“Menjadi Panitia Pusdiklat Pengibar Bendera di Provinsi Bali“
Lalu Yesus Berkata “Berikan pada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan kepada Allah apayang menjadi milik Allah” (Matius 22 :21)
Bali, Pena Katolik | Ayat ini yang menginspirasi saya ketika selesai Magang di Lawfirm FX. Joniono Rahadjo dan Partner di Bali, saya merupakan seorang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) pada Tahun 2017 di Kota Denpasar berkesempatan untuk ikut terlibat di Pusat Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera 2024 untuk Upacara Penaikan dan penurunan Bendera di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79 untuk Provinsi Bali.
Di tahun ini saya diberi kesempatan sebagai ketua Pusat Pelatihan dan Pendidikan PASKIBRAKA Provinsi Bali tahun 2024. Saya sempat merasa ragu apakah saya mampu karena disaat yang sama saya juga harus menyiapkan proposal untuk penyusunan proposal skripsi tugas akhir saya. Namun setelah saya bawa dalam doa dan juga dukungan teman-teman dan restu dari seorang ibu, saya punya kekuatan untuk menyelesaikan 2 tugas ini secara bersamaan.
Tidak gampang memang membagi waktu karena untuk latihan memerlukan tenaga dan waktu yang sangat besar . Latihan dimulai Tanggal 3 Agustus 2024 Jam 06.00 Wita yang dimulai dengan latihan fisik dimana sebelum di mulai berlatih kami berdoa berkelompok sesuai dengan Agama yang dianut masing masing peserta dan panitia.
Memang tidak banyak yang beragama Nasrani tetapi momen berdoa bersama itu sangat mempengaruhi semangat kami untuk memberikan yang terbaik dalam latihan hari itu. Setelah berlatih Fisik selama 5 Jam kami istirahat dari pukul 12.00 sampai jam 13,00 Wita dan mulai Latihan Baris Berbaris sampai dengan Pukul 16.00 Latihan ditutup kembali dengan berdoa dan di kelompok Nasrani (Katholik dan Kristen) kami biasa untuk saling Sharing pengalaman.
Selama 10 Hari kami Latihan ditengah tengah itu banyak diantara kita mengalami penurunan Fisik bukan hanya peserta tetapi Panitia juga. Bagi saya masalah terbesar sebenarnya bukan kelelahan Fisik tapi lebih kelelahan Emosional, Saya merasa waktu 24 Jam yang Tuhan beri sangat kurang.
Ketika saya berdoa hati saya tergelitik membaca Alkitab yang sering dibaca Almarhum Papa saya dan Alkitab tersebut ditandai dengan pita ketika saya buka ternyata adalah Matius Bab 22 yang mana Yesus sedang di cobain dengan pertanyaan mana yang lebih penting Membayar Pajak atau memberi persembahan pada Tuhan.
Yesus menjawab dengan sangat Bijak dan itu mengena sekali dalam hati saya, Bahwa saya jangan menggerutu tetapi harus bersyukur Tuhan beri kesempatan untuk berbakti pada Negara sekaligus menyelesaikan proposal skripsi di waktu bersamaan, (Terima Kasih ya Papa disurga sudah memberi ayat ini) dengan bersemangat saya membuka Laptop dan mulai membuat proposal skripsi dan membawanya ke tempat Latihan dengan semangat jika ada waktu luang saya bisa mengerjakan proposal skripsi saya.
Hal ini juga dilakukan oleh kakak kembar saya yaitu Ervan. Kami semangat sekali membawa laptop ke sana kemari,
Tanggal 15 Agustus 2024 pasukan Pengibar Bendera Propinsi Bali dikukuhkan oleh Pj Gubernur Bali Bapak S,M. Mahendra Jaya dalam sebuah prosesi yang digelar di Pelataran Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi Renon Denpasar.
Sebanyak 72 pemuda pemudi seluruh Bali dikukuhkan dengan diawali denngan pembacaan pernyataan pengukuhan oleh Pj Gubernur Bali dan setelahnya dilakukan penyematan Lencana Latihan Kepemimpinan Perintis dan Kendit kepada I Gusti Ngurah Ari Andika Pimpinan Pasukan yang sebelumnya, I gusti Ngurah Ari Andika mencium Bendera Merah Putih dengan diiringi Lagu Bagimu Negeri dan membacakan Ikrar Putra dan Putri, Saya terharu sekali dan merasa bersyukur Tuhan memberi kesempatan untuk bisa terlibat dalam Tugas untuk Negara ini, Perasaan lelah menjadi hilang berganti sukacita dan ucapan syukur ketika adik adik Pasukan pengibar Bendera berhasil lancar Mngibarkan dan menurunkan Bendera pada Upacara Hari Kemerdekaan RI ke 79 untuk Provinsi Bali.
Setelah Pembubaran Pelatihan pada Tanggal 19 Agustus Saya mulai serius kembali memeriksa Proposal skripsi yang akan saya kirimkan untuk diuji.
Puji Tuhan semua berjalan lancar dan saya sudah tidak melakukan semua kegiatan dengan menggerutu kekurangan waktu tapi karena melakukan semuanya dengan sukacita maka saya akhirnya bisa Ujian proposal ditanggal 6 September 2024 dan dinyatakan Lulus dan boleh mulai menyusun Skripsi untuk mendapat gelar Sarjana Hukum sesuai doa Orang Tua saya (Mama dan Almarhum Papa)
Cerita saya ini semoga menginspirasi yang membaca bahwa apapum yang Tuhan percayakan untuk kita kerjakan hendaknya dilakukan dengan sukacita tidak bersungut sungut karena sebagai Warga Negara kita berkewajiban melakukan yang terbaik untuk Negara kita dan menjadi Terang Dunia sebagai anak Anak Allah untuk memulyakan Nama Tuhan. [Laurentius Ervin Ricky Pramudita].