Minggu, Desember 22, 2024
30.1 C
Jakarta

Cara Pijat Cerebral Palsy Spastik

LANDAK, Pena Katolik| Senin, 05 Agustus 2024-  Aktivitas bermain anak memang sangat menyenangkan untuk selalu dikenang.

Wajah yang ceria dengan senyum yang menawan menggambarkan kebahagiaan.

Tawa, canda, duduk, dan berlari bersama seakan mengajak tak ingin mengakhiri semuanya.

Terkadang ada sebagian anak yang merasa kurang beruntung dalam hal ini.

Seharusnya mereka sudah bisa melakukan banyak aktivitas gerak, terutama menggunakan kakinya.

Namun, hal tersebut tidak dapat dilakukan karena masalah yang diderita seperti posisi tulang kaki yang tidak normal, gangguan saraf motorik kasar (cerebral palsy spastik).

Beberapa kelainan dapat terlihat jelas seperti kelainan pada posisi tulang kaki saat dibantu berdiri.

Pada posisi anatomi berdiri tegak tulang betis, tulang paha tidak sejajar lurus sedikit melengkung, dapat dipastikan pergerakan terganggu karena tulang kaki tidak mampu menopang tubuh dengan sempurna.

Penanganannya dapat dibantu oleh medis seperti Dokter Spesialis Ortopedi, dokter spesialis tulang dalam pemasangan pen untuk mengoreksi posisi yang tidak sempurna.

Sedangkan pada gangguan saraf motorik kasar (cerebral palsy spastik) merupakan akibat dari ketegangan otot yang berlebihan, tidak dapat dilihat dengan jelas dan hanya dapat dibuktikan dengan pemberian perlakuan pemijatan pada titik-titik tertentu.

Sebelumnya dari pengalaman pasien pertama sudah dijelaskan diatas dengan adanya gangguan posisi tulang tungkai.

Penanganan melalui pemijatan tidak dapat dilakukan secara maksimal, karena pemijatan hanya dapat mempengaruhi musculus atau gangguan otot bukan pada tulang, namun ketegangan kekakuan otot dapat mengubah gangguan pada pergerakan tulang. Pemijatan hanya memberikan kemampuan saraf untuk bekerja secara normal pada teknik yang dilakukan.

Penelusuran penggunaan pijat

Selanjutnya pengalaman pasien kedua yang menderita gangguan saraf motorik kasar sudah dibuktikan dari analisa medis pada pernyataan cukup menggunakan terapi dalam penanganannya, kata orang tua pasien.

Penelusuran yang dilakukan dalam penggunaan pijat ditemukan titik kekakuan pada otot hamstring atau paha belakang, selain itu terdapat kekakuan pada sendi lutut, dan mengubah posisi permukaan telapak kaki menjadi menekuk ke dalam.

Pada titik permukaan telapak kaki tersebut terdapat rasa nyeri bila ditekan pada salah satu jari.

Relaksasi dimulai melalui otot paha yang sangat kuat menegang sehingga untuk meluruskan kaki agak sulit selama 15 menit terasa rileks beralih ke sendi lutut dan otot sekitar.

Pijat pada sendi lutut sambil melakukan gerakan menekuk dan membuka atau meluruskan. Sendi-sendi tersebut sangat kaku sehingga menimbulkan bunyi pada permukaan tulang.

Dilanjutkan pemijatan permukaan telapak kaki yang agak pucat karena peredaran darah terhambat akibat kekakuan dengan gerakan menekan-nekan jari pada titik yang bermasalah.

Hasil yang didapatkan melalui pijat ini memberikan relaksasi sebelum pasien merasakan nyeri untuk posisi gerakan tertentu. Namun, pijat diperlukan untuk tahap selanjutnya. (Jayadi Dosen PJKR San Agustin).

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini