VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus adalah salah satu orang paling terkenal di dunia. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, apa yang dia lakukan saat jauh dari kamera? Apa yang Paus lakukan sepanjang hari?
Sejak terpilih pada tahun 2013, setelah bertahun-tahun di Argentina, Paus Fransiskus dikenal karena pandangannya yang relatif progresif. Ia juga pribadi yang ramah. Sebelum lututnya sakit dan harus menggunakan kursi roda, ia selalu membawa tas hitamnya sendiri, dan menoak ketika ada orang yang ingin membawakannya.
Harinya Dimulai Pukul 04.30
Paus Fransiskus termasuk orang yang bangun pagi-pagi sekali. Ia bangun sebelum jam 5 pagi, dan kemudian menghabiskan dua jam berikutnya dengan berdoa, mempelajari kitab suci, dan menyiapkan keperluan rumah di pagi hari.
Seorang Paus sebenarnya memiliki tempat tinggal resmi yakni di lantai paling atas Istana Apostolik Vatikan. Namun, Paus Fransiskus merasa, ia akan lebih nyaman tinggal di Domus Santa Marta.
Tempat ini adalah bekas rumah sakit yang diubah menjadi penginapan bergaya hotel dan diperuntukkan bagi para kardinal yang menginap di Vatikan. Bangunan ini terletak di belakang pompa bensin di Via Aurelia, Roma. Dengan demikian, tetangga Paus Fransiskus adalah para kardinal, yang memilihnya selama konklaf.
Misa Jam 7 Pagi
Pada pukul 7 pagi, Paus Fransiskus turun untuk merayakan misa di kapel Santa Martha. Pada kesempatan ini, ia mengenakan pakaian liturgi sederhana. Untuk ke kapel ini, ia memilih untuk menyelinap masuk dari samping. Selama Misa ini merupakan cara paling istimewa untuk berada dekat dengan Paus Fransiskus.
Paus selalu membingkai homilinya dengan “pemikiran hari ini,” dan ketika dia selesai, dia bergerak diam-diam ke belakang kapel untuk berdoa di antara beberapa umat. Saat Paus pergi, dia akan memastikan untuk menyapa secara pribadi setiap orang yang berkumpul di luar kapel.
Sarapan Jam 8 Pagi dan Tidak Makan Sendiri
Setelah misa, Paus Fransiskus menuju kantin St. Marta untuk sarapan, biasanya sekitar jam 8 pagi. Untuknya ada satu meja yang disiapkan juga untuk makan siang, dan makan malam. Satu lagi, ia tidak pernah makan sendirian.
Beberapa tamu selalu menemaninya. Sementara itu, pengunjung lain duduk di ruang makan dan berusaha untuk tidak terlalu sering bersamanya.
Sarapan kepausan untuk Paus Fransiskus, berupa jus jeruk segar dan verticillo (pasta quince). Hidangan terakhir ini sangat populer di tanah airnya, Argentina.
Langsung Bekerja
Jika tidak ada jadwal pertemuan resmi kepausan, Paus Fransiskus akan berada di kediamannya di lantai dua Santa Marta. Seluruh lantai ini difungsikan sebagai rumah kantor baginya. Ruangan ini pengaturannya sederhana. Ada meja kecil dengan dekorasi beberap benda keagamaan. Di sinilah sehari-hari Paus Fransiskus bekerja.
Paus menyibukkan diri dengan membaca, mendaraskan rosario. Siang hari pada hari minggu, ia akan berada di Istana Apostolik untuk memimpin Doa ANgelus dan audiensi formal dengan umat yang berkumpul di Lapangan St. Petrus. Pada hari rabu, ia mengadakan audiensi umum pada siang hari, kadang di Aula St. Paulus VI atau di Lapangan St. Petrus.
Paus Mengatur Agenda Hariannya Sendiri
Paus Fransiskus sebisa mungkin ingin bertanggung jawab atas rutinitas kepausannya. Dia memutuskan siapa yang dia temui, dan untuk berapa lama. Seringkali, Paus sendiri yang membuat janji bertemu melalui telepon. Jika dia menerima surat yang membuat dia merasa sangat tersentuh, dia akan langsung menelepon pengirimnya.
Paus sering menghabiskan hari Minggunya untuk berkorespondensi dengan teman-temannya di Argentina, termasuk mereka yang berada di penjara yang biasa ia kunjungi selama tinggal di sana. Dia harus mengeluarkan banyak uang untuk tagihan telepon Vatikan.
Makan Siang, Berharap ada Pizza
Paus Fransiskus biasanya kembali ke ruang makan Santa Marta sekitar jam 1 siang untuk makan siang. Makanan yang disajikan ala trattoria khas Italia. Ia sama sekali bukan orang yang cerewet untuk soal makanan dan senang memakan apa pun yang diberikan.
Namun, Paus Fransiskus mengakui, bahwa ia sangat menyukai pizza, salah satu makanan khas Italia. Ia rupanya rindu pergi keluar dan mendapatkannya setelah menonton tim sepak bolanya, San Lorenzo, bermain di kota kelahirannya, Buenos Aires.
Dia Tidur Siang Setelah Makan Siang
Setelah tidur sesaan pada siang hari, Paus Fransiskus sudah bangun setelah 40 menit hingga satu jam. Setelah itu, dia kembali bekerja. Biasanya, ia menghabiskan malamnya untuk korespondensi.
Pendahulu Paus Fransiskus, Paus Benediktus XVI, rupanya senang berjalan-jalan di taman Vatikan setiap sore. Taman-taman di Kota Vatikan menempati sekitar separuh wilayah negara itu (57 hektar), dan umumnya tidak dibuka untuk umum.
Namun Paus Fransiskus tampaknya tidak terlalu suka berjalan di taman itu. Pada sore hari, ia biasanya menyingsingkan lengan baju kepausan dan kembali bekerja.
Paus mengatakan kepada wartawan, “Hidup saya senormal yang saya bisa.” Namun keberadaannya yang terlindung kadang-kadang bisa menjadi terlalu membatasi baginya. “Aku sika jalan-jalan keluar,” katanya suatu kali.
“Tapi itu tidak bisa dilakukan dan juga bukan karena alasan keamanan. Itu tidak bisa dilakukan karena jika kamu keluar, orang-orang akan berkerumun di sekitarmu.”
Adorasi
Adorasi Ekaristi adalah praktik Katolik berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus – roti dan anggur yang disucikan. Paus Benediktus XVI mengamanatkan “adorasi abadi” di masing-masing lima sektor keuskupan Roma pada masanya.
Paus Fransiskus mencoba untuk meluangkan waktu setidaknya satu jam untuk melakukan adorasi sebelum makan malamnya, meskipun dia mengakui bahwa dia terkadang tertidur selama makan malam tersebut.
Makan Malam dan Mate
Sekitar jam 8 malam, Paus kembali ke ruang makan Santa Marta untuk makan malam. Meskipun Paus Fransiskus tidak rewel tentang apa yang diberikan kepadanya, dia lebih memilih daging daripada ikan. Dia juga sangat memperhatikan suhu makanannya. Ia sering memasukkan makanan ke dalam microwave jika tidak cukup panas.
Paus Fransiskus juga menyukai segala sesuatu yang manis. Teman-temannya yang berasal dari Argentina sering membawakannya alfajores – kue berlapis coklat berisi dulce de leche. Minuman favoritnya adalah teh Argentina yang disebut mate.
Cerita Kerendahan Hati
Ada banyak cerita tentang tindakan kerendahan hati dan kebaikan Paus Fransiskus sebelum (dan setelah) promosi kepausannya. Dia bahkan menyampaikan pidato TED tentang masalah ini, menyerukan “solidaritas” dan “kebersamaan,” dan “revolusi dalam kelembutan.”
Tampaknya, Paus Fransiskus terus mempraktekkan apa yang ia khotbahkan. Sebelum dia kembali ke atas untuk tidur, dia memastikan bahwa dia secara pribadi berterima kasih dan mengucapkan selamat malam kepada Garda Swiss, petugas keamanan Vatikan, dan staf santa marta.
Waktu tidur Paus Fransiskus adalah sekitar jam 9 malam setiap malam. Begitu dia sudah terbiasa, dia suka membaca selama satu jam sebelum tertidur.
Selain kitab suci dan teks keagamaan lainnya, dia adalah penggemar novel karya Dostoevsky dan Gerard Manley Hopkins. Ia telah membaca The Betrothed karya Alessandro Manzoni berulang kali. Namun, satu hal yang tidak akan dilihat adalah menonton TV. Pada tahun 1990, Paus Fransiskus memutuskan untuk tifak menonton tv dan berjanji kepada Perawan Carmen bahwa dia tidak akan pernah menontonnya lagi. (AES)