TOKYO, Pena Katolik – Uskup Agung Tokyo, Mgr. Tarecisio Isao Kikuchi SVD awalnya mengira hanya lelucon. Ia baru percaya ketika melihat video Paus Fransiskus memanggil namanya.
Seperti orang yang berpuasa namun tidak menunjukkan bahwa ia sedang berpuasa, Paus Fransiskus bahkan tidak memberi tahu, siapa saja yang akan masuk dalam daftar 21 kardinal baru Gereja Katolik.
Ketika Paus Fransiskus membuat pengumuman dari jendelanya di atas Lapangan Santo Petrus, banyak calon kardinal yang terkejut. Kardinal Kikuchi menceritakan, kepada Vatican News, bagaimana ia mengetahui diangkat menjadi kardinal.
Pada saat pengumuman, Mgr. Kikuchi sedang di Roma, menjadi salah satu peserta Sinode Sinodalitas. Hari itu, Mgr. Kikuchi memulai dengan perjalanan pukul 9:00 pagi ke Generalat Serikat Sabda Ilahi (Societas Verbi Divini/SVD) di Roma, tempat ia akan merayakan Misa, pada pukul 10:00 pagi. Ia mencatat bahwa Misa tersebut dirayakan oleh sekelompok imam.
Ketika Misa selesai, Mgr. Kikuchi tinggal untuk minum teh. Ia lalu kembali ke tempat tinggalnya, yang terletak persis di luar Basilika Santo Petrus. Ketika ia berjalan menyusuri Biara Santo Petrus, ia mendengar suara memanggilnya untuk memberi ucapan selamat, yang membuatnya merasa bingung. Ketika ia menoleh, ia mengenali seorang pemuda yang menghabiskan banyak waktu di luar aula Sinode dengan foto-foto para uskup, berharap untuk mendapatkan tanda tangan mereka.
Pemuda itu memberi tahu Mgr. Kikuchi, bahwa ia baru saja diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus. Tetapi kabar ini diabaikan begitu saja oleh Mgr. Kikuchi.
“Saya belum pernah mendengar hal seperti itu, jadi saya bertanya-tanya lelucon macam apa yang ia buat, dan menuju ke tempat tinggal saya di antara kerumunan besar orang yang kembali dari Angelus.”
Mgr. Kikuchi baru saja memasuki lobi tempat ia menginap, ketika Kardinal Rueda dari Bogota menghentikannya untuk memberikan ucapan selamat. Saat itu, ia masih yakin, ini semua adalah lelucon. Mgr. Kikuchi mengungkapkan, betapa skeptisnya dia. Ia baru percaya, ketika Kardinal Rueda menunjukkan kepadanya, video pengumuman itu.
“Saya terkejut. Sudah lama sekali saya tidak begitu terkejut dari lubuk hati saya. Dan saya bingung. Ketika saya memikirkan fakta bahwa menjadi kardinal bukan hanya posisi kehormatan, tetapi ada banyak peran yang harus dimainkan sebagai penasihat Paus, saya hanya bisa melihat kekurangan saya sendiri.”
Mgr. Kikuchi adalah Uskup Agung Tokyo sekaligus Presiden Caritas Internationalis. Mgr. Kikuchi lahir 1 November 1958. Ia adalah seorang Imam Misionaris Sabda Allah. Sebelum ditunjuk menjadi Uskup Agung Tokyo, ia adalah Uskup Niigata sejak 2004. Mgr. Kikuchi pernah menjabat sebagai Presiden Caritas Jepang juga Caritas Asia. Sebelum menjadi Presiden Caritas Internationalis, ia prenah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Caritas Internationalis. (AES)