Rabu, Desember 25, 2024
31 C
Jakarta

Paus Fransiskus: Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan Perlu Mempertimbangkan Dimensi Manusiawi Ilmu Pengetahuan

VATIKAN, Pena Katolik – Paus menyoroti martabat manusia, dalam pidatonya di hadapan Akademi Ilmu Pengetahuan Vatikan. Paus menyampaikan ini dalam sambutan yang dipublikasikan yang ditujukan kepada lembaga itu, 23 September 2024. Paus Fransiskus menyoroti perlunya mempertimbangkan dimensi manusia dan etika dalam kemajuan ilmiah dan teknologi.

Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan bersiap untuk membahas “dampak mendalam” manusia terhadap penciptaan dan kemajuan di bidang kecerdasan buatan. Paus Fransiskus mendesak para anggota untuk mengingat dimensi manusia dan etika.

Paus Fransiskus mencatat meningkatnya kekhawatiran tentang “dampak kumulatif dari aktivitas manusia terhadap penciptaan.

“Ilmu pengetahuan, dalam mengejar pengetahuan dan pemahaman tentang dunia fisik, tidak boleh melupakan pentingnya menggunakan pengetahuan untuk melayani dan meningkatkan martabat individu dan kemanusiaan secara keseluruhan.”

Terkait kecerdasan buatan, Paus Fransiskus mengakui manfaat dari perkembangan baru saat ini, sekaligus memperingatkan risiko yang terkait dengan teknologi itu. Bapa Suci menyoroti “implikasi negatif” dari kecerdasan buatan bagi kaum muda dan orang dewasa yang rentan. Ia juga mengingatkan bahaya penggunaan AI untuk memanipulasi opini publik.

Paus Fransiskus mengingat kembali Pesannya sendiri untuk Hari Perdamaian Dunia 2024. Saat itu, ia menyatakan keprihatinan Gereja, bahwa martabat yang melekat pada setiap manusia.

Paus menyerukan kerangka kerja yang lebih besar yang mempertimbangkan wacana publik yang inklusif. Ia menyerukan studi yang lebih mendalam tentang dampak AI terhadap individu dan masyarakat internasional.

Paus mengapresiasi kerja Akademi Ilmu Pengetahuan Vatikan dalam upayanya mengusulkan peraturan yang akan mencegah risiko dan mendorong manfaat dalam bidang yang kompleks ini.

Sejak Galileo

Akademi Kepausan untuk Ilmu Pengetahuan adalah sebuah akademi ilmiah di Kota Vatikan, yang didirikan pada tahun 1936 oleh Paus Pius XI. Tujuannya adalah untuk memajukan ilmu matematika, fisika, dan alam serta mempelajari masalah-masalah epistemologi terkait.

Beberapa nama yang pernah ada dalam lembaga ini di antaranya: Federico Cesi (1585–1630), yang merupakan seorang ahli botani dan naturalis muda; juga ada Galileo Galilei yang pernah menjadi presiden lembaga ini. Akademi Ilmu Pengetahuan berkantor pusat di Casina Pio IV di jantung Taman Vatikan.

Saat ini bidang karya Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan mencakup enam bidang utama: Ilmu pengetahuan fundamental; Ilmu pengetahuan dan teknologi masalah global; Ilmu pengetahuan untuk masalah negara berkembang; Kebijakan ilmiah; Bioetika; Epistemologi. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini