Landak, Pena Katolik | Pada hari Jum’at, 30 Agustus 2024, Kelompok Wanita Tani (KWT) Gundaleng Sejahtera di Dusun Ayo Gundaleng, Desa Senakin, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, menerima pelatihan teknik hidroponik.
Pelatihan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh tim dosen Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo.
Menurut Siskariyanti, M.Pd, dosen PJKR San Agustin dan ketua tim pengabdian bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membantu ibu-ibu rumah tangga di sekitar perkebunan sawit memanfaatkan lahan yang terbatas untuk menanam sayuran dengan metode hidroponik.
“Selain lebih hemat lokasi, metode ini juga lebih sehat karena minim penggunaan pestisida,” tulisnya dalam laporan.
Kegiatan hari itu diikuti oleh 20 anggota KWT Gundaleng Sejahtera dan perwakilan dari kelompok tani lainnya, dengan jumlah total peserta mencapai 35 orang.
Kepala Desa Senakin, Marius, S.Sos, membuka acara pelatihan, yang juga dihadiri oleh penyuluh pertanian setempat, Tamrin, S.ST.
Selama pelatihan, peserta diajarkan bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk bercocok tanam sayuran dengan teknik hidroponik yang mudah dan efisien.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para ibu-ibu rumah tangga dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan sayur-sayuran sehari-hari, bahkan bisa berpotensi menjadi usaha kecil,” tambah Siska dalam tulisan laporan tersebut.
Hasil dari pelatihan ini, diharapkan KWT Gundaleng Sejahtera mampu memproduksi sayuran sendiri untuk konsumsi pribadi dan meningkatkan taraf hidup keluarga mereka melalui metode bercocok tanam yang ramah lingkungan dan hemat tenaga.
Kebun Sehat Hemat Lokasi
Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) bersama LPPM Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo meluncurkan program pemberdayaan berbasis masyarakat dengan skema Kebun Sehat Hemat Lokasi, (30 Agustus 2024).
Program ini menyasar kelompok wanita tani (KWT) di Dusun Ayo Gundaleng, Desa Senakin, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak. Proyek ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan di sekitar perkebunan sawit melalui pelatihan budidaya tanaman hidroponik, yang lebih sehat dan efisien.
Program bertajuk “Kebun Sehat Hemat Lokasi” dipimpin oleh Siskariyanti, M.Pd, dosen PJKR, dengan tim anggota yang terdiri dari Jack Suman Rulis Manurung, M.Pd., Sarita Indah Sari, S.P., M.P., serta mahasiswa Herodemus dari program studi PJKR.
Mereka mengadakan pelatihan bagi kelompok wanita tani Gundaleng Sejahtera, yang terdiri dari 20 anggota dan sejumlah perwakilan masyarakat lain, dengan total peserta mencapai 35 orang.
Kegiatan pelatihan dimulai pada 30 Agustus 2024 dan diresmikan oleh Kepala Desa Senakin, Marius, S.Sos. Juga hadir dalam acara tersebut Bapak Tamrin, S.ST. dari Badan Penyuluhan Pertanian Sengah Temila, serta beberapa perangkat desa lainnya.
Pelatihan itu berfokus pada pemanfaatan lahan kosong di sekitar rumah untuk bercocok tanam sayuran dengan metode hidroponik, sebuah teknik pertanian yang tidak menggunakan media tanah, melainkan air yang mengandung nutrisi.
Tujuan dari Program
Program bertujuan untuk mendorong para ibu rumah tangga di Dusun Ayo Gundaleng agar lebih mandiri dalam mencukupi kebutuhan sayuran sehari-hari.
Sistem hidroponik dipilih karena mudah diterapkan, tidak memerlukan lahan yang luas, serta minim penggunaan pestisida, sehingga menghasilkan sayuran yang lebih sehat.
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan cara bercocok tanam menggunakan peralatan sederhana seperti baki, ember, dan pipa paralon.
Pelatihan dan Pendampingan
Kelompok wanita tani dilatih secara intensif mengenai metode budidaya hidroponik, mulai dari teknik perakitan hingga perawatan tanaman.
Mereka juga diberikan pemahaman tentang manfaat hidroponik dalam jangka panjang, khususnya untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan.
Hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan ketahanan pangan di kalangan rumah tangga, sekaligus potensi produksi skala kecil yang dapat menambah pendapatan keluarga.
Hasil Pelatihan
Setelah pelatihan, KWT Gundaleng Sejahtera berhasil merakit perangkat hidroponik sederhana di pekarangan rumah masing-masing.
Dengan total 312 lubang tanam yang tersebar di 15 pipa paralon dan beberapa ember serta baki, para peserta kini mampu menanam berbagai jenis sayuran seperti kangkung. Hasil panen awal menunjukkan bahwa hidroponik dapat menjadi solusi praktis dan sehat bagi kebutuhan sayur-mayur keluarga di lingkungan perkebunan sawit tersebut.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Pelatihan hari itu dilaporkan oleh dosen San Agustin, mereka mengatakan bahwa kegiatan itu memberikan dampak positif, tidak hanya dalam hal peningkatan keterampilan para ibu rumah tangga, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Dengan memanfaatkan lahan sempit dan peralatan sederhana, masyarakat dapat memproduksi sayuran sehat secara mandiri. Selain itu, hasil panen yang berlebih juga membuka peluang bagi KWT untuk memasarkan sayuran secara kecil-kecilan.
Program Kebun Sehat Hemat Lokasi itu diharapkan menjadi contoh bagi kelompok tani lain di wilayah tersebut, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pertanian ramah lingkungan. [S/ berdasarkan laporan Siska Dosen PJKR San Agustin].