Minggu, Desember 22, 2024
28.6 C
Jakarta

Satu Lagi Penyembuhan ajaib Karena Adorasi Ekaristi, Bedanya kali ini Terjadi pada ‘April Mop’

Ilustrasi

CHICAGO, Pena Katolik – Julia adalah seorang remaja putri yang bahagia dan sehat, namun tujuh tahun yang lalu dia sakit parah. Sebuah mukjizat kesembuhan ajaib di depan Adorasi Ekaristi mengubah hidupnya.

Julia dibesarkan dalam keluarga Katolik yang taat. Mereka tinggal di sebuah rumah yang hanya beberapa menit jalan kaki dari paroki mereka di pinggiran Chicago, Amerika Serikat. Dengan ini, mereka mudah, temasuk bagi Julia untuk sering pergi ke gereja.

“Saya dan teman-teman dapat berkumpul untuk Misa pagi hari sebelum sekolah, dan setelah kapel Adorasi Ekaristi abadi didirikan, saya dapat mampir untuk menyapa Yesus kapan pun saya mau,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Aleteia.

Keluarga Julia juga memiliki kebiasaan “Jam Kudus” rutin pada Sabtu sore. Pada kesempatan ini, seluruh keluarga dapat meluangkan waktu untuk berdoa.

“Kehadiran Kristus selalu memberikan penghiburan. Ketika saya berlutut di hadapan Ekaristi, saya tidak pernah ragu bahwa saya sedang mengunjungi seseorang, bukan sekadar simbol.”

Penyakit yang melemahkan

Sejak kecil, kesehatan Julia tidak pernah bagus, namun menjadi jauh lebih buruk di usia remajanya. Setelah menemui banyak dokter dan menjalani tes ekstensif, dia didiagnosis mengidap Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS), yaitu kelainan sistem saraf yang memengaruhi detak jantung dan tekanan darah.

“Jika saya terlalu lama berdiri atau duduk tegak, darah akan mengalir dari kepala saya sehingga menyebabkan saya pingsan,” jelasnya.

Kondisi Julia memburuk mulai dari membutuhkan alat bantu jalan, kursi roda, hingga perawat rumah yang membantu memberikan cairan infus.

“Hidup adalah janji demi janji, pengobatan demi pengobatan,” katanya mengenang.

Penyakit ini membuatnya harus terbaring di tempat tidur sementara teman-temannya mulai masuk dan belajar di perguruan tinggi, sebagian bahkan sudah bekerja.

Penyembuhan Ajaib

Pada tanggal 1 April 2017, Julia pergi bersama keluarganya ke kapel Adorasi untuk Jam Suci Sabtu rutin mereka. Julia tidak bisa duduk tegak di bangku gereja, jadi dia berbaring di matras olahraga di belakang kapel.

Entah apa yang terjadi, namun Julia merasakan ada mukjizat yang menaunginya hari itu.

“Saya telah berdoa untuk kesembuhan sebelumnya, namun jawabannya selalu jelas ‘belum’. Kali ini doaku berbeda. Saya ingat, hari itu hari ‘April Mop’. Mengetahui bahwa Yesus mempunyai selera humor, saya bertanya apakah Dia akan memberi saya kesembuhan yang dramatis sebagai lelucon ‘April Mop’, sehingga saya dapat membingungkan orang-orang dengan kesehatan saya yang tiba-tiba.

Barang kali Yesus memang memiliki selera humor. Sebab, apa yang dialami Julia pada hari itu benar-benar sebuah “lelucon” yang membuat orang-orang di sekitarnya terkejut. Secara Ajaib, ia tidak merasakan lagi sakit yang sebelumnya ia alami.

“Yang mengejutkan saya, dia setuju,” ujar Julia mengenang.

Awalnya dia tidak merasakan perbedaan apa pun, dan dia tidak ingin mencoba berjalan kalau-kalau dia terjatuh. Dia meminta kepastian bahwa apa yang dia dengar benar-benar berasal dari Tuhan, dan bukan hanya pikirannya sendiri yang mengatakan apa yang ingin dia dengar.

“Saya bertanya kepada Yesus, ‘saya tahu Anda tidak sering melakukan hal ini di luar Perjanjian Lama, tetapi jika saya benar-benar sembuh, bisakah Anda mengirimkan suara yang dapat didengar secara fisik yang memberi tahu saya bahwa tidak apa-apa untuk bangun dan bergerak. Dia bilang dia akan melakukannya, tapi aku belum mendengar apa pun di luar hatiku,” kata Julia.

Ketika tiba waktunya untuk berangkat, ibunya dengan menggoda mengutip Yohanes 5:8, sambil berbisik, “Angkat kasurmu dan berjalanlah.” Julia tahu itu pertanda baginya. Dia berkata:

Benar saja, Julia melakukan tepat seperti yang dikatakan ibunya dan yang tertulis dalam Kitab Suci. Ia berdiri, merapikan matras yang ia gunakan lalu berjalan menuju rumahnya seakan ia tak pernah merasa sakit.

“Aku menggulung tikarku, berlutut, dan—yang membuat orangtuaku khawatir—mulai berjalan pulang. Jaraknya hanya beberapa blok, tapi bahkan berjalan melintasi ruangan biasanya sudah membuatku lelah. Berjalan sepanjang perjalanan pulang seharusnya mustahil!”

Saat itu, sang ibuku berjalan di sampingnya, siap membantu jika diperlukan, begitu juga ayah Julia yang mengikuti dari belakang dengan mobil. Mereka mengira Julia butuh tumpangan. Namun ia mengatakan bilang kepada mereka bahwa itu tidak perlu.

“Saya sudah sembuh,” seru Julia.

Kejutan bagi semua orang

Pemulihan Julia yang tiba-tiba merupakan kejutan besar bagi ahli terapi fisik dan penyedia medisnya. Para dokter yang selama ini merawat Julia terkejut denga napa yang terjadi.

“POTS adalah penyakit yang tidak pernah hilang secara tiba-tiba, jadi ini benar-benar sebuah keajaiban.”

Tak lama kemudian Julia kembali ke sanggar tari. Ia kembali berlatih tari, hasrat yang harus ia tinggalkan karena POTS. Ia bahkan membantu memulai sebuah program Latihan untuk penyandang disabilitas, program yang ia rindukan ketika ia sakit.

“Mukjizat tidak hanya terjadi pada zaman Alkitab saja. Yesus yang sama yang menyembuhkan orang lumpuh dalam Yohanes 5:8 menjangkau waktu dan menyampaikan berkat yang sama kepada saya melalui Kehadiran Nyata-Nya dalam Ekaristi. Saya sangat bersyukur dia menyembuhkan saya dari penyakit yang membuat saya harus terbaring di tempat tidur! Tuhan sangat baik,” ujarnya.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini