Rabu, Desember 4, 2024
27.1 C
Jakarta

Peran Mahasiswa Agribisnis San Agustin di Kabupaten Landak Menyambut Ibu Kota Nusantara

Landak, Pena Katolik | Kamis, 22 Agustus 2024 – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memunculkan berbagai pertanyaan dan potensi perubahan yang cukup signifikan.

Perubahan yang mungkin terjadi mulai dari struktur sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang ada di Indonesia. Masyarakat yang melihat hal ini menyambut dengan sikap tegas serta penuh perhatian terhadap pembangunan IKN.

Perubahan serta tantangan besar-besaran yang akan terjadi bagi lulusan program studi Agribisnis Sanagustin nantinya, pertama-tama dapat dilihat dari dua sisi.

Sisi pertama adalah dampak negatif yang merujuk pada kerusakan lingkungan, peningkatan biaya hidup, perubahan budaya, dislokasi sosial, tingkat persaingan dari berbagai bidang.

Termasuk pendidikan, pekerjaan,  bisnis,  kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pendidikan, serta keterbatasan sumber daya.

Tantangan yang cukup kompleks ini adalah contoh kemungkinan dampak negatif yang mesti diantisipasi oleh mahassiswa mulai dari sekarang.

Kedua, dampak positif di mana akan hadir peluang pemerataan pembangunan dan kesempatan bagi wilayah tengah ke timur Indonesia untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Tantangan pemindahan IKN bagaimana pun juga turut membawa peluang bagi mahasiswa termasuk terbukanya peluang kerja yang lebih luas hingga pengembangan infrastruktur di wilayah sekitar IKN dan Kalimantan Barat pada umumnya.

Peran Gerakan Mahasiswa Agribisnis

Gerakan yang dapat dilakukan oleh orang muda khususnya mahasiswa Agribisnis yang berkecimpung dalam dunia organisasi kemahasiswaan atau organisasi kemasyarakataan adalah mengawal jalannya kebijakan publik termasuk pemindahan IKN.

Karena ini akan menjadi peluang kedepannya terhadap keberlanjutan para tamatan Agribisnis agar lebih mengoptimalkan tentang kemajuan Pertanian yang lebih moderen.  

Terlebih gerakan mahasiswa yang ada di Kalimantan Barat. Peran ini termasuk dengan melakukan kaderisasi dan pendidikan non formal untuk menumbuhkan daya kritis sumber daya manusia Indonesia dari kalangan mahasiswa.

Gerakan mahasiswa berperan untuk menyelaraskan peran pendidikan formal dan non formal serta pengalaman yang bisa di peroleh selama menjadi mahasiswa.

Dengan kata lain, gerakan mahasiswa adalah gerakan kritis yang perlu menyiapkan peran anggotanya untuk menghadapi perubahan termasuk dengan hadirnya IKN di Kalimantan.

Sebuah keberuntungan dan juga Peluang besar bagi mahasiswa Agribisnis nantinya.

Maka menyambut IKN, saya merasa sangat penting adanya kolaborasi gerakan bersama dari Poktan atau lembaga pertanian yang ada di kabupaten Landak, termasuk dari Badan Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Agribisnis  untuk mengambil peran menyambut IKN.

Selain mengawal dengan kritis lewat gerakan demokrasi di jalan, juga dengan mengoptimalkan peran pelatihan dan kaderisasi, serta melakukan riset isu-isu strategis untuk menyambut IKN.

Menyiapkan sumber daya manusia daerah yang siap mengisi peran-peran pembangunan yang terus berlanjut di IKN pada waktunya.

Untuk menjawab dan menjadi kunci mengatasi tantangan kehadiran pembangunan IKN gerakan mahasiswa perlu mengetahui kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Juga memahami detail rencana pembangunan IKN dan dampak Pertanian atas kehadirannya.

Pianus Tutuk – Agribisnis San Agustin (2024)

Selanjutnya gerakan mahasiswa dapat membantu masyarakat dengan memberikan informasi dan edukasi yang berimbang dangan dibentuknya badan penyuluh.

Sehingga ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat di kabupaten Landak khusus nya yang akan menjadi dampak dari IKN.

Merujuk pada catatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Kompas,com (2024), pembangunan IKN yang terdiri dari beberapa tahap, pada tahap pertama tengah mencapai perkembangan 74 persen.

Ini terdiri dari sejumlah infrastruktur dasar seperti Istana Presiden, Kantor Presiden, Lapangan Upacara, Rumah Tapaj Jabatan Menteri (RTJM), Rusun ASN, Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko), hingga Jalan Tol IKN.

Pembangunan tahap berikutnya pun diperkirakan masih akan panjang dalam beberapa dekade ke depan, karena pembangunan IKN bukanlah pekerjaan yang mudah dan berlangsung cepat.

Sekolah, perguruan tinggi, beberapa yayasan-yayasan ternama, bahkan sekolah internasional lainnya pun mulai melirik investasi pendidikan di IKN.

Dengan demikian, ini akan dapat meningkatkan  akses pendidikan bagi masyarakat khususnya daerah Kalimantan Barat.

Harapannya, hal ini juga bisa mengurangi kesenjangan akses pendidikan antara daerah Kalimantan dan Jawa.

Selanjutnya tidak kalah penting adalah isu pengembangan pendidikan kejuruan atau pendidikan praktis dibidang tertentu.

Hal ini patut didukung terutama oleh masyarakat sekitar untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja lokal.

Pendidikan kejuruan yang relevan diharapkan berkembang khususnya yang terkait dengan digitalisasi, sehingga diperlukan langkah-langkah dari pemerintah untuk menggelar inovasi pendidikan.

Gerakan mahasiswa dengan tim riset masing-masing organisasi perlu turut mengawal ini, agar pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman dapat terbangun baik.

Harapan Bersama

Pemindahan IKN adalah keniscayaan dengan melihat dinamika politik yang mendorong program-program berkelanjutan.

Maka diharapkan mahasiswa mahasiswa agribisnis Sanagustin agar sadar akan peran penting dalam menyambut dan memanfaatkan peluang dari kebijakan nasional ini.

Harapan saya tersendiri dari program studi agribisnis, gerakan mahasiswa juga bisa lebih membuka diri bahwa kaderisasi bukan hanya semata-mata mengisi waktu luang tetapi juga bisa memberi dampak besar bagi kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara.

Untuk itu perlu ada kerjasama bersama untuk melakukan evaluasi terhadap materi kaderisasi agar dapat menopang keterampilan sumber daya manusia dalam organisasinya.

Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan sebagai mahasiswa agribisnis, setiap gerakan mahasiswa mesti menyambut IKN yang sudah di depan mata ini.

Menyadari pentingnya keterlibatan kita semua untuk ikut mengawal dan menjadi bagian dari proses pembangunannya.

Maka untuk itu, pemerintah perlu dikritik sekeras-kerasnya dalam kebijakan yang keliru, namun juga harus dibantu dengan sebaik-baiknya dalam penyiapan sumber daya manusia unggul lewat kaderisasi yang lebih kontekstual dan berparadigma maju.

By. Pianus Tutuk | Agribisis San Agustin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini