JAKARTA, Pena Katolik – Di dalam banyak buku renungan Katolik terdapat doa yang disebut Doa Panah Emas. Ini adalah doa yang pertama kali muncul pada abad ke-19 dalam tulisan Sr. Maria dari St. Petrus, seorang biarawati Karmelit (4 Oktober 1816 – 8 Juli 1848) dan tinggal di Tours, Perancis, pada pertengahan abad ke-19.
Dia mempunyai devosi kepada Nama Kudus Yesus dan Wajah Kudus Yesus. Tulisan-tulisannya populer pada saat itu dan kemungkinan besar St. Theresia dari Lisieux dipengaruhi olehnya.
Doa Panah Emas
Selama doa Sr. Mary St. Peter dilaporkan menerima wahyu pribadi dari Yesus sendiri:
Aku mendengar kata-kata ini: “Nama-Ku dihujat dimana-mana; bahkan anak-anak pun menghujat.”
“Kemudian Dia membuatku melihat betapa dosa yang mengerikan ini sangat melukai hati Ilahi-Nya, melebihi semua dosa lainnya. Yesus membuatku berpikir betapa penghujatan itu bagaikan anak panah beracun, yang terus-menerus melukai Hati Ilahi-Nya; lalu menyadarkanku bahwa Dia ingin memberiku ‘panah emas’, untuk melukai Dia dengan senang hati atau untuk menyembuhkan luka kedengkian yang ditimpakan oleh orang-orang berdosa kepada-Nya,” demikian tulis Sr. Maria dari St. Petrus.
Berikut doa yang Yesus panjatkan kepada Sr. Mary St. Peter:
“Semoga Nama Tuhan yang maha suci, paling menggemaskan, paling tak terpahami dan tak terucapkan, selalu dipuji, diberkati, dicintai, dipuja dan dimuliakan, di Surga, di bumi, dan di bawah bumi, oleh segenap makhluk Tuhan, dan oleh Hati Kudus Tuhan kita Yesus Kristus dalam Sakramen Mahakudus di Altar. Amin.”
Sr. Maria dari St. Petrus kemudian menggambarkan pengalaman berikut setelah menerima doa ini:
“Tuhan kita, setelah memberiku anak panah ini, berkata kepadaku, ‘Perhatikanlah rahmat ini, karena aku akan meminta pertanggung jawabanmu mengenai hal ini.’ Pada saat ini, aku merasa melihat rahmat datang dari Hati Kudus Yesus, yang telah terluka oleh ‘panah ini’, untuk mempertobatkan orang-orang berdosa. Doa adalah salah satu cara untuk memuji Tuhan dan “melukai” Dia dengan cinta Anda.” (AES)