JAKARTA, Pena Katolik – Pada 16 Mei 2024 nanti, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) akan merayakan seabad kelahirannya. Momen ini akan ditandai dengan peresmian gedung baru KWI, yang baru saja selesai dibangun di atas bangunan Gedung KWI yang lama.
Tidak seperti biasanya, tahun ini Sidang KWI diadakan dalam dua tahap. Sidang Tahap I ini diadakan pada 13-15 Mei 2024. Pemilihan waktu ini bertepatan dengan momen di mana Gereja Katolik Indonesia akan merayakan seabad kelahiran konferensi uskup di bumi Nusantara.
Syukur Perjalanan Seabad
Pada pembukaan sidang, Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC mengenang para uskup pendahulu yang mengawali sidang pertama konferensi uskup di Nusantara: Mgr. Anton Pieter Franz van Velsen SJ (Vikaris Apostolik Batavia); Mgr. Jan Pacificus Bos, OFMCap (Vikaris Apostolik Borneo Belanda); Mgr. Arnold Verstraelen, SVD (Vikaris Apostolik Kepulauan Sunda Kecil); Mgr. Arnoldus Johannes Hubertus Aerts, MSC ( Vikaris Apostolik Nugini Belanda); Mgr. Mathias Leonardus Trudon Brans, OFMCap (Prefek Apostolik Padang); dan Mgr. Joannes Walter Panis, MSC (Prefek Apostolik Celebes).
Selanjutnya, Mgr. Anton menyampaikan selamat datang kepada para uskup baru yang untuk pertama kali mengikuti sidang KWI, juga administrator diosesan, dan para uskup emeritus.
Sidang KWI Tahun 2024 diadakan dalam konteks besar sejarah Gereja di mana KWI merayakan kelahirannya ke-100 tahun dan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Peringatan seabad KWI ini dirayakan dalam bentuk pelbagai karya sosial.
Kunjungan Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024 akan mengambil tema: “Faith, fraternity, Compassion”. Mgr. Anton menyampaikan, yang jauh lebih penting dalam kunjungan ini adalah harapan, ajaran dan keprihatinan Paus Fransiskus dapat dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengikuti Pesan Injil
Menjelang berakhir sesi pembuka, Nunsius Apostolik Indonesia, Mgr. Piero Pioppo menyoroti tema peringatan seabad KWI, “Berjalan Bersama Membangun Gereja dan Bangsa”.’ Ada dua kata dalam tema ini, “berjalan bersama dan membangun”. Ia menyampaikan, dua kata ini banyak ditemukan dalam tulisan Perjanjian Baru. Ini menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara misi para uskup Indonesia dengan karya kerasulan Yesus Kristus.
“Mereka (para uskup) tidak ingin kehilangan kesinambungan misi mereka dengan misi Yesus dan para rasul,” ujar Mgr. Pioppo.
Misi ini, lanjutnya, menunjukkan misi sejati yang menjadi contoh, bahwa para gembala dan pekerja pastoral di seluruh dunia, harus selalu mengikuti Yesus. Mgr. Pioppo menyampaikan, perjalanan 100 tahun KWI adalah kebersamaan antara uskup, imam, bairawan/i, dan umat dalam melaksanakan program hidup yang luhur.
Mgr. Pioppo berharap, Sidang KWI 2024 menjadi titik tolak baru bagi para uskup untuk mewartakan perkataan Yesus, Sang Batu Penjuru. Pembukaan Sidang KWI 2024 ini dihadiri seluruh uskup di Indonesia, juga Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja SJ, Kardinal Ignatius SUharyo dan para uskup.