Minggu, Desember 22, 2024
31.3 C
Jakarta

Setelah Beberapa Tahun, Paus Fransiskus Hadir Kembali dalam Perayaan Corpus Christi di Roma

030624 – Paus Fransiskus Memberikan berkat di AKhir Misa para Hari Raya Corpus Christi

ROMA, Pena Katolik – Paus Fransiskus memberikan berkat khidmat dengan Sakramen Mahakudus dari tangga Basilika Santa Maria Maggiore pada hari Minggu 2 Juni 2024, sebagai puncak dari perarakan Ekaristi melalui jalan-jalan Kota Roma.

Sambil memegang monstran di tangannya, Paus mempersembahkan berkat pada Hari Raya Corpus Christi pada tanggal 2 Juni setelah doa adorasi di depan Sakramen Mahakudus, seperti diberitakan CNA, 2 Juni 2024.

Kerumunan orang berbaris di jalan-jalan, ketika Ekaristi dibawa di bawah kanopi dari Basilika Agung St. Yohanes Lateran ke Basilika St. Maria Maggiore di sepanjang Via Merulana, mengikuti rute bersejarah yang dibuat Paus Gregorius XIII untuk prosesi keagamaan antara kedua basilika tersebut selama perayaan Ekaristi tahun Yobelium tahun 1575.

Para kardinal, uskup, imam, suster, dan keluarga berjalan bersama dalam prosesi selama satu jam sambil menyanyikan lagu pujian dan mendaraskan doa. Wisatawan yang penasaran berhenti untuk menanyakan apa yang terjadi dan orang-orang yang melihat keluar jendela untuk menyaksikan kehadiran Kristus yang sesungguhnya lewat.

“Mulai dari altar, kami akan membawa Hosti Kudus ke rumah-rumah di kota kami,” kata Paus Fransiskus kepada jemaat dalam homili Misa Corpus Christi sebelum prosesi.

“Kami melakukan ini untuk ‘memamerkan’ iman kami, untuk mengajak semua orang berpartisipasi, dalam Roti Ekaristi, dalam kehidupan baru yang Yesus telah berikan kepada kami,” katanya.

Ini adalah pertama kalinya, Paus Fransiskus berpartisipasi dalam perayaan Corpus Christi di Roma setelah absen selama beberapa tahun.

Masalah kesehatan menghalangi Paus untuk berpartisipasi dalam Misa Corpus Christi publik di Roma pada tahun 2023 dan 2022 dan pembatasan COVID-19 membatasi perayaannya di Kota Vatikan pada tahun 2021 dan 2020.

Tahun ini, Paus Fransiskus tidak ikut serta dalam prosesi Ekaristi yang menyusuri jalan-jalan Kota Roma. Ia muncul pada akhir Misa, dan ikut serta dalam adorasi Sakramen Mahakudus. di Akhir Adorasi ini, ia mempersembahkan berkat Ekaristi kepada orang banyak.

Prefek Dikasteri Ajaran Iman, Kardinal Víctor Manuel Fernández bertugas sebagai selebran utama di altar Misa di basilika St. Yohanes Lateran. Sementara itu, Vikaris Jenderal Keuskupan Roma, Mgr. Baldassare Reina membawa Ekaristi dalam prosesi tersebut.

Terakhir kali Paus memimpin prosesi Corpus Christi adalah pada tahun 2017. Saat itu, ia ikut serta dalam prosesi di sepanjang rute tradisional Romawi dari Basilika Lateran ke Basilika St. Maria Maggiore.

“Roti Ekaristi adalah kehadiran nyata. Hal ini berbicara kepada kita tentang Tuhan yang tidak jauh dan cemburu, namun dekat dan solidaritas dengan umat manusia; Tuhan yang tidak meninggalkan kita tetapi selalu mencari, menunggu, dan menyertai kita, bahkan sampai pada titik menyerahkan diri-Nya yang tak berdaya ke dalam tangan kita, tunduk pada penerimaan atau penolakan kita,” ungkap Paus Fransiskus.

Yesus Memberi Diri

Sebelumnya, dalam Doa Angelus di Lapangan St. Petrus, Paus Fransiskus menyampaikan renungan tentang Yesus yang mempersembahkan diri-Nya untuk kehidupan dunia.

Berbicara kepada orang banyak yang hadir di Vatikan di bawah rintik hujan, Paus Fransiskus menggarisbawahi bahwa tubuh dan darah Kristus yang dipersembahkan pada setiap Misa adalah anugerah dari Tuhan.

“Dialah yang memberikan diri-Nya bagi seluruh umat manusia, dan mempersembahkan diri-Nya bagi kehidupan dunia,” kata Paus Fransiskus pada di Lapangan St. Petrus Vatikan, 2 Juni 2024.

Paus Fransiskus menjelaskan bahwa sama seperti Yesus tidak menyimpan nyawa-Nya untuk diri-Nya sendiri, tetapi memberikannya kepada manusia. Demikian pula, setiap umat Kristiani dipanggil untuk menjadikan hidup mereka sebagai hadiah bagi orang lain.

Mengutip Santo Leo Agung, Paus mengatakan, partisipasi setiap orang dalam Tubuh dan Darah Kristus tidak mempunyai tujuan lain, selain membuat untuk menjadi Ekaristi.

“Menjadi apa yang kita makan, menjadi ‘ekaristi’ berarti menjadi orang yang tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, dalam logika kepemilikan dan konsumsi, namun tahu bagaimana menjadikan hidupnya sebagai hadiah bagi orang lain,” ujarnya.

Setelah memberikan berkat kepada orang banyak, Paus Fransiskus meminta masyarakat untuk terus berdoa bagi mereka yang menderita di Ukraina, Palestina, Israel, dan Myanmar, dan mengimbau para pemimpin untuk menghentikan eskalasi dan melakukan segala upaya untuk dialog dan negosiasi.

Paus juga meminta doa untuk negara Sudan di Afrika, di mana perang saudara telah menyebabkan jutaan orang mengungsi sejak konflik tersebut pecah tahun lalu. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini