VATIKAN, Pena Katolik – Vatikan adalah pusat kekatolikan. Di sini, Paus sebagai pemimpin Gereja Katolik tinggal. Dengan wilayah hanya seluas 0,44 kilometer persegi, Vatikan menjadi negara dengan luas wilayah terkecil. Apabila Kota Bandung memiliki luas wilayah 167,8 kilometer persegi, maka Vatikan masih 400 kali lebih kecil dari Kota Kembang itu.
Namun meski kecil, kekuatan diplomatic Negara Vatikan menjadi salah satu yang paling kuat. Tercatat, Vatikan menjalin relasi diplomatik dengan 183 negara, terbanyak dibanding negara mana pun di dunia.
Tahta Suci, sebagai entitas berdaulat non-negara dan subjek penuh hukum internasional, mulai menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara berdaulat pada abad ke-15. Vatikan memiliki wilayah Negara Gereja di bawah pemerintahan kedaulatan langsungnya sejak berabad-abad. Vatikan merupakan sebuah negara enklave, yakni negara yang dikelilingi oleh tembok di dalam Kota Roma, Italia.
Takhta Suci telah lama diakui sebagai subjek hukum internasional dan sebagai peserta aktif dalam hubungan internasional. Seorang pengamat menyatakan bahwa interaksi Vatikan dengan dunia, dalam periode sejak Perang Dunia II, berada pada level tertinggi yang pernah ada. Interaksi ini lebih sebagai bagian dari usaha Vatikan dalam mempromosikan perdamaian selam Perang Dunia II.
Kegiatan diplomatik Takhta Suci dipimpin oleh Sekretariat Negara (dipimpin oleh Kardinal Sekretaris Negara), yang saat ini dipegang oleh Kardinal Pietro Parolin. Takhta Suci mengakui semua negara anggota PBB.
Tiongkok, Korea Utara dan Palestina
Hanya saja Vatikan tidak memiliki relasi diplomatic dengan Republik Rakyat Tiongkok, hal ini karena pengakuan Vatikan kepada Taiwan. Meski begitu, relasi dengan Tiongkok tetap terjadi. Salah satunya dengan ditandatanganinya perjanjian Sino-Vatikan, yang dibuat sebagai upaya untuk membuka relasi diplomatik ini. Perjanjian ini berisi kesepakatan yang mengatur kehidupan Umat Katolik di Tiongkok termasuk mekanisme pemilihan uskup yang akan melayani sekitar 12 juta umat Katolik di sana. Jumlah ini kemungkinan lebih besar mengingat selama ini ada Gereja Bawah Tanah, yaitu umat Katolik yang menjalankan agamanya tanpa mengungkapkan identitas.
Vatikan juga tidak membina hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri, Vatikan terus mengupayakan perdamaian di Semenanjung Korea. Beberapa kali, Presiden Korea Utara mendorong agar Paus mengunjungi Korea Utara sebagai upaya membina perdamaian di Korea. Usaha untuk mendatangkan Paus ke Korea Utara sempat dilakukan pada saat negara itu masih dipimpin Kim Jong Il, hanya saja hal ini urung dilakukan.
Kemudian, Vatikan juga memiliki relasi diplomatik dengan Palestina, satu dari dua negara non anggota PBB, selain Taiwan, yang diakui Vatikan.