Jumat, November 15, 2024
31 C
Jakarta

Di Timor Leste, Paus Fransiskus akan Memimpin Misa yang Mungkin Dihadiri Setengah Populasi Negara Itu

DILI, Pena Katolik – Paus Fransiskus tiba pada hari Senin, 9 September 2024 di Timor Leste, salah satunya negara yang mayoritas beragama Katolik di Asia Tenggara. Paus akan berada di negara ini selama tiga hari, termasuk memimpin Misa di ruang terbuka. Misa ini setidaknya akan dihadiri 700 ribu umat, lebih dari setengah populasi negara itu yang berjumlah 1,3 juta jiwa.

Paus berusia 87 tahun itu sedang dalam tur Asia-Pasifik selama 12 hari. Perjalanan luar negeri ini menjadi yang terpanjangnya sejauh ini di masa kepausannya.

Paus Fransiskus mendarat di ibu kota Timor Leste, Dili, dan disambut di bandara oleh Presiden Jose Manuel Ramos-Horta.

Sapaan untuk Timor Leste

Timor Timur, negara setengah pulau di utara Australia, memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002. Paus Fransiskus adalah paus pertama yang berkunjung ke negara ini dalam 35 tahun, setelah sebelumnya Paus Yohanes Paulus II.

Dalam pidatonya di hadapan sekitar 400 politisi, diplomat, dan pemimpin sipil beberapa jam setelah tiba, Fransiskus mengatakan Timor Leste yang tidak pernah kehilangan harapan.

Sejak merdeka, negara tersebut telah berjuang untuk membangun kembali infrastruktur dan ekonominya. Bank Pembangunan Asia tahun lalu mengatakan hampir 30% penduduk Timor yang bekerja memperoleh kurang dari $2,15 per hari dan Bank Dunia memperkirakan bahwa 47% anak-anak mengalami pertumbuhan terhambat karena kekurangan gizi.

Paus mengatakan ada “perlunya tindakan kolektif dan luas” untuk mengatasi tantangan ekonomi.

Momen mengharukan lainnya di Timor-Leste: Paus Fransiskus mengunjungi anak-anak cacat pada Selasa pagi, 10 September 2024. Kunjungan ini menandai acara pertama di hari keduanya di negara Katolik yang masih muda ini.

Saat Paus Fransiskus tiba di sekolah Irmãs Alma, jalan-jalan dipenuhi orang-orang yang ingin menyambutnya. Sekelompok anak-anak, mengenakan pakaian tradisional, menyambutnya, ditemani oleh paduan suara para suster yang bernyanyi.

Di aula San Vincenzo de’ Paoli, 50 anak dan 28 suster menunggu dengan sabar. Tiga anak, didorong oleh salah seorang suster, mendekati Bapa Suci dan memberinya selendang tradisional yang disebut tais.

Suster Getrudis Bidi, Kepala Kongregasi, kemudian menyambut Paus dan berbagi misi sekolah, yang telah berlangsung selama enam puluh tahun. Ia berbicara tentang karya mereka dalam merawat anak-anak dengan berbagai cacat dan kekurangan, menggambarkan mereka sebagai “harta karun yang dipercayakan oleh Tuhan. Selama pertemuan yang intim ini, tiga anak duduk dengan tenang di kaki Paus.

Pernyataan Paus Fransiskus

Dalam pidato singkatnya, Paus Fransiskus berbicara tentang Penghakiman Terakhir, menjelaskan bahwa ketika Yesus mengundang orang untuk “ikut bersama-Ku,” itu bukan karena mereka dibaptis atau dikukuhkan, atau hidup dengan sempurna, tetapi karena “kamu telah menjagaku.”

“Yesus memanggil orang untuk mengikuti-Nya karena mereka menunjukkan kepedulian dan belas kasih kepada orang lain,” ujar Paus Fransiskus.

Paus menyebut ini sebagai “sakramen orang miskin”. Ia menunjukkan bahwa kasih ini jelas hadir di Sekolah Irmãs Alma, dan tanpanya, kegiatan sekolah tidak akan mungkin terlaksana.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua yang telah Anda lakukan, dan saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada anak-anak—anak laki-laki dan perempuan yang menjadi saksi dan membiarkan diri mereka dirawat. Mereka mengajarkan kita bagaimana membiarkan Tuhan merawat kita.” (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini