Rabu, Desember 4, 2024
27.1 C
Jakarta

Mahasiswa Hukum Katolik Didorong Memahami Allah sebagai Sumber Pengharapan Sejati

Surabaya, Pena Katolik | Dalam upaya memperdalam pemahaman spiritual, Mahasiswa Hukum Katolik diarahkan untuk merenungkan peran Allah sebagai sumber pengharapan sejati. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya memahami, tetapi juga menghayati nilai-nilai ilahi dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu tujuan dari pembelajaran ini adalah agar mahasiswa memahami makna Allah sebagai sumber pengharapan yang abadi. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu membangun keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya sumber pengharapan yang tidak akan pernah mengecewakan. Dengan demikian, mahasiswa dapat menjalankan komitmen pribadi yang mencerminkan penghayatan iman mereka.

Pengharapan dalam Iman

Dalam gagasan yang disampaikan, pengharapan disebut sebagai “saudara kandung” dari iman dan kasih. Seseorang yang memiliki iman sejati pasti memiliki pengharapan. Harapan akan hidup kekal hanya bisa timbul dari iman kepada Kristus yang bangkit. Buah dari pengharapan dan iman ini adalah kasih.

Pengharapan umat manusia yang didasarkan pada Allah dijamin oleh Kristus, yang menegaskan bahwa pengharapan kepada-Nya bukanlah hal yang sia-sia, melainkan membawa keselamatan. Sebagaimana diungkapkan dalam kitab Nahum, Allah adalah tempat perlindungan pada saat kesusahan, dan Ia selalu memperhatikan mereka yang berharap kepada-Nya.

Belajar Keadilan dari Allah

Dalam refleksi yang diangkat dari kitab Nahum, mahasiswa didorong untuk merenungkan keadilan Allah yang disertai kasih. Tuhan memang bersifat adil, tegas, namun penuh kasih sayang. Sebelum menjatuhkan hukuman, Tuhan selalu memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk bertobat.

Sebagai mahasiswa hukum, pengalaman ini menjadi pelajaran penting dalam memahami bagaimana menegakkan keadilan yang disertai kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa yang sering menghadapi tantangan dalam studi hukum, dituntut untuk menaruh harapan kepada Tuhan agar selalu dibimbing. Dalam dunia hukum, mereka juga belajar bahwa ketegasan dalam menghadapi ketidakadilan harus disertai kasih, yakni memberikan teguran yang penuh pengertian.

Melalui doa, kerja keras, dan kesiapan untuk selalu mendengarkan peringatan Tuhan, mahasiswa Hukum Katolik diharapkan mampu menjalani komitmen hidup yang lebih baik, dengan menjadikan Allah sebagai dasar dan tujuan pengharapan mereka. Kristus, sebagai jaminan pengharapan, memberi mereka keyakinan bahwa pengharapan kepada Allah akan membawa keselamatan.

Oleh: Dominicus Ervan Ricko Pramudita, Mahasiswa Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini