Jumat, November 15, 2024
31 C
Jakarta

Tubuh St. Teresa dari Ávila Masih Utuh setelah Peti Matinya Dibuka untuk Mempelajari Relikuinya

ALBA DE TORMES, Pena Katolik – Peti mati perak yang berisi jenazah St. Teresa dari Avila di Alba de Tormes, Spanyol, dibuka untuk pertama kalinya sejak 1914. Langkah ini menandai dimulainya studi reliknya. Studi ini akan dilakukan oleh dokter dan ilmuwan Italia dengan persetujuan Vatikan.

Peti mati perak St. Teresa dari Ávila dibuka di Alba de Tormes pada 28 Agustus. Pada kesempatan ini didapati bahwa tubuhnya tetap utuh sejak kematiannya pada tahun 1582.

Pembukaan terakhir peti mati St. Teresa terjadi pada tahun 1914, 110 tahun yang lalu. Keuskupan Agung Ávila kini ingin memperoleh pengakuan kanonik atas relikwi tersebut dari Roma.

Menurut pengumuman yang dibuat oleh postulator jenderal Ordo Karmelit Tak Berkasut (OCD), Pastor Marco Chiesa OCD, mereka yang hadir di tempat kejadian untuk dapat melihat bahwa “relikui tersebut dalam kondisi yang sama seperti saat terakhir kali dibuka pada tahun 1914.

Jenderal Karmelit saat itu, Pastor Clemente de los Santos OCD, ingin melihat jenazah sang pendiri. Kedua pembukaan tersebut, 110 tahun yang lalu dan sekarang, menegaskan bahwa jenazah St. Teresa tetap tidak rusak sejak kematiannya.

Mistikus Terbesar

St. Teresa adalah seorang biarawati Spanyol, salah satu mistikus dan wanita religius besar Gereja Katolik, dan seorang penulis klasik spiritual. Ia memulai reformasi Karmelit, yang memulihkan dan menekankan karakter kontemplatif kehidupan Karmelit. St. Teresa diangkat menjadi pujangga Gereja pada tahun 1970 oleh Paus Paulus VI. Ia adalah wanita pertama yang diberi gelar tersebut.

Menurut Keuskupan Agung Ávila, proses untuk mencapai peti mati perak yang berisi jenazah St. Teresa berjalan rumit. Pertama, lempengan marmer di makam harus diangkat. Kemudian, relikui dipindahkan ke ruangan yang disediakan untuk mempelajarinya.

Komunitas Karmelit Tak Berkasut, bersama dengan postulator umum ordo, anggota pengadilan gerejawi, dan sekelompok kecil religius berpartisipasi dalam pemindahan ini dengan menyanyikan Te Deum.

Makam perak dibuka hanya di hadapan tim medis ilmiah dan anggota pengadilan gerejawi. Para cendekiawan, dikejutkan oleh kondisi “luar biasa” pelestarian dan kekokohan makam tersebut. Tim juga memuji pengerjaan “luar biasa” makam St. Teresa, yang disumbangkan kepada komunitas oleh Raja Ferdinand VI dan istrinya, Barbara dari Braganza.

Dua tukang emas membantu pembukaan ini dengan 10 kunci yang melindungi makam. Tiga kunci disimpan di Alba de Tormes, tiga disimpan oleh Bangsawan Alba, sedangkan tiga lainnya disimpan oleh Jenderal Karmelit di Roma. Ada juga kunci yang disimpan oleh raja Spanyol.

Selain itu ada tiga dari kunci ini digunakan untuk membuka gerbang luar, tiga untuk membuka makam marmer, dan empat lainnya untuk membuka peti mati perak.

Pastor Chiesa menuturkan, masih terlalu dini untuk memperoleh hasil yang meyakinkan. Ia meyakinkan bahwa dengan studi baru ini akan memungkinkan untuk mempelajari fakta-fakta menarik tentang Teresa dan juga rekomendasi untuk konservasi relikui St. Teresia. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini