Minggu, Desember 22, 2024
30.1 C
Jakarta

Bapak Teologi Pembebasan, Pastor Gustavo Gutiérrez OP Wafat di Usia 96 Tahun

Pena Katolik | Pada tanggal 22 Oktober 2024, dunia Katolik berduka atas kepergian Gustavo Gutiérrez Merino, seorang imam Dominikan asal Peru yang dikenal sebagai “bapak teologi pembebasan.” Gutiérrez, yang meninggal pada usia 96 tahun, adalah penulis buku penting “Teologi Pembebasan: Sejarah, Politik, dan Keselamatan” yang diterbitkan pada tahun 1971.

Dilansir dari tulisan Walter Sanchez Silva, Catholic News Agency, ACI Prensa, karyanya ini memberikan kontribusi besar terhadap pemikiran teologi di Amerika Latin, terutama dalam memperjuangkan hak-hak kaum miskin dan tertindas.

Pengumuman kematian Gutiérrez disampaikan oleh Provinsi Dominika St. Yohanes Pembaptis di Peru. Pastor Rómulo Vásquez Gavidia, OP, dalam pengumumannya mengajak umat untuk berdoa bagi mendiang, “agar ia dapat menikmati kehidupan kekal.”

Rencananya, jenazah Gutiérrez akan disemayamkan di Biara Santo Domingo, Lima, pusat sejarah Katolik Peru.

Kenangan dalam Arsip Dominikan, Pastor Gustavo Gutiérrez Melanjutkan Perjalanan Dominikannya, Pembaruan Kaul, 27 September 2004, Biara Santo Thomas Aquinas, River Forest, IL. Yang Mulia Thomas O’Meara, OP, Prior.

Teologi Pembebasan dan Pengaruhnya di Vatikan

Teologi pembebasan, yang erat kaitannya dengan perjuangan kaum miskin, berkembang pesat di Amerika Latin sejak tahun 1970-an. Dalam beberapa bentuknya yang lebih radikal, teologi ini menggunakan unsur-unsur teori Marxis dan mendorong perubahan sosial melalui revolusi. Dalam wacana tersebut, Yesus Kristus kerap digambarkan sebagai sosok revolusioner.

Namun, pandangan ini menimbulkan perdebatan di kalangan hierarki Gereja. Pada masa Paus Yohanes Paulus II, Kongregasi untuk Doktrin Iman, yang saat itu dipimpin oleh Kardinal Joseph Ratzinger (kemudian menjadi Paus Benediktus XVI), mengeluarkan dua dokumen penting: Libertatis Nuntius (1984) dan Libertatis Conscientia (1986). Keduanya memperingatkan terhadap penggunaan analisis Marxis dalam teologi pembebasan, meskipun tetap mengakui beberapa aspek positif dari gerakan tersebut.

Paus Fransiskus, dalam sebuah wawancara tahun 2017 dengan surat kabar El País, menyatakan bahwa teologi pembebasan membawa manfaat besar bagi Amerika Latin. Ia juga menekankan bahwa Vatikan hanya menolak aspek teologi yang terinspirasi oleh analisis Marxis, sementara beberapa elemen positif diakui.

Karya dan Kehidupan Gustavo Gutiérrez

Lahir pada 8 Juni 1928, Gutiérrez awalnya menempuh pendidikan di bidang kedokteran dan sastra di Universitas Nasional San Marcos, Peru, sebelum akhirnya beralih ke teologi. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1959 dan menjadi anggota ordo Dominikan pada tahun 2001.

Sepanjang hidupnya, Gutiérrez belajar teologi di Universitas Louvain, Belgia, dan Institut Katolik Lyon, Prancis. Ia juga pernah mengajar sebagai profesor teologi di Universitas Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat.

Pada tahun 2019, dalam salah satu penampilan publik internasional terakhirnya, Gutiérrez diundang oleh Komisi Kepausan untuk Amerika Latin untuk berbicara tentang “Pilihan Preferensial bagi Kaum Miskin” di Kongres Jesuit di Roma. Sebelumnya, Paus Fransiskus telah mengirim surat untuk merayakan ulang tahun Gutiérrez yang ke-90 pada 2018, menyampaikan terima kasih atas kontribusinya bagi Gereja dan kemanusiaan, terutama melalui cintanya yang mendalam kepada kaum miskin.

Gutiérrez meninggalkan warisan teologis yang tak ternilai, yang akan terus menginspirasi generasi berikutnya dalam perjuangan untuk keadilan sosial. [S]

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini