NEW YORK, Pena Katolik – Survei terbaru dari Center for Applied Research in the Apostolate (CARA) mengukur praktik iman dan kepercayaan akan Kehadiran Nyata Yesus Kristus dalam Ekaristi di kalangan umat Katolik Amerika Serikat. Survei ini salah satunya mengklarifikasi keyakinan umat Katolik tentang Kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi. Sebanyak 57% responden menjawab bahwa mereka percaya akan Kehadiran Nyata Yesus Kristus dalam Ekaristi.
Data ini dikumpulkan antara Juli dan Agustus 2022 dan mencakup hasil survei dari 1.031 individu yang digabungkan dengan tanggapan online dan wawancara langsung. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas umat Katolik percaya akan Kehadiran Nyata Kristis dalam Ekaristi. Namun, masih banyak umat yang belum menyadari ajaran Gereja.
Data yang diambil oleh CARA pada tahun 2022 menemukan bahwa hanya 17% umat Katolik yang menghadiri Misa setiap minggunya. Dari kesimpulan-kesimpulan ini, menunjukkan bahwa diperlukan lebih banyak upaya untuk melakukan katekismus generasi muda.
Kehadiran Misa
Kehadiran misa adalah topik pertama penelitian ini, dan ditemukan bahwa hanya 17% umat Katolik yang memberikan respons masih menghadiri Misa setidaknya sekali seminggu, turun dari 24% sebelum pandemi. Porsi mereka yang mengatakan bahwa mereka menghadiri Misa setidaknya sekali dalam sebulan adalah 18% dan 26% mengatakan mereka hanya menghadiri Misa beberapa kali dalam setahun (seperti Natal atau Paskah). Jumlah mereka yang mengatakan jarang atau tidak pernah menghadiri Misa berjumlah 35%.
Sakramen
Mengenai topik sakramen, hampir semua (93%) umat Katolik melaporkan menerima Komuni Pertama mereka, dan hanya sedikit (86%) yang menerima Sakramen. Ketika ditanya sakramen mana yang paling penting, Baptisan berada di urutan teratas, dengan 71% menjawab “sangat” bermakna. Diikuti dengan pernikahan (69%) dan Ekaristi/Perjamuan Kudus (66%). Kurang dari separuh (49%) melaporkan selalu menerima Komuni dalam Misa, sementara 33% mengatakan mereka “jarang” atau “tidak pernah” menerima Komuni.
Kehadiran Nyata
Selanjutnya, responden diminta menjelaskan dengan kata-katanya sendiri apa yang terjadi pada saat Konsekrasi. Di sini, hanya 35% yang menjawab dengan benar selaras dengan ajaran Gereja tentang Kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi, sementara 8% mengatakan mereka tidak percaya akan terjadi perubahan apa pun. Selain itu, 18% tampaknya tidak memahami pertanyaan tersebut, malah menguraikan aspek prosedural Komuni, dan hampir dua dari lima tidak dapat atau menolak menjawab.
Survei tersebut menemukan bahwa terdapat kebingungan yang signifikan mengenai ajaran Gereja tentang Kehadiran Nyata, dengan 49% menjawab bahwa mereka percaya Gereja mengajarkan bahwa “Yesus Kristus benar-benar hadir dalam rupa roti dan anggur”. Sementara itu, mayoritas kecil (51%) berpendapat bahwa Gereja mengajarkan bahwa “roti dan anggur adalah simbol Yesus”. Hasilnya menunjukkan bahwa sedikit lebih banyak orang dewasa Katolik yang tidak mengetahui secara benar ajaran Gereja. Mereka yang menghadiri Misa mingguan jauh lebih mungkin (9/10) mengutip ajaran Gereja yang benar.
Responden kemudian diminta untuk mengklarifikasi pandangan mereka mengenai Kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi. Responden mengungkapkan bahwa 44% umat Katolik dewasa mengatakan mereka percaya “Yesus Kristus benar-benar hadir dalam wujud roti dan anggur”. Sedikit lebih banyak (48%) mengatakan mereka percaya roti dan anggur hanyalah simbol Yesus, sementara 9% memilih “tidak satupun dari yang di atas.”
Dengan menggabungkan semua pertanyaan mereka tentang Kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi, CARA dapat mengukur tanggapan terhadap pertanyaan tentang ajaran Gereja dan keyakinan pribadi dengan lebih akurat. Ditemukan bahwa hanya 38% umat Katolik dewasa yang mengetahui secara benar ajaran Gereja, sedangkan 48% di antaranya tidak.
Dari survei itu, mereka yang paling mungkin mempercayai Kehadiran Nyata Kristus adalah orang-orang dewasa yang telah memeluk agama tersebut dan yang bersekolah di sekolah Katolik selama jangka waktu tertentu. Hampir semua (95%) dari mereka yang datang ke gereja setiap minggu mengatakan bahwa mereka percaya akan Kehadiran Nyata Kristus.
Pendidikan Katolik
CARA juga menanyakan tentang bagaimana responden dididik dalam iman, dimana mayoritas (53%) mengatakan bahwa mereka belajar dari orang tua mereka dalam hal iman. Hasil berikutnya mereka belajar tentang iman Katolik saat persiapan sakramental atau pendidikan agama di paroki (44%), dalam Misa (41%), dan di sekolah Katolik (37%).
Mereka yang mengatakan bahwa mereka belajar tentang Kehadiran Nyata di gereja atau dari Alkitab kemungkinan besar percaya akan Kehadiran Nyata, masing-masing sebesar 76% dan 78%. Sekitar 67% dari mereka yang menerima katekismus oleh orang tuanya mengatakan bahwa mereka percaya akan Kehadiran Nyata.