Sabtu, Desember 21, 2024
30.2 C
Jakarta

Katedral Indah di Kota Malang

MALANG, Pena Katolik – Katedral St. Maria dari Gunung Karmel adalah gereja di mana terletak takhta Uskup Malang. Selama ini, gereja ini sering disebut sebagai Gereja Ijen atau katedral Ijen. Hal ini karena Katedral ini berada tepat di sudut jalan yang berdekatan dengan Jalan Ijen. sehingga banyak yang menyebutnya sebagai Gereja Ijen.

Gereja Ijen merupakan salah satu gereja Katolik yang terkenal dan berada di pusat Kota Malang, Jawa Timur. Alamat resminya berada di Jalan Guntur 2 Malang. Karena letaknya yang strategis dan arsitekturnya yang bergaya Neo-Gothik Eropa, Katedral Ijen sering menjadi pusat perhatian yang melintasinya. Bahkan, lokasi ini merupakan tempat favorit bagi para fotografer dan pengamat arsitektur.

Gereja Ketiga

Katedral Ijen ini memang merupakan salah satu peninggalan kolonial Belanda bersama dengan bangunan–bangunan lain yang terletak di Jalan Ijen. Sebelum Katedral Ijen dibangun, di Kota Malang hanya terdapat satu gereja Katolik, yaitu Gereja Hati Kudus Yesus di Kayutangan yang dibangun tahun 1905. Katedral Ijen dibangun karena banyaknya umat yang beribadah di Kayutangan sehingga pelayanan pada satu gereja tidak mencukupi. Ketika itu, Mgr. Clemens van der Pas O. Carm membangun sebuah gereja baru di di Jalan Semeru pada tahun pada tahun 1929 dan sekarang menjadi Gereja Kristen Kalam Kudus.

Dengan kata lain, Katedral Ijen adalah gereja ketiga yang dibangun di Malang. Katedral Ijen dirancang oleh arsitek Rijksen en Estourgie dan dibangun oleh pemborong NV Bouwundig Buerau Siten en Louzada ini mulai dibangun pada 11 Februari 1934 dan diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1934.

Letak Katedral Ijen berada di depan Boeringplein (Taman Boering) sehingga terdapat ruang luar yang cukup besar di depan gereja tersebut. Awalnya gereja ini bernama Theresiakerk atau Gereja Santa Theresia. Baru pada tahun 1961, bersamaan dengan dimulainya hierarki di Indonesia, dan Vikaris Apostolik Malang resmi berstatus menjadi Keuskupan Malang, gereja ini berganti nama menjadi Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel. Gereja ini pernah direnovasi pada 27 Juli 2002.

Arsitektur Unik

Gereja Ijen ini merupakan perwujudan arsitektur Neo-Gothik khas Belanda, sehingga merupakan peninggalan kuno bersejarah. Gereja Ijen ini dikenal sebagai landmark Kota Malang dan merupakan salah satu bangunan yang elegan, cantik serta kokoh. Arsitektur Neo-Gothik merupakan perkembangan dari gaya Gothik. Ciri kas dari bangunan ini adalah adanya atap yang mejulang tinggi, misalnya karena dengan adanya Menara. Pada arsitektur gaya Gothik yang asli, langit-langit bangunan dibuat dari batu alam dan merupakan kesatuan konstruksi sebagai penyangga atap.

Ciri khas lain dari gaya Gothik adalah lengkungan yang bertemu melancip ke atas dan memberikan ekspresi ke atas yang sangat sesuai dengan bangunan ibadah. Gaya ini bermakna “menuju ke atas” atau melambangkan doa umat yang mengarah kepada “Yang di Atas” atau bisa dimaknai kepada Tuhan. Penggambaran gereja sebagai Domus Ecclesiae, bahwa subyek adalah umat Allah yang menjalin hubungan vertikal dengan Allah maupun horizontal dengan manusia.

Selain konsep perulangan, Katedral Ijen ini berukuran cukup besar dengan ketinggian ruang sangat mengagumkan dan merupakan salah satu simbol gereja Katolik. Katedral Ijen terlihat kokoh karena pengaruh material modern yang digunakan yaitu baja. Hampir tiap gereja katedral memiliki bentuk denah yang hampir sama yaitu berbentuk salib. Ruang altar menempati bagian atas batang salibnya. Arah bangunan dari segi panjang diletakkan pada sumbu timur-barat untuk mengurangi terik matahari langsung. Gaya Eropa diterapkan pada bangunan ini, hal itu terlihat dari bentuk denah, material yang didatangkan langsung dari Eropa.

Begitu memasuki gedung, Anda akan langsung disuguhi lukisan–lukisan yang berjajar cantik di dinding gereja. Lukisan–lukisan ini mengisahkan perjalanan Yesus Kristus serta Bunda Maria, disertai dengan keterangan berdasarkan kitab suci. Beberapa patung juga berdiri di beberapa titik ruang gereja. Salah satu yang paling memikat adalah patung Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus yang terletak di dekat pintu masuk.

Situasi di sekitar salah satu gereja tertua di Kota Malang ini cukup lengang. Meskipun banyak kendaraan berlalu lalang, jarang terdengar kebisingan khas jalan utama lainnya. Saat teramai adalah ketika jadwal misa atau pun hari besar Katolik lainnya. Bagian depan gereja akan penuh dengan kendaraan umat gereja.

Di seberang Gereja Ijen ini terdapat dua patung yang menggambarkan kisah heroik para pelajar mempertahankan kemerdekaan. Nama jalan di mana patung itu berdiri pun menjadi Jalan Pahlawan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) dan Belanda. Pasukan TRIP terdiri dari para pelajar di antaranya dari SMA St. Albertus turut berjuang mempertahankan Kota Malang pada Agresi Militer Belanda I pada 31 Juli 1947.

Antonius E. Sugiyanto

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini