JAKARTA, Pena Katolik – Gunung mempunyai tempat khusus dalam sebagian besar, jika tidak semua, tradisi keagamaan. Katolik tidak terkecuali. Dalam agama Katolik, beberapa gunung dianggap suci, masing-masing memiliki makna uniknya sendiri, berdasarkan narasi alkitabiah.
Gunung-gunung suci ini secara tradisional dianggap sebagai tempat di mana pertemuan ilahi terjadi, dan dengan demikian memberikan kesempatan kepada para peziarah untuk beristirahat dan merenungkan misteri-misteri ini. Tiga dari gunung ini disebutkan dalam Kitab Suci.
Gunung Sinai
Gunung Sinai, juga dikenal sebagai Gunung Horeb, mungkin merupakan salah satu gunung suci paling terkenal tidak hanya dalam agama Katolik, tetapi dalam semua tradisi Abrahamik. Menurut narasi Alkitab, di sinilah Musa menerima Sepuluh Perintah Allah.
Kitab Keluaran mengatakan Tuhan memilih gunung ini sebagai tempat untuk mengungkapkan hukum ilahi-Nya kepada Musa, sehingga memperkuat perjanjian antara Tuhan dan manusia. Pengalaman kehadiran Tuhan di Gunung Sinai menandai momen penting dalam sejarah tradisi monoteistik Ibrahim dan meletakkan dasar bagi prinsip-prinsip moral dan etika yang terus membimbing tradisi tersebut.
Gunung Tabor
Gunung Tabor terkenal dengan Transfigurasi Yesus. Menurut Injil sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) Yesus membawa tiga murid-Nya, Petrus, Yakobus, dan Yohanes, ke puncak Gunung Tabor. Di sana, pada momen yang memiliki makna eskatologis yang luar biasa, Yesus berubah rupa di hadapan mereka (“Wajah-Nya bersinar seperti matahari”) sementara Musa dan Elia muncul di sampingnya – yang merangkum “Hukum dan Kitab Para Nabi” yang kini digenapi di dalam dan oleh Yesus, Sang mesias. Musa jelas mewakili Hukum, sedangkan para Nabi diwakili oleh Elia. Transfigurasi di Gunung Tabor menegaskan keilahian Yesus, namun bagian ini juga dibaca secara alegoris, menekankan perlunya transfigurasi orang percaya melalui tindakan Roh Kudus.
Gunung Kalvari
Gunung Kalvari, juga dikenal sebagai Golgota, adalah tempat Penyaliban Yesus. Terletak di dalam Gereja Makam Suci di Yerusalem, gunung suci ini memiliki tempat yang luar biasa dalam agama Katolik. Di bukit inilah Kitab Suci mengklaim Yesus disalib. Penyaliban di Gunung Kalvari adalah salah satu peristiwa sentral dalam teologi Kristen, karena penderitaan Yesus dan kematian penebusan melalui penyaliban merupakan aspek sentral dari perkembangan teologis Kristen mengenai doktrin keselamatan dan penebusan.
Ketiga gunung ini memang luar biasa, namun bukan satu-satunya gunung yang menikmati status istimewa sebagai tempat bersemayamnya roh. Ini adalah lokasi di mana narasi alkitabiah terungkap, membentuk iman dan kepercayaan banyak perempuan dan laki-laki beriman.
Bagi umat beriman, gunung-gunung ini lebih dari sekadar bangunan bersejarah: gunung-gunung ini merupakan pengingat akan hubungan kekal antara Tuhan dan manusia. Signifikansinya melampaui geografi, mengundang orang percaya untuk merenungkan kebenaran rohani mendalam yang mereka wakili, dan kebenaran rohani abadi yang ditemukan baik di alam maupun di dalam Alkitab.