Jumat, November 15, 2024
33.8 C
Jakarta

Ketua KWI: Paus Fransiskus Akan Menandatangani Deklarasi Bersama di Masjid Istiqlal

JAKARTA, Pena Katolik – Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin mengatakan bahwa Paus Fransiskus akan menandatangani “Deklarasi Bersama Istqlal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan”. Deklarasi ini akan ditandatangani di Masjid Istqlal bersama Imam Besar Istqlal, KH Nazarudin Umar pada 4 September nanti.

Mgr. Anton mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk membawa misi kemanusiaan dan misi persaudaraan. Ia berharap kunjungan Fransiskus ke Indonesia bisa menjadikan Indonesia sebagai agen persaudaraan kemanusiaan di Asia.

Bagi Paus Fransiskus, kunjungannya ke Indonesia penting mengingat Indonesia sebagai negara multi etnis, multi budaya, multi agama, tapi menjadi negara yang relative damai. Mgr. Anton juga menceritakan rencana kedatangan Paus Fransiskus sejak bulan Oktober tahun 2023.

“Ini adalah kesempatan bagi bangsa Indonesia mendapat penghormatan dengan kunjungan Paus Fransiskus, sehingga menjadi agen persaudaraan kemanusiaan,” ujar Mgr. Anton.

Senada dengan pernyataan Mgr. Anton, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengungkapkan, akan ada dokumen yang akan ditandatangani oleh Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Masjid Istiqlal. Pernyataan ini disampaikannya di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta pada Rabu 28 Agustus 2024.

Nasaruddin menjelaskan, penandatanganan tersebut akan dimulai dengan pertemuan lintas agama. Setelah itu, akan ada kesepakatan yang bersifat universal.

“Penandatanganan itu akan diawali dengan pertemuan lintas agama, dan nantinya akan ada kesepakatan yang sangat universal,” ujar Nasaruddin.

Mengenai persiapan untuk kedatangan Paus Fransiskus, Nasaruddin menyebutkan bahwa Masjid Istiqlal telah siap menyambut kedatangan beliau. Ia menyebut, seperti halnya persiapan untuk menyambut kepala negara lainnya, Istiqlal juga memiliki standar operasional yang matang untuk menyambut Paus.

Sementara itu, Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan bahwa Paus adalah seorang “peziarah pengharapan”. Menurut Paus, Allah adalah kerahiman. Kardinal Suharyo mengatakan, pernyataan Paus ini tentu berdasar pada pengalamannya, sejak muda, menjadi imam dan akhirnya menjadi Paus. Paus selama masa pontifikatnya memiliki moto: “Miserando Atque Eligendo”.

Kardinal Suharyo mengenang sosok Paus Fransiskus dalam kunjungan pertamanya ke Lapendusa. Paus di tempat itu merayakan Misa di atas altar perahu rusak yang dipakai imigran dari Afrika ke Eropa.

“Transformasi pribadi Paus ini berbuah pada transformasi institusi. Gereja yang sedang berubah dan terus berubah,” ujar Kardinal Suharyo.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini