MACCIO, Pena Katolik – Vatikan pada tanggal 24 Juli 2024 menyetujui “pengalaman spiritual” yang terkait dengan Tempat Suci Maccio yang berlokasi di Italia. Persetujuan ini adalah pengumuman publik kelima dari Dikasteri Ajaran Iman sejak kantor tersebut menerbitkan norma-normanya untuk penegasan fenomena supranatural pada 17 Mei 2024.
Dikasteri Ajaran Iman mengakui peristiwa mistik yang terkait “tindakan Roh Kudus” yang dialami seorang ayah dan guru musik, Gioacchino Genovese.
Pada tahun 2000, Genovese dilaporkan mengalami pengalaman mistis saat berdoa. Saat itu, ia merasakan kasih Tritunggal Mahakudus melalui tatapan penuh belas kasihan Yesus Kristus.
Awalnya, ia menyimpan pengalaman ini untuk dirinya sendiri. Ia kemudian mulai terbuka tentang kehidupan doanya dengan orang lain. Pengakuan akan pengalaman ini di kalangan umat Katolik mulai menyebar ke seluruh Keuskupan Como.
“Gereja dipanggil untuk semakin menemukan kembali dalam gerakan Kristus belas kasihan Allah Tritunggal yang tak terbatas, yang dalam tulisan Pak Genovese disebut dengan nama ‘Belas Kasih Tritunggal’ (Trinity Mercy),” demikian bunyi surat pengumuman yang ditandatangani oleh Kardinal Víctor Manuel Fernández, Prefek Dikasteri Ajaran Iman.
“Tuhan, trinitas cinta, Tuhan yang esa, anugerah yang memberikan dirinya dalam kemanusiaan kita, dalam Yesus berjalan bersama kita.'”
Kardinal Fernández memberi tempat suci tersebut “nulla osta,” yang berarti pengalaman spiritual yang terkait dengan tempat suci tersebut “tidak mengandung unsur teologis atau moral yang bertentangan dengan doktrin Gereja”.
Kardinal Fernández juga menguraikan pertimbangan lebih lanjut mengenai ekspresi spesifik yang terkandung dalam tulisan Genovese yang berpotensi menimbulkan kebingungan atau ditafsirkan dengan cara yang bertentangan dengan iman Katolik.
Sebelum teks-teks Genovese dapat diterbitkan dan disebarluaskan lebih lanjut, teks-teks tersebut harus terlebih dahulu diberikan “nihil obstat” ‘tidak ada keberatan’ oleh Takhta Suci.
Sejak tahun 2005, tulisan-tulisan Genovese telah mengilhami umat Katolik setempat untuk berdoa di Tempat Suci Maccio. Umar merenungkan ajaran Gereja tentang Allah Tritunggal, yang rahmat-Nya diwujudkan melalui inkarnasi, sengsara, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Mengutip kata-kata dan karya St. Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus mengenai signifikansi teologis dan spiritual dari belas kasihan bagi Gereja, Dikasteri Ajaran Iman menyatakan bahwa pengalaman spiritual Genovese sejalan dengan penemuan kembali sentralitas Tritunggal Mahakudus bagi iman dan kehidupan Kristiani yang terjadi pada satu abad terakhir.
Santo Yohanes Paulus II, juga dikenal sebagai “Paus Pengasih,” menulis surat ensiklik keduanya yang berjudul Dives in Misericordia ‘Kaya dalam Kerahiman’ pada tahun 1980. Ia juga melembagakan Minggu Kerahiman Ilahi, yang dirayakan pada hari Minggu kedua Paskah, dan mengkanonisasi St. Faustina Kowalska pada hari yang sama tanggal 30 April 2000.
Pada tahun 2015, Paus Fransiskus membuka Yubileum Kerahiman luar biasa untuk “menunjukkan jalan yang harus kita ikuti [dalam kehidupan Gereja] di masa depan.”
Hingga saat ini, Vatikan telah membuat deklarasi publik atas lima kasus fenomena supernatural yang terjadi di berbagai negara di Eropa. Tiga dari lima kasus, yang terjadi di Italia, termasuk tempat suci yang didedikasikan untuk Bunda Maria di sebuah desa di Calabria, yang juga telah mendapat persetujuan dari Dikasteri Ajaran Iman. (AES)