PONTIANAK, Pena Katolik – Video yang dibuat oleh kelompok Gabrella Stephani Yosda Putri (17 tahun), Gita (20 tahun), dan Christianingsih Sri Paninggih (18 tahun) dari Fakultas Kesehatan, Program DIII Kebidanan, semester II ini, berhasil menampilkan kekayaan alam dan budaya dari Kalimantan Barat raih juara 2.
Dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-22 Case Medistra Indonesia dengan tema “To Be The Best Building Humanist Development In The Modern Era”, telah dilaksanakan kompetisi nasional lomba video kreatif yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Salah satu video yang menarik perhatian adalah karya dari kelompok mahasiswi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, yang berjudul “Daun Sirih”.
Melalui karya mereka, mereka menggambarkan keindahan hutan Kalimantan serta budaya suku Dayak dan Melayu yang kaya akan tradisi pengobatan tradisional menggunakan bahan alamiah seperti daun sirih untuk mengobati demam.
Dalam wawancara singkat setelah pengumuman pemenang, Gabrella menyampaikan perasaan bangga dan senang atas kesempatan untuk berbagi kekayaan budaya daerahnya kepada masyarakat luas.
“Kami berharap karya kami dapat menginspirasi orang banyak untuk lebih menghargai dan melestarikan kearifan lokal yang ada di Indonesia, serta membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga kekayaan alam,” ungkap Gabrella,(27/06/24).
Ketua kelompok Gabriella menambahkan, “Kami juga sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing kami, Ibu Asmaurina Pramulya, S.ST.,M.Keb., dan Ibu Anastasia Lina, S.ST.,M.Keb., yang telah memberikan arahan dan dukungan selama proses pembuatan video ini,” katanya dalam via WA (27/06/24).
Video “Daun Sirih” berhasil menarik perhatian juri dengan penggambaran yang kreatif dan informatif tentang potensi alam dan kearifan lokal Indonesia.
Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo pun berharap untuk terus mendukung kegiatan mahasiswanya dalam mengembangkan kreativitas baik di dalam maupun di luar akademik.
Indonesia memiliki kekayaan alam hayati yang luar biasa. Terdapat 2.848 spesies tumbuhan obat dengan 32.014 ramuan obat tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
Pada pembuka videonya dituliskanbahwa Kalimantan Barat, penggunaan obat tradisional telah meningkat hingga 44,3% dari tahun 2010 hingga 2018. Hal ini disebabkan masih terbatasnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan formal. Salah satu tanaman obat yang banyak digunakan adalah daun sirih.
Daun sirih merupakan salah satu tumbuhan obat yang paling banyak digunakan oleh suku Melayu dan suku Dayak di Kalimantan Barat. Masyarakat memanfaatkan daun sirih untuk mengobati mimisan, demam, dan panas.
Menutup bagian video akhir ditutup dengan sajak singkat berbunyi demikian: Bagai helai daun yang tumbuh subur di bumi pertiwi, Tanaman obat tradisional mengisi keragaman hayati.
Merajut harmoni di antara warga dan lingkungannya, Menginspirasi kita untuk menjaga anugerah Tuhan yang Maha Kuasa. Kalimantan Barat, surga tersembunyi yang masih menyimpan rahasia, Terbentang luas, menanti untuk dieksplorasi dan dilestarikan.
Dengan demikian, partisipasi dalam kompetisi ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk lebih menghargai dan memahami keberagaman budaya dan alam Indonesia. (Sam).