kekal sekaligus untuk saling mengenal satu sama lain.
Tradere ini dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin Romo Andreas Kurniawan, OP di kapel Akita. Dalam homilinya, Romo Andre mengingatkan mengenai pentingnya menjaga dan menumbuhkan ciri khas (kekayaan) yang dimiliki Ordo Pewarta. Ia mengatakan, upaya ini perlu untuk terus dan senantiasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri khas Ordo Pewarta ini berakar pada 6 semangat St. Dominikus: memulai dari apa yang ada, berdoa, demokrasi, berbela rasa, persaudaraan, dan kegembiraan, dalam mewarta kepada sesama.
Ciri khas yang pertama adalah, Spiritualitas Dominikan yaitu empat Pilar St. Dominikus: Komunitas, Doa, Studi dan Kerasulan. Spiritualitas tertinggi dan utama adalah Persaudaraan/Komunitas sebagai persekutuan yang menggerakkan spiritualitas lainnya yakni: doa, studi dan kerasulan.
Romo Andre mengatakan, untuk menopangnya Persaudaraan Dominikan Awam memiliki sarana yaitu buku doa, yang mencakup Devosi Kepada Tritunggal Mahakudus, Devosi Kepada Bunda Maria, Devosi Kepada Malaikat Kudus, Devosi Kepada Santo-santa Ordo Pewarta, dan tentunya Ibadat Harian (pagi, sore dan malam). Laku rohani ini dilengkapi dengan doa pujian-pujian Dominikan Awam termasuk doa bagi jiwa-jiwa Dominikan Awam dan keluarganya yang masih berada di api penyucian.
Sedangkan, ciri khas yang kedua adalah, Motto Dominikan: Laudare (memuji), Benedicere (memberkati), Praedicare (mewarta). Pembahasan mengenai motto Dominikan ini dikemas dan dikupas secara apik oleh Romo Andre sehingga mudah dimengerti dan dapat diterapkan setiap harinya dalam pewartaan kita dalam bentuk tiga kata sederhana yaitu: “Tolong, Terima kasih, dan Maaf”.
“Jadi saat kita ber-laudare, kita dapat meminta atau memohon kepada Tuhan dengan mengucapkan kata ‘tolong’ untuk rahmat, karunia dan belas kasih-Nya bagi kita, yang dimeteraikan dalam Sakramen Baptis dan diteguhkan dalam Sakramen Krisma. Kita pun dapat memuji Tuhan dengan mengucapkan kata ‘terima kasih’ yang merupakan ungkapan syukur kita atas cinta dan perlindungan-Nya terhadap kita yang selalu kita rayakan dalam Sakramen Ekaristi. Kita juga dapat mengucapkan kata ‘maaf’ kepada Tuhan atas segala dosa dan pelanggaran yang telah kita lakukan melalui Sakramen Tobat.”
“Lalu saat kita ber-benedicere, kita dapat mengucapkan tiga kata itu (Tolong, Terima kasih, Maaf) dalam bertutur kata kepada orang lain (keluarga dan sesama) dan berdoa bagi orang lain yang tentu akan membuka berkat Tuhan bagi mereka; hal ini juga dapat kita lakukan terutama bagi yang sedang sakit dan yang menjelang/dekat dengan ajal dalam Sakramen Pengurapan Orang Sakit.”
“Setelah kita ber-laudare dengan pujian pribadi kita kepada Tuhan (vertikal atas) dan ber-benedicere dengan berbicara tentang Tuhan kepada sesama (horizontal), maka kita pun diajak untuk ber-praedicare (mewarta) tentang Tuhan melalui 3 kata sederhana itu “Tolong, Terima kasih, Maaf” kepada orang lain baik keluarga maupun sesama secara vertikal ke bawah yaitu kepada anak, karyawan, asisten rumah tangga, orang berkebutuhan khusus, orang miskin, dll.
Memang hal ini yang paling sulit untuk dilakukan karena memerlukan kerendahan hati kita untuk menanggalkan segala gengsi, harga diri yang tinggi bahkan kesombongan. Untuk itulah kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain dengan menghidupi Sakramen Perkawinan kita (bagi awam) dalam mendidik anak dan Sakramen Imamat (bagi para imam) kepada umat beriman. Namun di dalam Tuhan, tentu itu bukanlah hal yang mustahil, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh St. Teresa dari Kalkuta kepada sesamanya yang hina.
Setelah Perayaan Ekaristi, acara tradere bersama Bina Lanjut dilanjutkan di aula yang letaknya di samping kapel. Acara tradere diawali dengan doa dan makan siang bersama kemudian menyanyikan lagu-lagu pujian yang diwarnai dengan joget dan canda tawa, tak lupa juga ada sesi perkenalan dengan seluruh Bina Lanjut (BiLan) yang berjumlah 40 orang, yang dimeriahkan dengan fun-games, dan diakhiri dengan pengantar tentang misi Dominikan Awam ke depannya. Tepat pada pk 14.30 doa penutup yang khidmat menutup acara tradere di Taman Doa Our Lady of Akita – Pantai Indah Kapuk.
Selepas dari Pantai Indah Kapuk, tak lupa beberapa Dominikan Awam juga mengunjungi makam dan berdoa untuk keselamatan jiwa sanak keluarga Dominikan Awam yang telah berpulang ke hadirat Allah Bapa, yakni mengunjungi: Makam ayah dan ibu dari Romo Robini Marianto, OP, Makam ayah dan ibu dari Rm. Adrian Adiredjo, OP, Makam ayah dari Ibu Ratna Suwarna (DA dari komunitas RDL atau opa dari frater Diakon Elson, OP) Makam ibu dari Iman Kamil, OP (DA dari komunitas PPOP).
Semangat persaudaraan dalam anggota Dominikan Awam untuk kesekian kalinya terjalin lagi dan akan terus berjalan bahkan dari hal yang paling sederhana sekalipun yaitu memulai dari apa yang ada. Salam Veritas.