VATIKAN, Pena Katolik – Tahta Suci mengutuk tindakan kekerasan setelah penembakan yang melukai Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan lainnya. Serangan itu menyebabkan satu orang tewas pada rapat umum kampanye di Pennsylvania pada 13 Juli 2024.
Takhta Suci menyatakan keprihatinan atas episode kekerasan tadi malam, yang melukai masyarakat dan demokrasi, menyebabkan penderitaan dan kematian, demikian disampaikan Juru Biacara Vatikan, Matteo Bruni, seperti diberitakan CNA. Tahta Suci bersatu dengan doa-doa yang dipanjatkan para uskup Amerika Serikat untuk para korban dan untuk perdamaian di negara itu. Paus Fransiskus tidak mengomentari insiden tersebut selama penampilan publik mingguannya pada Angelus pada hari Minggu siang, 14 Juli 2024.
Para pemimpin politik dari seluruh dunia telah berbicara menentang kekerasan politik dan mendukung demokrasi setelah upaya pembunuhan di Butler, Pennsylvania, Sabtu malam, 13 Juli 2024. Dalam pernyataan di Truth Social pada 13 Juli 2024, Trump mengatakan sebuah peluru menembus bagian atas telinga kanannya. Setelah menerima perawatan di rumah sakit terdekat, mantan presiden tersebut terbang ke New Jersey di bawah perlindungan Dinas Rahasia.
FBI telah mengidentifikasi pelaku penembakan Trump sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania. Crooks kemudian dilumpuhkan oleh Dinas Rahasia sesaat setelah peristiwa penembakan itu. (AES)