Selasa, Desember 24, 2024
27.2 C
Jakarta

Baptisan Yesus Menandai Pewahyuan dan Sejarah Keselamatan

Vatikan, Pena Katolik | Kamis 22 Agustus 2024 – Baptisan Yesus menandai “peristiwa yang sangat penting” dalam Pewahyuan dan sejarah keselamatan, demikian yang diingatkan Paus Fransiskus selama Audiensi Umum mingguan pada Rabu pagi di Aula Paulus VI Vatikan.

Berdasarkan rilis dari Media Vatikan bahwa selama audiensi umum mingguan, Paus Fransiskus melanjutkan seri katekese tentang Roh Kudus, dengan merenungkan Baptisan Yesus minggu itu.

Saat Paus melanjutkan katekese tentang Roh Kudus, Bapa Suci membahas turunnya Roh Kudus atas Yesus saat pembaptisan-Nya di Sungai Yordan.

“Ada baiknya bagi kita, untuk membaca ulang bagian Injil ini,” kata Paus Fransiskus, (21/08).

Di sana Bapa Suci menekankan bahwa Tuhan dinyatakan sebagai Putra Terkasih Bapa dan Tuhan yang diurapi oleh Roh pada awal pelayanan-Nya.

Sebagai Mesias, Imam, Nabi dan Raja, Bapa Suci ingat bahwa Yesus pada gilirannya menganugerahkan Roh kepada umatnya yakni para anggota Tubuh mistik-Nya, yaitu dalam hal ini adalah Gereja.  

Dalam Baptisan Bapa Paus menekankan bahwa masing-masing dari setiap orang yang percaya akan diurapi dengan minyak wangi krisma “sebagai tanda keikutsertaan dalam kehidupan Kristus” dan “misi untuk menyebarkan keharuman kehadiran-Nya yang menyelamatkan di dunia.”

Pengurapan itu dimaknai sebagai pengurapan yang membuat umat menjadi harum, dan Bapa Suci, seraya menyarankan bahwa seseorang yang dengan gembira menghayati pengurapannya juga ‘mengharumkan’ Gereja, komunitas, dan keluarga dengan parfum rohani tersebut.

Umat ​​beriman turut ambil bagian dalam Audiensi Umum Paus Fransiskus (Vatikan News | 2024)

Dosa sebagai pemisah Manusia dan Allah

Namun, Paus memperingatkan, “Kita tahu bahwa terkadang orang Kristen tidak menyebarkan keharuman Kristus, tetapi bau busuk dari dosa mereka sendiri.”

“Dan janganlah kita pernah lupa: dosa menjauhkan kita dari Yesus, dosa mengubah kita menjadi minyak yang buruk,” tegasnya, memperingatkan kita terhadap tipu daya iblis.

Mengejar kebahagiaan dan kebajikan

Sebaliknya, Paus mendorong umat beriman agar menjadi pribadi seperti yang disebut oleh Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, yakni pribadi yang berbudi luhur, setia karena kasih, dan tidak sombong.

Paus Fransiskus mengakhiri dengan mengundang umat beriman untuk menjadi lebih sadar akan, dan diberdayakan oleh, pengurapan mereka oleh Roh Tuhan. *S.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini