Selasa, Juli 2, 2024
32.1 C
Jakarta

Paus Fransiskus Meminta Para Imam Agar Mempersingkat Homili, Agar Umat Tidak Tidur

Paus Fransiskus berjumpa dengan umat yang berkumpul di Lapangan St. Petrus Vatikan untuk mengikuti audiensi umum mingguan 12 Juni 2024. CNA

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus kembali berpesan kepada para imam, agar mempersingkat homilinya, maksimal delapan menit, untuk mencegah anggota jemaatnya tertidur. Homili, atau pesan yang disampaikan selama kebaktian gereja, “harus singkat: gambaran, pemikiran, perasaan. Hal ini disampaikan Paus dalam audiensi mingguannya pada hari Rabu 13 Juni 2024 di Lapangan St. Petrus Vatikan.

Homili, menurutnya, tidak lebih dari delapan menit. Paus berpendapat, lewat dari waktu itu, perhatian umat akan hilang dan orang-orang bisa tertidur.

“Tetapi homili untuk hal ini harus singkat: suatu gambaran, suatu pemikiran, suatu perasaan. Homilinya tidak boleh lebih dari delapan menit karena setelah itu Anda kehilangan perhatian dan orang-orang tertidur,” katanya.

Homili dalam Perayaan Ekaristi biasanya mengikuti pembacaan Alkitab dan digunakan untuk memperkuat ajaran. Sebelumnya, Paus Fransiskus pernah berpesan perlunya para imam untuk “tidak mengoceh” selama khotbah. Ia menganjurkan para imam untuk memberikan refleksi yang singkat namun padat berisi ajaran iman. Pada sebuah kesempatan tahun lalu, paus menyebutkan untuk berkhotbah tak lebih dari 10 menit.

Meski begitu, Paus Fransiskus sering kali melampaui batas waktu ini dalam homilinya sendiri. Pada Kamis Putih tahun ini, homili Paus pada Misa Krisma berdurasi lebih dari 20 menit.

Pada audiensi kemarin, Paus Fransiskus menyampaikan homili tentang bagaimana Alkitab “diilhami oleh Tuhan dan berwibawa”. Paus Fransiskus mengatakan, bahwa “Roh Kudus, yang mengilhami Kitab Suci… juga membuat kitab-kitab tersebut hidup dan aktif selamanya.”

“Bisa saja terjadi suatu bagian tertentu dari Kitab Suci, yang telah kita baca berkali-kali tanpa emosi tertentu, suatu hari kita membacanya dalam suasana iman dan doa, dan kemudian teks itu tiba-tiba diterangi, ia berbicara kepada kita, itu menyoroti masalah yang kita jalani, ini memperjelas kehendak Tuhan bagi kita dalam situasi tertentu,” kata Paus.

Seperti diberitakan CNA, Paus Fransiskus mendesak umat Katolik untuk meluangkan waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan sebuah ayat dari Kitab Suci. Ia menganjurkan agar umat Kristiani membawa Injil saku untuk dibaca pada waktu luang sepanjang hari.

“Tetapi pembacaan rohani yang hakiki dari Kitab Suci adalah pembacaan komunitas dalam liturgi dalam Misa,” katanya. “Di sana, kita melihat bagaimana suatu peristiwa atau ajaran, yang diberikan oleh Perjanjian Lama, diungkapkan sepenuhnya dalam Injil Kristus.”

Di akhir audiensi umum, Paus Fransiskus meminta masyarakat untuk terus berdoa bagi perdamaian di Ukraina, Palestina, Israel, Myanmar, dan banyak negara yang sedang berperang saat ini.

Paus menyampaikan salam kepada kelompok peziarah yang berkunjung dari Tiongkok, India, india, Perancis, Polandia, Inggris, Filipina, dan Amerika Serikat.

Di Lapangan Santo Petrus juga terdapat para peniup bagpiper dari Resimen Kerajaan Irlandia dan Brigade Irlandia ke-38 yang tampil dalam rangka memperingati 80 tahun pembebasan Roma dan pertemuan bersejarah brigade Irlandia dengan Paus Pius XII di Vatikan pada 12 Juni 1944. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini